Kami di minta Pak Ardi berfoto bersama dengan wanita itu juga. Semua orang tersenyum kecuali aku yang menatap tajam lensa kamera itu. Jelas apa yang kulihat, itu bukan hanya sekedar kamera yang mengambil gambar tetapi juga sebuah kamera pengintai secara langsung.
Usai berfoto, wanita itu berpamitan pergi untuk kembali ke kantor tempat ia bekerja. Kami juga kembali belajar, anehnya selama berfoto aku tidak pernah melihat identitas dirinya. Bahkan dia pun tidak pernah memperlihatkannya. Ia datang dan langsung menyapa, tentu ini sangat aneh ada tamu yang datang seperti itu ke sekolah ini.
***
Sepulang sekolah, seperti biasa Alerine pulang jalan kaki. Hal inilah yang menaruh kecurigaan besar pada 3 lampir. Mereka mengikuti Alerine hingga sampai di rumah. Mereka tersenyum lebar. Setelah itu mereka pergi dari sana.
*Alerine
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com