webnovel

SEKOLAH!

Bab 3. SEKOLAH!

"APAAA?!!"

Kepala sekolah menutup telinganya kesakitan karena teriakkan Je Ka. Je Ka yang baru saja sampai di sekolah mendapatkan kabar kalau dia dipanggil oleh kepala sekolah untuk menemuinya di ruangannya.

" Tidak usah berteriak ini ruanganku , kau membuat telingaku menjadi sakit!" ucap kepala sekolah.

"Tapi kenapa aku di drop out, pak?" tanya Je Ka.

Ya , Benar sekali. Hari pertama sekolah, dia harus mendatangi ruangan kepala sekolah dan mendapatkan surat pemberitahuan kalau dia akan Drop Out atau DO. Bagaimana tidak dia tidak terkejut mendengarnya.

"Kau bilang kenapa? Kau pura - pura lupa atau memang bodoh? Kau sudah absen 40 kali tanpa alasan, 12 kasus kekerasan dalam sekolah, 8 kasus pencurian barang milik orang lain, tertangkap merokok di sekolah 14 kali itu pun jumlah kau masuk sekolah dan 29 pelanggaran lainnya. Aku sudah bosan bersikap baik kepadamu, akan jauh lebih baik bagi sekolah ini jika bajingan sepertimu disingkirkan!" ucap Kepala Sekolah membacakan semua dosa - dosa yang diperbuat oleh Je Ka.

'Hah astaga , apa yang aku lakukan selama ini' dalam hati Je Ka sambil menepuk jidatnya dan menghela napas panjang.

"Jika kau ingin bebas melakukan itu semua, sebaiknya kau keluar saja dari sekolah ini." sambung kepala sekolah.

Je Ka terduduk tegak sambil menatap tajam kepala sekolahnya.

'Pak tua ini, kenapa sangat menyebalkan. Haruskah ku hajar saja dia?' dalam hatinya.

"Ke-kenapa kau menatapku seperti,huh? kenapa? apa yang akan kau rencanakan?" ucap kepala sekolah panik.

Je Ka sedikit mundur untuk menenangkan dirinya. Dia menaruh jari dipelipisnya  untuk berpikir bagaimana cara agar dia tidak dikeluarkan dari sekolah.

'Sial, Aku harus tenang. Aku bahkan sudah membiarkan Doug Hatchison lepas, jadi aku tidak membiarkan semuanya berakhir disini. Aku harus mencari cara' pikir Je Ka.

"Pak kepala sekolah, pertama - tama mari kita bicarakan ini terlebih dahulu dengan baik," Je Ka memposisikan duduknya dan menyilangkan kedua tangannya didada.

"Apa?" tanya pak kepala sekolah.

"Aku datang ke sekolah hari ini agar bisa mulai belajar dan meluruskan pikiranku, jadi jangan coba - coba untuk merusaknya." ucap Je Ka.

" Aku akui aku sangat kejam pada anak - anak lain dan melakukan banyak hal buruk. Ya, memang aku siswa bajingan yang busuk." sambung Je Ka mengakui dosa - dosa yang telah dia perbuat.

"Itu benar! Kau sudah sadar dan mengakui kesalahanmu, lalu tunggu apa lagi? cepat kau keluar dan tinggalkan sekarang lah ini!." kata pak kepala sekolah.

"Tapi..." Je Ka menghentikan kata - katanya dan memasang wajah yang serius. "Jika aku berhenti sekolah karena itu, bukankah itu artinya hidupku akan sia - sia?" merasa belum cukup untuk meyakinkan pak kepala sekolah. Je Ka berpura - pura menunjukkan ekspresi kecewa.

"sebagai seorang guru bukankah anda harus membantu murid dan memberikan mereka pelajaran. Tapi sebaliknya kau malah ingin mengeluarkanku? Tidakkah anda tau betapa sedihnya aku. Padahal, aku sudah susah - susah datang kemari untuk belajar setelah meluruskan pikiran dan mengumpulkan tekad, huh?" Ucap Je Ka.

Pak Kepala sekolah dengan sikap Je Ka barusan. Entah kenapa tiba - tiba dia berubah, Cara bicara Je Ka masih sama seperti bajingan, tapi dia yang dulu pasti akan mengamuk, menghancurkan barang - barang disekitar sambil memarahinya kemudian pergi. Pak kepala sekolah mencoba berpikir sejenak, mungkin dia terlalu memandang remeh Je Ka. Mungkin memang Je Ka sudah berubah. Dia tidak akan menggunakan kekerasan lagi dan permasalah terbesar sekolah akan terselesaikan. Jika dia benar - benar berubah dan Pak kepala sekolah tidak mengeluarkan Je Ka itu membuat citranya sedikit lebih baik dan membantu memperpanjang kariernya.

"Apakah kau benar - benar akan menghabiskan waktu sekolah mu dengan benar? dan tidak melakukan keributan disekolah?" Tanya kepala sekolah.

