webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasia
Classificações insuficientes
377 Chs

Bagian 369

"Masa sih?" ledek Alif tidak percaya.

"Sekarang emang udah bangun kok," sahut Airin.

"Eeem… ya deh… Gimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Alif.

"Tidak terlalu," jawab Airin sambil melakukan peregangan pada leher dan tubuhnya yang masih pegal-pegal karena bekerja seharian kemarin ditambah posisi tidur yang tidak baik semalaman.

"Kenapa nggak nyenyak? Kan semalam udah telponan dulu sama aku," tanya Alif.

"Bukan masalah itu," sahut Airin.

"Lalu?" tanya Alif penasaran.

"Semalam hujan deras, ada petir dan ada guntur. Kamu tahu, kan? Aku tidak suka dengan petir dan guntur," jawab Airin.

"Oh, iya…." Sahut Alif.

"Cckk! Payah banget deh kalau malam ada hujan besar disertai petir dan guntur," ujar Airin.

"Iya… tapi tenang aja. Sebentar lagi aku akan menemani kamu, jadi kamu tidak akan pernah merasa sindirian dan ketakutan. Kamu akan selalu merasa aman dan nyaman," ujar Alif.

"Hahaha… Katanya mau kasih aku waktu," sahut Airin.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com