webnovel

Regret and Gratitude

Tidak!!! Aku bukannya tidak menyesal! Aku sungguh menyesalinya! Tapi.... bukan dia yang harus menanggungnya. Aku akan membesarkannya, ya aku tidak akan menggugurkannya! -Aqila Perasaan janggal terhadap satu perempuan. hanya SATU! ya hanya dia, dia seperti menjadi bagian dari diriku. TIDAK! aku tidak memikirkannya atau apapun hanya saja merasa... ya entahlah. -Arkan ~~~~ Kalian gaakan nyangka apa yang ada di cerita ini~ Karena ini bukan cerita married by accident biasa.

zylavida76 · Adolescente
Classificações insuficientes
37 Chs

Part 4

*Arkan POV*

Seharian kerja buat kepala gue penat, kemana ya biar ilang pusing gue. Di jalan pun sama penatnya, gimana ga penat?macet trus pengalihan jalan arhhhhh menyebalkan. Karena pengalihan jalan tadi ternyata gue lagi di kawasan toko cake cewe itu, mampir kali ya manatau ketemu dia.

"ahh aroma cake bercampur bunga itu emang paling nikmat" gumam gue didepan pintu masuk.

Ketika sampai di kasir -yahh bukan dia- mungkin dia lagi didapur kali ya. Tapi gpp deh gue juga nunggu magrib 5 menit lagi. hfftt niat mau bukber sama mommy jadi buka dijalan. Tiba tiba cewe itu dateng, sambil memakan cake red velvet dengan sangat menggiurkan oh fu*k kenapa dia jilat bibirnya dengan cara itu? itu sangat... sexy!!!! oh apa yang gue pikirin gue masih puasa njir dan itu gue tengang!!!! wah gila gila gue belom batal kan ya belom kan belom?

*Adzan Magrib*

"alhamdulillah" serentak pengunjung toko ini berbuka puasa, tapi disini gue kaya jomblo -,- makan sendirian. Gaada yang mau nemenin apa huhuuhu. Lagi sok sok melaw tiba tiba cewe itu duduk didepan gue dan melihat kue gue dengan muka mupeng. -lah ini anak kenapa dah- tapi gpp dia nemenin gue biar gakeliatan jomblo

"hmm, mas bo boleh minta cakenya ga?"

"HA?" lah bukannya dia bisa ambil di dapur? kenapa minta punya gue yang udah gue makan? wah jangan jangan gue diracunin lagi. Eh tapi tadi enak kok. Dia keliatan salah tingkah, dan itu sangat cute aaaa pipinya mau gue makan rasanya. Sepertinya dia aga gendutan dari kemarin.

"em ntar aku ganti kok mas cuman mau yang udah mas makan boleh yayayayaayaa aku gratisin deh cakenya yah yah" cerocosnya dengan nada manja. -MOM arkan bawa kekamar yah ni anak lucu banget- gila ni cewe kenapa deh gue culik enak kali ya, dan tanpa sadar gue terseyum. Mungkin bagi dia itu jawaban gue dan...

"makasih mas" ucapnya dengan mulut penuh cake tiramisu gue. Lalu tangannya melambai ke arah belakang dan datenglah cake baru untuk gue tentu saja. Ya daripada gue laper gamakan gue makan aja sekalian ngeliatin dia makannya lahap banget. Setelah dia selesai makan dia tidak menjilat bibirnya kaya tadi tapi mengelap dengan tisu, mungkin dia malu juga kali ya hahaha. Dan ketika dia melihat kearah gue dia tertunduk maluu. -MOM nikahin arkan sama dia mom arkan mau ngunciin ni cewe dikamar arkan mom plis- sorak hati gue heboh(efek puasa cewe kaya gini nih) . Gue natap dia tersenyum, dia berbeda dari perempuan yang selalu sama gue. Dia lebih... polos!anggun!dan menggemaskan!

"em mas itu cakenya masih mau dimakan ga? kalo engga aku mau lagi boleh?" lihat!! lihat! dia menggemaskan bukan? tapi tunggu, kenapa dia mau makan bekas gue?

"kenapa kamu gamakan darii dapurmu saja?kenapa harus sisa punyaku? apa-"

"karena punyaa mas begitu menggiurkan hehe maaf deh kalo menyinggung mas aku juga bingung kenapa maaf mas permisi, sebagai gantinya aku akan memberi sekotak tiramisu" gue menahannya.

