webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasia
Classificações insuficientes
377 Chs

Bagian 368

"Wah, mulai berani menyombong ya kamu…" sahut Alif sambil senyum-senyum.

"Oh, iya. Bukan hanya diundang aja," tukas Airin.

"Memangnya apa lagi?" tanya Alif penasaran.

"Mama kamu bahkan meminta tolong kepadaku untuk membantunya memasak besok waktu perayaan ulang tahun Papa kamu," jawab Airin yang kembali mengatakan dengan bangga.

"Memangnya makan malamnya mau dimana? Di rumah? Atau kalian sudah dapat lokasi yang pas dan bisa untuk masak-masak juga?" tanya Alif.

"Karena Mama ingin suasananya lebih hangat dan privat, jadi rencananya kita adakan di rumah saja. Toh hanya akan ada kita, tidak akan memerlukan banyak ruang untuk tamu dan juga tidak akan mengotori rumah. Paling nanti kita bikin ala-ala rumah makan gitu di rumah kamu," jawab Airin sambil membayangkan kira-kira bagaimana hasil rancangan acaranya.

"Kamu yakin kamu masak sendiri sama Mama?" tanya Alif seperti meragukan kemampuan Airin dan Mamanya untuk menyajikan makanan lezat nanti ketika perayaan berlangsung.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com