webnovel

Revenge Marriage

Autor: Wintermyne
Urbano
Contínuo · 171.2K Modos de exibição
  • 114 Chs
    Conteúdo
  • 5.0
    17 Avaliações
  • NO.200+
    APOIO
Sinopse

18+ Revan Maheswara, seorang pengusaha sukses yang memiliki masa lalu kelam karena sang ayah meninggalkan dirinya bersama sang ibu dan kakak demi wanita lain. Untuk menuntaskan dendam nya, Revan menikahi seorang gadis cantik bernama Davina Deolinda yang tak lain adalah kekasih Dilan Arsenio, adik tirinya sendiri. Pernikahan tanpa adanya cinta itu, membuat Davina selalu merasa takut dan kesepian karena sifat dingin dari suaminya. "Aku mencoba menjadi kuat selama ini. Tapi, sejujurnya aku sangat merasa takut dan kesepian." - Davina Deolinda. Hingga rasa cinta Revan itu perlahan hadir karena kesabaran Davina yang mencoba dengan tulus untuk mencintai nya, dan melupakan Dilan sang mantan kekasih. "Aku berniat melepaskan semuanya. Tapi, kau tidak melepaskan aku. Kau terus mengingatku dan terus membuatku merasa bersalah." - Revan Maheswara.

Tags
4 tags
Chapter 1Kisah Cinta Davina

Tiiingg...

Lonceng kedai camilan itu berbunyi, menandakan adanya pengunjung yang datang. Pintu terbuka hingga menampakkan sosok lelaki tampan yang tersenyum tipis sambil membawa buket bunga mawar merah.

Dia adalah Dilan Arsenio, laki-laki berusia 26 tahun yang kini menjabat sebagai direktur utama di perusahaan milik keluarga nya sendiri.

Senyuman manis di wajah tampan Dilan tak pernah pudar. Laki-laki itu berjalan menuju kasir kedai menghampiri seorang gadis cantik berambut hitam panjang yang juga sedang tersenyum tipis melihat nya.

Gadis itu adalah kekasih Dilan. Davina Deolinda, gadis cantik berusia 24 tahun yang sudah berpacaran dengan Dilan selama 3 tahun terakhir ini.

"Apa kau sudah selesai?" Tanya Dilan pada kekasihnya itu.

Davina mengangguk kecil dan tersenyum. "Iya, baru saja aku selesai berkemas," Sahutnya.

Dilan memberikan buket bunga mawar yang ia bawa. "Ini untukmu. Happy anniversary, sayang..."

Davina sangat tersentuh dengan perlakuan manis Dilan padanya. Meski bukan hal yang besar dan istimewa, tapi itu sudah cukup bagi Davina.

Mengingat Davina selama ini juga tidak pernah mendapatkan perhatian atau kasih sayang dari siapapun.

"Terimakasih," ucap Davina sembari menerima buket bunga mawar itu.

Dilan hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya senang.

"Kau mau mengajakku kemana?" Tanya Davina kemudian.

"Hanya jalan-jalan sebentar. Akhir-akhir ini aku selalu sibuk dengan pekerjaan ku. Aku ingin meluangkan waktu bersama dengan mu," jawab Dilan.

"Baiklah. Aku akan bersiap sebentar dan menutup kedai," sahut Davina dan bergegas menyelesaikan sisa pekerjaannya.

Dilan tersenyum dan mengangguk. Ia pun duduk di kursi kosong pelanggan menunggu Davina selesai membereskan semua pekerjaan yang tersisa.

Sepasang manik Dilan tidak luput memandang gadis cantik yang sedang sibuk itu. Meski mereka sudah lama berpacaran, tetapi hubungan mereka selalu harmonis dan tidak pernah terjadi pertengkaran sedikit pun.

Dilan sangat mencintai Davina apapun alasannya. Banyak hal sudah mereka lalui bersama, meski keduanya tak mendapat restu dari kedua orangtua Dilan.

Bukan tanpa alasan orangtuanya Dilan tak merestui hubungan mereka. Mereka tidak setuju karena Davina adalah seorang gadis yatim piatu.

