webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasia
Classificações insuficientes
377 Chs

Bagian 349

"Ya Tuhan…. terserah lo sih kalau lo masih mau di sini ya berarti lo siap kalau nanti lo bakalan kena marah bos karena lo malah duduk di sini ajak ngerumpi gue dan lo nggak kerja," sahut Airin dengan cerdas.

Selin menjawab dengan lebih cerdas, "Kalau gue kena marah, lo juga bakalan kena marah Rin. Kan gue duduk di sini dan ngerumpi sama lo," kata Selin.

Airin menepuk jidatnya, "Lin… jangan bikin gue makin pusing deh, gue udah pusing nih karena kurang tidur. Terus gue juga pusing karena kerjaan gue ternyata numpuk segini banyak. Belum lagi gue harus mikiran hal-hal lain," ujar Airin.

"Tuh, kan! Semalam berarti ada apa-apa sampai lo nggak bisa tidur dan kaya gini. Pokoknya nanti lo harus cerita," tukas Selin yang akhirnya meninggalkan Airin sendiri.

"Haaah…. Capek urusan sama tuh bocah," kata Airin sambil menggelengkan kepalanya pening.

"Fokus," kata Airin yang sedang berusaha untuk menyugesti dirinya sendiri untuk bisa lebih fokus bekerja.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com