"Tak apa, makanlah jika kamu mau, apa hanya aku yang terlihat menggiurkan?" dia langsung mengambil kue gue dan menggangguk cepat.

"kenapa?" oh come on apa cake gue seenak itu? enak sih tapi kan kenapa gitu?

"entahlah hm mungkin karena cara makan mas kali, makasih ya mas hehe" ucap dia ceria. Gimana dia bisa punya badan sebagus itu jika dia memakannya selahap itu?

"ah iya sama sama, oiya bisakah kita berkenalan?" dia memiringkan kepalanya, mungkin dengan cara itu bisa mencerna kata kata gue. Dan dia tersenyum manis, sangat manis.

"bisa, hm namaku Akasyah Aqila Moldovia dipanggil Aqila" Ucapnya girang.

"Aqila kah? nama yang cantik seperti orangnya. Namaku Sakha Arkan Flanders Bisakah kita memakai lu gue?" dia hanya mengangguk.

"hm Arkan ak- gue balik ke dapur dulu yah nanti cakenya ambil aja bilang disuruh ak-gue hehe bye makasih" apa dia terbisa dengan aku kamu? tapi lucu juga.

"terimakasih kembali aqila" oiya sudah jam set 7 sebaiknya gue langsung pulang.

~~~~~~~

*Aqila POV*

Seharian ini aku hanya mondar mandir di toko dan sesekali didapur sambil mencoel cake hihi. Jam sudah mau berbuka dan tokoku sudah dipadati kaum muda maupun orang tua. Aku sangat lapar jadinya aku minta maaf dengan pegawaiku dan aku memakan red velvet hmm sangat nikmat. Senang sih tidak puasa tapi ada rasa tidak enak juga.

Ketika aku ingin kembali ke ruanganku aku melihat seorang pria yang sedang makan tiramisu, kenapa aku jadi sangat ingin itu ya? ah aku ambil di dapur dan RASANYA BERBEDA. Tidak memuaskan, apa aku ngidam?tapi bagaimana akukan tidak ken-eh tunggu itu kan anaknya ibu ayudhia. Samperin ga ya? tapi aaa gakuat mau banget cakenya entar kalo anak aku ngences gimana? Yaudah nekat deh.

"hmm, mas bo boleh minta cakenya ga?" setelah aku duduk didepannya dan menatap cake itu dengan mupeng parah.

"HA?"ucapnya tidak percaya

"em ntar aku ganti kok mas cuman mau yang udah mas makan boleh yayayayaayaa aku gratisin deh cakenya yah yah"ucapku cepat dan mengeluarkan puppy eyes andalanku. Dia tersenyumm berarti boleh dong ya.

"makasih mas" dan aku memanggil siti buat ngasih cake baru buat si mas mas ini. Aku makan dengan nikmatnya sampai habis dan aku lap dengan tisu. Dan ketika aku menganggkat kepala aku melihat cakenya dia masih ada dan rasa inginku kembali lagi. Aku tertunduk malu bagaimana ini?ah modal nekat bodo.

"em mas itu cakenya masih mau dimakan ga? kalo engga aku mau lagi boleh?"

"kenapa kamu gamakan darii dapurmu saja?kenapa harus sisa punyaku? apa-"

"karena punyaa mas begitu menggiurkan hehe maaf deh kalo menyinggung mas aku juga bingung kenapa maaf mas permisi, sebagai gantinya aku akan memberi sekotak tiramisu" dia menahanku.

"Tak apa, makanlah jika kamu mau, apa hanya aku yang terlihat menggiurkan?" Aku dengan girang mengambil cakenya dan mengganggukkan ucapannya cepat.

"kenapa?"

"entahlah hm mungkin karena cara makan mas kali, makasih ya mas hehe" ucapku ceria.

"ah iya sama sama, oiya bisakah kita berkenalan?" aku memiringkan kepala, berusaha mencernanya dan aku tersenyum.

"bisa, hm namaku Akasyah Aqila Moldovia dipanggil Aqila" Ucapku girang.

"Aqila kah? nama yang cantik seperti orangnya. Namaku Sakha Arkan Flanders Bisakah kita memakai lu gue?" aku tersenyum dan mengangguk

"hm Arkan ak- gue balik ke dapur dulu yah nanti cakenya ambil aja bilang disuruh ak-gue hehe bye makasih" ucapku kaku

"terimakasih kembali aqila"

Setelahnya aku kembali ke dapur dan membereskan peralatan karena puasa ini tokoku bukan sampai jam set 9 malam tapi aku tidak mau pulang jam segitu aku mau langsung pulang habis ini. Aku cape mondar mandir seharian mau bobocantik dulu dirumah.

"Assalamualaikum mami papi" ucapaku didepan pintu tapi ternyata ada tamu hihi. Untung tadi gajadi teriak.

Aku salim dengan mami papi lalu salim ke arah tamunya.

"mi pi aqila langsung keatas ya cape nihhh"

"mari bu pak" ucapku kearah bu ayudhia dan suami. samar samar aku mendengar bilang tidak menyangka keluargaku memiliki anak perempuan. Kenapa aku tidak terkenal? karena aku jarang ikut di event perusahaan cih disitu hanya tempat pamer harta dan para lelaki pasti berbicara bisnisnya beginilah begitulah dan aku disitu hanya akan makan tanpa henti,menyebalkan. Setelah mandi aku langsung rebahan rasanya lelahhhhh sekali dan badanku mulai sedikit terasa berat dari sebelum sebelumnya

"hai kesayangan bunda? enak ga didalem?? bunda sayangg banget sama kamu nak. Oiya bunda tadi lupa bawa permen asem, jadi nanti malem jangan bandel yah. Sebagai gantinya bunda dengerin lagu klasik mau? kita dengerin ya kamu bobo yang tenang okehhh. love you kesayangan bunda" ucapku sambil mengelus perutku, jika tidak makan permen asem aku setiap malam aku terbangun dan rasa dimulutku akan asam mual gitu kan gaenak.

Ku ambil headseat dan memakainya, mendengarkan musik klasik itu menenangkan, juga sangat mudah menarikku ke dunia mimpi. Tadi setelah bilang aku sudah makan aku mau tidur mami dan papi langsung masuk kamar juga, mungkin mereka juga sudah makan kali. Ah hari ini sangat indah, emm semenjak aku tau kehamilanku sih sebenernya. Aku berusaha menerimanya dan lihatlah semuanya terlihat lebih indah sekarang.