Ayah Davina meninggal ketika ia berusia 17 tahun karena sebuah kecelakaan, sedangkan ibu Davina meninggal sejak Davina masih berusia 5 tahun karena sakit kanker.

Kini Davina tinggal bersama paman dan bibinya, serta sepupu perempuannya yang jahat. Setiap hari sekalu saja ada alasan yang membuat Davina terkena omelan dan amarah dari bibinya itu.

Meski Davina tidak berbuat kesalahan, tetapi di mata keluarga paman dan bibinya itu, Davina selalu salah dan tidak pernah ada benarnya.

***

Hari ini, Dilan berniat untuk membawa Davina ke rumahnya lagi setelah beberapa bulan yang lalu. Meski keluarganya tak pernah menyambut Davina dengan baik, tetapi Dilan tak pernah berputus asa untuk mendapatkan restu dari keluarga nya sendiri.

Kini sepasang kekasih itu berdiri di depan pintu besar rumah mewah kediaman keluarga Dilan.

Davina merasa sangat gugup dan menggenggam tangan Dilan dengan sangat erat.

"Kenapa kau mengajakku kemari? Kau bilang hanya jalan-jalan bukan?" Tanya Davina yang merasa di bohongi.

"Jangan takut. Aku membawa mu kemari untuk meminta restu lagi pada kedua orangtua ku. Aku akan lebih serius padamu," sahut Dilan tenang.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti, Dilan..." Lirih Davina sambil menundukkan kepalanya.

"Sudahlah, kau tidak perlu banyak bertanya. Ayo, kita masuk dan temui kedua orangtua ku," ajak Dilan sambil mengeratkan genggaman tangannya dan menggandeng Davina masuk ke dalam rumah mewah itu.

Sepasang kekasih itu berjalan masuk dan melihat orangtua Dilan sedang duduk berbincang bersama seorang gadis cantik juga.

Tak asing bagi Dilan, gadis itu adalah Adelia. Putri tunggal teman bisnis Bian (Papa Dilan).

"Kau sudah pulang?" Tanya Kinan, Mama Dilan.

Wanita paruh baya itu tersenyum melihat kedatangan putra semata wayangnya. Sesaat kemudian, pandangannya teralih pada Davina yang tersenyum tipis menyapa dirinya.

Seketika, raut wajah Kinan berubah menjadi masam.

"Dilan? Kenapa kau bawa lagi gadis yatim piatu ini?" Geram Bian.

"Papa tidak boleh berkata seperti itu pada Davina. Dia memiliki nama!" Sarkas Dilan tak terima.

"Memang itu faktanya? Bahkan gadis ini juga tidak akan memungkirinya," sinis Kinan sambil melirik acuh pada Davina.

Kini Davina merasa semakin takut dan sakit hati. Memang benar ia seorang yatim piatu, tapi bukankah tidak seharusnya status seperti itu di perjelas di hadapan orang lain?

Perlahan Davina melepaskan genggamannya dari tangan Dilan. Membuat Dilan menatap Davina bingung sekaligus heran.

"Akan ku perjelas alasanku membawa Davina kemari. Aku akan menikahinya!" Ucap Dilan tegas.

"Tidak bisa. Papa dengan keras menolak keinginan mu!" Sahut Bian meninggikan nada bicaranya.

"Mama juga tidak setuju. Sampai kapanpun, Mama tidak akan pernah merestui hubungan mu dengan gadis ini!" Timpal Kinan.

Adelia yang melihat keributan itu hanya bisa terdiam mematung sambil menatap Davina dengan iba. Jika di tanya apakah Adelia menyukai Dilan, maka jawabannya adalah iya.

Tapi, ia juga sebagai seorang wanita tidak akan mungkin tega jika melihat seorang wanita lain menangis di perlakukan seperti itu. Itu sama seperti ia membayangkan bagaimana jika yang berada di posisi seperti itu adalah dirinya.

"Setuju atau tidak. Aku tetap akan menikah dengan Davina?!" Teriak Dilan dengan tegas.

Sepasang mata Dilan terbelalak sempurna karena amarahnya sendiri. Suasana rumah yang tadinya tentram dan damai berubahnya seketika menjadi riuh karena Dilan.