"Percayalah padaku, anda boleh mengeluarkanku bahkan jika aku melakukan satu kesalahan lagi." ucap Je Ka sambil mengangkat kedua tangannya seakan berjanji tidak akan mengulanginya.

"Oke, baiklah, aku akan mempercayaimu kali ini, John Kei! Tapi kalau tidak menepatimu janjimu, aku tidak akan segan - segan mengeluarkanmu dari sekolah ini, mengerti?!" ucap pak kepala sekolah.

"Nah gitu dong , pak. Daritadi kek ngomongnya, Kalau gitu saya pamit izin masuk kelas , gara - gara bapak saya telat masuk jam pelajaran." ucap Je Ka sambil pergi keluar begitu saja.

"Bocah sialan. Akhirnya masalah ini selesai juga, semoga saja dia benar - benar menepati ucapannya,"

***

Bel sudah berbunyi sedari tadi, terdengar suara siswa - siswa yang sangat berisik di kelas 2-4 padahal didepannya ada guru yang sedang mengajar.

"Bro , bro. apa kau udah lihat majalah playboy bulan ini? itu sangat hebat," ucap salah satu pria yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang mesum.

" Owh, Benarkah?. kau hanya melihatnya sendirian? Dimana kesetiakawananmu, sialan. " ucap teman pria itu.

Kelas semakin lama semakin gaduh. Bu guru yang sedang mengajar pun harus berusaha untuk menenangkan murid - muridnya.

"Semuanya, bisakah kalian sedikit tenang. Kita sedang belajar." Ucap Bu guru menenangkan murid - muridnya. Bukannya tenang suasana kelas malah semakin gaduh.

Di tengah - tengah  keributan , tiba - tiba pintu terbuka membuat suasana yang tadi ramai seketika hening. Tak ada satupun yang  bersuara.  Semua mata tertuju padanya.

" Kelas 2-4 . Apakah benar ini kelas 2-4? sudah begitu lama jadi aku tidak mengingatnya." tanya Je Ka orang yang membuka pintu kelas dan membuat suasana kelas menjadi hening.

"Oh? itu Je Ka!."

"Akhirnya kau kembali juga."

Sapa dua pria yang barusan membicarakan sebuah majalah.

"Oh, Charlie , Kelvin." ucap Je Ka yang ternyata adalah temannya.

Je Ka yang melihat dua temannya itu merasa dia tidak salah memasuki kelasnya.

"Jo-john Kei?" tanya Bu guru terlihat raut wajahnya yang sedikit cemas.

"Hai , Bu Sarah. lama tak berjumpa," sapa Je Ka sambil tersenyum manis.

Bu guru itu semakin lama semakin panik. Dia tidak menyangka akan melihat Je Ka lagi disini. Setahunya Je Ka sudak tak pernah pergi kesekolah lagi tanpa alasan dan seharusnya dia sudah dikeluarkan dari sekolah ini. Tapi sekarang dia melihat Je Ka berdiri tegak di depannya. Dia mengingat perlakuannya dimasa lalu terhadap dirinya.

FLASHBACK

" Halo, Semuanya."

"Aku Sarah Gibson, walikelas kalian sekaligus guru bahasa Inggris untuk tahun ini. Aku sangat tidak sabar untuk bekerja sama dengan kalian mulai hari ini!" ucap Bu Sarah, walikelas baru kelas 2-4.

"Bu Sarah, kau sangat cantiik." ucap Charlie.

"Nona, Apa kau punya pacar?" tanya Kelvin.

Seisi ruangan semakin gaduh karena pertanyaan Kelvin. Mereka semua ingin Bu Sarah menjawab pertanyaan darinya.

" Tenanglah, sekarang ayo tenang dulu dan kita mulai pelajarannya."  ucap Bu Sarah tidak mau menjawab pertanyaan dari Kelvin hingga murid - murid menyorakinya kecewa akan jawaban yang diberikan olehnya.

Tiba - tiba suara pria muncul ketika Bu Sarah ingin memulai pelajarannya.

" Kenapa tidak dijawab? itukan bukan hal yang sulit untuk dikatakan, atau mungkinkah kau sama sekali tidak pernah menjalin hubungan?"

ucap Je Ka yang daritadi diam.

"i-itu..." Bu Sarah terlihat bingung. Dia tidak tahu harus mengatakan apa.

"Berhentilah mengolok - olok gurumu dan kita mulai pelajarannya!" ucap Bu Sarah.

BRAAAKK!

Je Ka yang duduk paling depan berdiri dan mendekati tubuhnya ke Sarah. Suara meja yang di gebrak membuat Sarah terkejut dan teriak.

"Nona~ aku hanya bercanda, jangan berteriak seperti. Orang - orang akan salah paham mereka mengira aku meloncat kearahmu atau semacamnya." ucap Je Ka sambil menunjukkan senyum nakalnya.

Murid - murid yang menyaksikannya hanya tertawa melihat ekspresi wajah gurunya yang ketakutan.

FLASHBACK END

..

.

.

.

.

Bersambung ya guys.