Nico langsung memasangkan cincin itu di jari manis Meilana dan mereka pun berpelukan erat. Tanpa mereka berdua sadari, ternyata sudah ada Santo dan Carlos yang menyaksikan itu. Suara tepuk tangan dari Santo membuat Meilana terkejut. "Ayah?"
"Selamat ya, semoga kalian berdua menjadi pasangan yang harmonis," ujar Santo.
"Selamat ya untuk kalian berdua, kamu sudah menjadi lelaki sejati Nak," ujar Carlos sambil menepuk bahu Nico.
"Terima kasih Ayah, Om ... Meilana sangat terkejut sekali dan tidak akan menyangka akan mendapatkan hal yang seperti ini," ujar Meilana senang.
"Iya sama-sama, kalau begitu kami berdua pergi dulu. Kalian berdua lanjutkan adegan romantisnya. Sampai jumpa," ujar Carlos tersenyum. Santo dan Carlos pun pergi entah kemana meninggalkan Nico dan Meilana.
"Sudahlah jangan dipikirkan lagi, ayo kita makan. Itu sudah dibawakan oleh pramusajinya," ujar Nico tersenyum.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com