"Sudah cukup, Dilan..." Lirih Davina angkat bicara.

Kini seluruh perhatian tertuju pada gadis cantik dengan rambut terurai rapi itu.

"Aku seharusnya menyadari ini sejak dulu. Kau dan aku tidak sama. Kita berbeda dalam segala hal," ucap Davina menahan tangis.

Manik cantik itu berkaca-kaca siap meneteskan butiran bening dari pelupuk nya.

"Aku tidak ingin menjadi penengah antara dirimu dan keluargamu. Lebih baik, kita akhiri semuanya di sini," sambung gadis itu.

Dilan mematung mendengar ucapan dari Davina. Ia sekuat tenaga membela gadis itu untuk mendapatkan restu dari keluarga nya, tetapi dengan mudahnya gadis itu menyerah. Bahkan di depan keluarga nya sendiri.

"Apa yang kau katakan? Kau tidak benar-benar mengatakan ini bukan? Jangan lakukan ini, Davina. Ku mohon..." Pinta Dilan.

"Anak bodoh! Kau tidak seharusnya mengemis pada gadis tidak tau diri seperti dia!" Geram Bian penuh emosi.

"Aku tidak perduli. Aku mencintai Davina. Aku tidak perduli tentang harga diriku,"

"Maafkan aku. Ku harap, kau bisa melupakan aku. Aku akan pergi selamanya dari hidup mu, Dilan. Terimakasih untuk segalanya." Pungkas Davina dan berlari meninggalkan rumah mewah itu.

Dilan bergegas mengehentikan langkah kaki Davina, namun di tahan oleh beberapa bodyguard Bian. Lelaki paruh baya itu tidak akan pernah membiarkan putra semata wayangnya pergi mengejar Davina.

"Kurung Dilan di dalam kamarnya!" Perintah Bian tegas.

Dengan kasar, Dilan di seret masuk kedalam kamarnya dan di kunci dari luar.

"Demi apapun. Aku membenci keluarga ini!" Teriak Dilan dari dalam kamarnya.

Sementara itu, Kinan menghela nafas mengahadapi bagaimana keras kepala nya Dilan. Wanita itu kemudian duduk di samping Adelia yang sedari tadi diam menyimak pertengkaran hebat itu.

Gadis cantik berambut cokelat itu sungguh terkejut dengan keputusan dari Davina. Meski sejujurnya ada sedikit rasa senang di hatinya, tetapi ia juga tidak bisa memungkiri bahwa ia turut bersedih dengan apa yang harus Davina lalui.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Kinan pada Adelia.

Adelia tersenyum canggung dan menganggukkan kepalanya.

"Iya, Tante. Aku baik-baik saja," jawab Adelia sopan.

"Maaf atas keributan ini. Tapi, kau seharusnya senang karena hubungan Dilan dan gadis sialan itu sudah berakhir," ucap Kinan.

"Tapi, bagaimana dengan Dilan? Dia sangat mencintai Davina. Dia tidak akan mungkin mau menikah dengan ku," lirih Adelia.

"Kau tidak perlu khawatir. Biar Tante yang mengurus semuanya," tutur Kinan lembut.

Adelia pun hanya bisa menurut dan menganggukkan kepalanya pasrah. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, ia hanya berharap bahwa Dilan benar-benar mau menikah dengannya dan juga mau berusaha untuk membukakan hati untuknya.

***

Sementara itu, Davina menangis sepanjang jalan meratapi nasibnya yang sangat tidak beruntung. Meski ia bisa memaksakan ego nya untuk terus bersama dengan Dilan, tapi gadis itu tidak akan setega itu merusak hubungan antara keluarga Dilan.

Bagi Davina, ia sudah cukup selama ini mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari Dilan. Kini saatnya ia benar-benar mencari kebahagiaan nya sendiri.

Tanpa Dilan...

Você também pode gostar

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Song Xixi · Urbano
4.9
1966 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urbano
Classificações insuficientes
670 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urbano
Classificações insuficientes
598 Chs
Índice
Volume 1

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Gostava
Mais recente

APOIO