webnovel

1. Congrats!

"Satu!" ucap bapak pembina osis sedang membuka pemilihan suara ketua osis Tp. 2022/2023.

"Alhamdulillah" ujar paslon 01 dengan lega.

"Selamat! atas kepilihnya Sela Rei Shaquille sebagai ketua osis periode 2022/2023 dan Aisa Anindita sebagai wakil ketua osis!"

Rei dan Aisa berpelukan seperti orang terbahagia di dunia. "Congrats to us!" Aisa melepaskan pelukan hangat itu.

Pasalnya, Rei dan Aisa sudah pernah mencoba hal ini di tingkat SMP dahulu. Mungkin dulu belum rezeki kali yaah… Tapi lihat mereka sekarang, girl boss!

Mata Rei teralih melihat lelaki yang keluar terlebih dahulu, padahal kan belum boleh keluar. Masih ada sesi foto dan bersalam-salaman kepada Ketua Osis dan Wakil ketua osis yang baru saja terpilih itu. "Sa, liat itu" Rei menunjuk kearah cowok yang baru saja keluar dari auditorium.

"Ah udahlah yang penting kita menang, YEYYY!"

"Rei" panggil Ciessa. Ketua osis tahun lalu itu pun mengulurkan tangannya ingin bersalaman.

Rei menerima uluran tangan itu dengan senyuman manis, "Halo kakk"

"Selamat yaa, keren sekalii" puji Ciessa.

"Hehehe, makasih kak. Semoga Rei bisa kayak kakak ya"

Ciessa mengerutkan dahinya, "Emang aku kenapa? biasa aja ah"

"No, kakak juga keren tau… kalau bukan kakak ketos nya, mana mungkin aku mau nyalonin diri" ucapan Rei itu pun membuat Ciessa terkekeh kecil.

"Anyway kak, mau lanjut kuliah dimana?"

"Mau coba UI sih, doain dong"

"Siappp. Apa yang gak untuk ketos kita"

&

Rei sungguh bahagia hari ini. Setelah mendapatkan gelar ketua osis nya, ia mendapatkan banyak sekali ucapan 'Selamat' dari seluruh siswa siswi SMA Harapan Jaya. Tapi ia masih kesal sedikit tentang cowok tadi. Kenapa ia tidak menghormati acara ini sama sekali sih?

Saat ini, Rei sedang menunggu jemputan di lobby sekolah bersama Aisa. Karna akan ada acara perpisahan kelas 12. Ya memang masih lama sih, tapi apa salah nya mereka nyicil dari awal?

"Cie ketos" ujar Rassya tiba-tiba ada di samping mereka.

"Eh kak, milih siapa tadii?" tanya Rei kepo.

"Lo dong"

Ini, Rassya Gibran. Kelas XII ips 2. Teman Rei sejak SMP, tapi mereka sewaktu SMP beda sekolah. Mereka berkenalan dari instagram.

"Ah yang benerrr" ucap Rei tidak percaya.

Rassya terkekeh kecil, "kenalin Rei ini temen-temen gue"

Perempuan itu pun mengulurkan tangan nya kepada teman-teman nya Rassya. Ada Stevi, Adrian, Faraz, dan… sebentar! Kaya pernah lihat cowok ini, siapa ya?

"Halo, Rei" ia pun mengulurkan tangan nya kearah cowok itu.

Cowok itu tidak menerima uluran tangan nya Rei, ia hanya melihat kearah tangan nya Rei lalu memberi tahu namanya, "Revano"

Sebenarnya Rei sudah tahu ini adalah cowok yang langsung keluar dari Auditorium tadi, pasca pemilos.

"Oke, kak Revano. What a cool name" puji Rei tetapi tidak ada balasan dari cowok itu.

'sumpah ini temen-temen nya yang lain pada seru ini kenapa dia yang sok dingin sendiri ya' omel Rei dalam hati.

"Lagi buat apa tu Rei kalau boleh tau" ujar Stevi mengalihkan.

"Oh ini kak, lagi mau buat konsep untuk perpisahan kelas 12 nanti"

"Oke siappp. buat yang keren yaa nanti, Rei Aisa!"

"Pasti dong!!" ucap mereka bersamaan.

"Udah pada makan siang belum ni btw" tanya Adrian berniat ingin mengajak adik kelas nya itu makan di warung ke sukaan mereka.

"Belum sih kak. Lagian ini udah mau di jemput jugak kok, yakan sa?" jawab Rei.

Aisa mengangguk mengiyakan, "iya kak santai"

"Makan dulu yuk, ikut kita kita"

Rei dan Aisa pun saling tatap-tatapan, 'ikut jangan?'

"Oke yuk gas" Rassya menarik Tangan kedua gadis itu.

"Ehhh!"

&

Disini lah mereka sekarang, warung jaya. Warung ini memang di kelola dari sekolah Harapan Jaya nya langsung. Rei sendiri memang jarang sekali makan di sini. Ia biasanya lebih suka di kantin.

"Rei sama Aisa mau makan apa?" tanya Rassya.

"Gue mie aja kak" jawab Rei.

Aisa mengangguk, "samain aja kak" ucapnya sambil tersenyum.

"Kakak tadi yang kluar aula duluan ya?" bisik Rei. Perempuan itu tengah duduk di pojok tempat duduk dan di depan nya adalah seorang Revano.

Revano melirik kearah Rei lalu mengangguk, "Kenapa?"

"Kok keluar duluan? gak salaman sama gue dong?" kesal Rei.

Revano mengerutkan dahi nya bingung, "emang kenapa?"

"Yaudah salaman sekarang" Rei mengulurkan tangannya, "Nih!"

Kali ini Revano menerima jabatan tangan nya tetapi hanya sekilas. Seperti tos-an.

"Oke, gapapa" Rei tersenyum berusaha tegar.

Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang. "Selamat makan ges. Kali ini makanan nya jadi lebih special karna ada ketos sama waketos kita" ucap Stevi yang disambut gelak tawa oleh Rei dan Aisa.

Di karenakan seorang Revano tidak makan jadi ia mengambil rokok dari kantong celana nya. Habis nya ia tak tahu lagi mau ngapain.

Rei mengipas-ngipas asap yang berada di sekeliling nya. Bagaimana tidak? Rei kan sedang berada di depan Revano, otomatis asap nya lari ke dia. Untung makanan nya sudah habis. Rei pun terbatuk karena menghirup asap rokok tersebut. Melihat hal itu, Revano langsung berdiri dari tempat duduk nya lalu pergi kedepan warung untuk melanjutkan ngudud nya tersebut. Teman-teman Revano pun heran melihat tingkah laku bocah itu. Biasanya Revano malah sengaja menambahi asap rokok jika ada orang yang terbatuk dikarenakan asap itu sendiri. Ini kok… beda ya?

Faraz menepuk bahu Stevi, "Itu temen lo kenapa tiba-tiba jadi sok baik?"

"Mana gue tau! habis di ruqyah kali dia sama emaknye"

"Eh tapi suwer aneh deh dia" ucap Adrian sambil melihat kearah Revano.

"Hiks iya juga.. padahal kalau sama kita kita mah bisa kali di buatnya sakit 7 hari 7 malem" ucap Stevi menghapus air mata nya dramatis.

"Gausah lebay step. Mending mie lo buat gue" Rassya mengangkat mangkok yang berisi mie milik Stevi itu kehadapan nya.

"Hush, Rassya!"

Happy Reading ! ❤️