Dengan sorot tajam yang mengancam, Lucio berkata, "Mengakulah sekarang atau aku akan lebih mempermalukanmu!"
Mr. Rolleen menganga. "Apa yang kamu katakan Lucio?" Pria tua itu melirik Menteri Louis dengan harapan bahwa sang menteri akan menolongnya. Tetapi ketika dia mendapati bagaimana raut wajah Menteri Louis, Mr. Rolleen seolah tidak memiliki harapan selain hanya meneguk ludah dengan susah payah.
"Nah, sekarang tidak ada yang mendukungmu." Lucio berdiri lalu berpindah tepat di depan Mr. Rolleen. Pria itu lantas menunduk, sengaja menyamai tinggi wajah mereka agar dia lebih mudah memberi intimidasi. "Mengakulah!" tudingnya.
Tanpa sadar Mr. Rolleen mundur ke sandaran sofa sementara wajahnya kian memucat. Sama sekali tidak ada pergerakan selain bagaimana gugupnya wajah pria tua itu sekarang. Lucio pun tidak ingin kalah, dia menarik senyum jahatnya begitu mengetahui bahwa Mr. Rolleen telah terpojok. Lucio tentu saja tidak akan membiarkan hal ini berlalu dengan mudah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com