webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasia
Classificações insuficientes
377 Chs

Bagian 374

Airin menutup telinganya dengan headset. Dia tidak menyalakan musik atau mendengarkan apa pun, dia hanya ingin menghindari polusi suara. Dia perlu ketenangan untuk fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan saat ini.

Lebih baik sekarang aku lanjutkan pekerjaanku dulu, agar nanti malam bisa shopping dengan lebih tenang… batin Airin.

Waktu dengan cepat berlalu, jam makan siang pun tiba. Semua rekan Airin yang ada di dalam ruangan berbondong-bondong menuju ke kantin untuk makan siang. Hanya Airin dan Selin yang masih bertahan di dalam ruangan.

Selin membawa dua kotak makan kembali mendekati Airin yang masih sibuk dengan pekerjaannya, "Nih, gue mau lo tepatin janji lo tadi ke gue." Airin meletakkan salah satu kotak makannya di meja Airin.

Airin yang masih sibuk dengan lembaran kertasnya langsung menoleh. Dia melepaskan headset dari telinganya. "Ini apa?" tanya Airin.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com