"Eeem… Saya mau minta maaf untuk kesalahan saya yang tadi, Sus." Sahut Airin.
Suster Nisa masih agak menerawang.
"Waktu Suster menjawab panggilan saya di ponsel Alif," tambak Airin.
"Oooh… itu…." Suster Nisa mengingat kejadian yang sudah beberapa waktu lalu.
"Iya, Sus. Saya minta maaf sekali kepada Suster karena tadi saya sempat emosi dan marah-marah tidak jelas kepada Suster. Maaf tadi saya juga agak membentak Suster. Saya sebenarnya tidak bermaksud begitu ke Suster, tapi… tadi itu," ujar Airin yang berhenti sebelum dia berhasil menyelesaikan kalimatnya. Dia berhenti sejenak karena bingung harus berkata apa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com