~~~~~~~

*Arkan POV*

Hfft seperti biasa gue masih bergelut diruang kerja gue hfft secara keturunan sih putra mahkota keluarga gue itu kakak tapi karena dia lebih suka memegang perusahaan di NY katanya dia mau mendapat istri bule cih, liat saja paling istrinya indo! Dan gue harus memegang perusahaan pusat di Jakarta, kalian tau gue yang memegang perusahaan diluar negeri juga dan semua butuh tanda tangan gue hfft udah gakebayang bagaimana lelahnya gue ngurusin 50 perusahaan -_- .

'Daddy tidak ingin bersama bunda?' ah suara anak itu lagi

'Siapa bundamu nak?'

'Bunda sangat cantik dad'

'Kenapa kamu memanggilku daddy?'

'Karena aku anak---'

"hah hah mimpi apa lagi itu hah hah" kuusap peluhku. Apa benar gue udah punya anak? dari siapa? perempuan mana? semenjak gue merawanin cewe gue gapernah lagi ke club tapi...

"argggg siapa bunda mu?siapa kamu?" teriak gue frustasi. Seperti biasa gue bakal ke kasur buat tidur. memejamkan mata dan tertidur kembali. Karena terlalu lelah hari ini, bahkan mimpi itu pun membuat gue lelah.

Gue terbangun, melihat wanita yang cantik berada dalam pelukannya

"Morning baby"

"Ya tuhan? Apa yang...." oh lihat dia bersinar,sangat cantikk

"Kenapa sayang?"

"Bunda sangat cantik dad" ah suara anak itu lagi

Malam itu gue mimpi cewe perawan itu dan anak itu lagi, tak membuat gue terbangun cuman sedikit gelisah. Itu membuat gue berpikir ada apa sebenarnya? dua hari berturut turut! argg ledakkan saja kepalaku ini.