Untung saja ada Hera yang melihat Lyra sedang berjalan keluar rumah sendirian. "Apa lagi yang akan ia lakukan, kenapa ia begitu bantah sekali denganku," ujar Hera dalam hati. Ia berlari menyusul Lyra keluar rumah. Lyra sendiri sekarang sudah duduk di bangku depan dan ingin membuktikan hal itu. "Apakah benar aku akan melompat ke waktu lain? Awas saja kalau dia penipu! Tidak akan aku maafkan!" ujar Lyra ketus.
Datanglah sebuah kelopak bunga mawar merah yang perlahan semakin mendekat kearah Lyra. Lyra sendiri penasaran dengan bunga mawar merah yang kian mendekat itu. Akhirnya ia putuskan untuk melihatnya lebih dekat lagi. Hera dengan cepat menarik tangan Lyra menjauh dari kelopak bunga mawar merah itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com