webnovel

reincarnation of a demon god (sub Indonesia)

Arth adalah seorang penulis yang terus menulis tentang sejarah dunia, dan itu berkaitan dengan kisah dirinya sendiri. Dia terus menceritakannya dalam buku-buku yang sulit dipahami orang awam. Dari waktu ke waktu, para arkeolog terkejut melihat salah satu buku Arth karena sangat tepat dengan sejarah dan temuan para arkeolog. Akhirnya, para arkeolog menjadi tertarik padanya, dan menjadi tertarik pada kisah-kisah yang diceritakan Arth. Tapi tujuan Arth adalah menemukan kekasih masa lalunya (Erina). Dan ternyata Arth adalah yang terakhir dari orang-orang di dunia Darkness Light (nama sebelum bumi). Arth adalah satu-satunya yang masih hidup karena dia adalah pembunuh yang sebenarnya. Arth dulunya adalah dewa yang dijuluki dewa sihir, tetapi dia tidak menaati bangsanya sendiri sampai dia berubah menjadi iblis. Seiring waktu sesuatu terjadi yang membuat Arth berubah menjadi manusia dan memulai pengalaman hidup barunya sampai saat pembunuhan tiba. ************** banyak sekali ramalan yang mencegah hancur nya dunia itu. namun, jika takdir mengatakan demikian maka tidak seorang pun yang bisa keluar darinya. namun, kehidupan itu bisa diulang lagi dengan mencari sejarahnya. ************* "dunia akan hancur oleh seseorang yang membangkang bangsanya sendiri karena ia mempunyai tujuan". itulah dialog yang dibuat oleh seorang dewa peramal (Zabtaruk). dan orang yang membangkang bangsanya sendiri adalah Silvanus, Siestina dan Arth. para dewa terus mencoba untuk mencegah ketiga orang ramalan tersebut dengan taktik mereka sehingga banyak sekali terjadi konflik. namun, dari konflik itulah dunia Darkness Light hancur. nama Darkness Light adalah nama sebelum bumi yang digunakan oleh suku-suku Totem (kuno). karena mereka yakin bahwa bumi ini sebagian gelap dan sebagainya lagi bercahaya (siang dan malam).

laundry86 · Fantasia
Classificações insuficientes
88 Chs

segel Cerberus

"yuk! Kita kita harus pergi" ujar Arth sambil memakai topengnya.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju kerajaan DARK Flame dengan cuaca yang sangat bagus, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang.

Mereka terus menelusuri hutan itu, hingga mereka tiba di ujung hutan tersebut. Di depan mereka ada sebuah gua di bawah gunung yang penuh dengan lava yang mengalir dari puncak gunung.

"Apakah kita harus melewati jalan ini?" Ujar Arth sambil melihat dan merasakan energi besar yang ada di dalam gua.

"Ya, cuman jalan ini! Kamu pasti merasakan aura sihir yang kuat bukan? Tenang saja, itu adalah aura sihir dari anjing legendaris yang berkepala tiga yang bernama Cerberus. Ia adalah anjing api berkepala tiga yang di kurung oleh rantai api Dark Of Naraka, dan Dark Of Naraka adalah sihir api tingkat tertinggi di dunia para iblis" jawab Shivi yang menjelaskan dengan tenang.

"Jika sihir Dark Of Naraka, aku juga tahu. Tapi siapa yang telah mengurung Cerberus dengan rantai api?" Ujar Arth dengan penasaran.

"Naga Ragan yang telah mengurungnya, karena dulu Cerberus pernah menyerang kerajaan DARK Flame setelah kematian raja Arthous...ehh..." Jawab Shivi sambil menyadari sesuatu.

"Kalau begitu! Ayo kita masuk" ujar Mine yang penasaran dengan isi yang ada di dalam gua berapi itu.

Mereka bertiga berjalan memasuki gua itu, mereka berjalan di atas tanah yang suhunya panas dan di sisi-sisi gua itu terdapat banyak sekali lava yang bercucuran dari atas.

Mereka bertiga terus menyusuri tempat itu, mereka berjalan melewati jembatan api dan pada akhirnya mereka tiba di jalan buntung.

"Kenapa jalannya tertutup?" Ujar Arth sambil meraba-raba batu yang menutupi jalan mereka.

"Ku rasa kita salah jalan! Dulu ketika aku ke sini, aku tidak pernah melewati jembatan!" Jawab Shivi dengan penasaran.

"Tidak. Ini adalah jalan yang ditutupi oleh batu ini" ujar Arth yang telah menyadari hal itu. Arth terus meraba-raba batu yang menghalangi tersebut hingga pada akhirnya Arth menemukan sebuah segel yang berbentuk semacam tuas. "Lihat ini!" Ujar Arth sambil melihat segel itu.

"Itu segel! Apakah ada jalan atau ruangan di balik batu ini?" Ujar Shivi dengan penasaran.

"Mencoba adalah jawabannya" jawab Arth sambil menggerakkan segel itu.

Tiba-tiba segel itu bercahaya dan keluar huruf-huruf sihir yang bermunculan di sisi-sisi batu tersebut sehingga batu itu langsung terbuka.

"Lihat! Ada ruangan di dalam" ujar Mine sambil menunjuk ke dalam ruangan tersebut.

Mereka kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut, ruangan itu cukup gelap dan banyak sekali lava-lava yang bercucuran dari atas. Mereka terus menyusuri tempat itu.

Tiba-tiba Arth menginjak sebuah rantai yang panas. "Apa ini?" Ujar Arth sambil memegang rantai itu tanpa merasakan panas sedikitpun. Arth memegang rantai dan menelusuri ujung dari rantai tersebut.

"Tunggu Arth!" Ujar Shivi dengan berteriak, namun Arth terus menelusuri ujung rantai itu tanpa mendengarkan Shivi. "Aduh! Aku harus mengikutinya, ayo Mine! Kita ikuti Arth"

Arth terus menyusuri rantai itu, hingga pada akhirnya Arth menemukan ujung dari rantai itu. "Eh! Ini bukan ujung rantai ini. Rantai ini sepertinya putus" ujar Arth kerena rantainya terlihat seperti putus akibat di gigit oleh sesuatu yang tajam dan bertaring karena ada begitu banyak goresan yang ada pada rantai tersebut.

Kemudian Arth melihat ke sekelilingnya dan ternyata ada begitu banyak rantai-rantai yang terputus seperti telah terjadi sesuatu. Dan Arth melihat sesuatu di balik cucuran lava yang mengalir sangat besar.

"Tunggu kami!" Ujar Shivi sambil berlari menghampiri Arth. "Arth! Aku tahu ini tempat apa? Kita harus pergi sekarang! Segel tadi yang kamu buka, itu adalah sihir yang menyegel Cerberus!!! Dan rantai yang kamu pegang adalah rantai Dark Of Naraka yang sudah putus" ujar Shivi dengan panik.

"Putus! Berarti..."

"Graaa" tiba-tiba ada suara raungan yang sangat besar sehingga dinding-dinding gua pada retak. Suara raungan itu muncul dari balik cucuran lava yang besar yang telah diduga oleh Arth.

"Ayo pergi!" Ujar Shivi sambil menarik tangan Arth. Mereka berlari dengan sekuat tenaga. Namun, tiba-tiba jalan mereka tertutup oleh batu besar yang runtuh akibat raungan besar.

"Gimana ini? Tidak ada jalan!" Ujar Shivi dengan panik. Sangking paniknya, Shivi malah mondar-mandir sambil memikirkan jalan untuk bisa kabur dari tempat itu.

"Mengapa kita lari?" Ujar Arth dengan polosnya.

"Hah?...kamu ingin mati?...barusan adalah raungan Cerberus...aku tidak ingin mati...dari pada kamu diam, mending bantu aku mencari ide untuk keluar dari sini" ujar Shivi melihat Arth yang malah terbengong. "Cepat bantu aku!!!"

"Jika kamu takut, kamu diam saja disini! Biar aku dan Mine yang akan mengurusinya. Benarkan Mine?" Ujar Arth sambil menyuruh Mine untuk berubah menjadi sebuah tombak.

"Benar sekali!" Mine langsung berubah menjadi tombak yang bercahaya dan di selimuti oleh sihir api Arth. Tombak itu melayang menghampiri genggaman Arth.

"Apa kamu yakin" ujar Shivi yang mondar-mandir.

"Yang penting yakin...kamu tunggu aja disini.." jawab Arth sambil berlari meninggalkan Shivi dan menghampiri asal suara raungan yang telah terjadi.

"Masa aku ditinggal sendirian...ih mereka meninggalkan ku begitu saja! Aku juga akan ikut...em...dari jauh" Shivi juga berlari menyusul Arth menghampiri asal muasal suara raungan itu.

"Baiklah, kita sudah sampai. Mine, keluarkan kemampuan mu!" Ujar Arth. Mine langsung mengeluarkan sihir pada dirinya dalam bentuk tombak, sehingga tombak itu mengeluarkan aura sihir yang bercahaya-haya.

Arth kemudian memegang erat tombaknya dan menghampiri cucuran lava yang menghalangi pandangan. Arth mendekati tempat itu dengan secara perlahan-lahan. Namun, tiba-tiba ada raungan besar dari balik cucuran lava sehingga lava itu berterbangan terbawa oleh gelombang suara raungan yang begitu dahsyat.

Arth langsung memasang sikap kuda-kuda dan bersiap untuk bertempur dengan Cerberus. Tiba-tiba ada sebuah makhluk besar dengan kecepatan ultrasonic yang menyerang Arth dengan cakarannya sehingga Arth terpental jauh ke tepi gua.

"Sial! Aku tidak bisa menduga itu" ujar Arth sambil berdiri lagi.

"Graaa"

Kini, sosok Cerberus muncul di hadapan Arth, badan Cerberus begitu besar dengan tiga kepala yang berbentuk anjing, selain itu banyak sekali rantai-rantai yang terputus di badannya. Yang menjadi ciri khas dari sosok Cerberus adalah memiliki sinar api agung dan tiga kepalanya.

"Akhirnya kamu muncul" ujar Arth sambil berjalan menghampiri Cerberus.

"Graa...aku tahu siapa dirimu...kekuatan sihir api yang melebihi sihir Dark of Naraka bisa kurasakan dengan jelas" jawab Cerberus sambil meraung dengan keras.

"Kyaa...itukah wujud Cerberus?...menyeramkan sekali" ujar Shivi yang memperhatikan mereka dari kejauhan.