webnovel

Kemarahan Lucio

Sembari menatap pria bercadar di hadapannya, Gion berseru lantang, "Jadi, kamu pria mata-mata itu?!" ucapnya seraya menunjuk wajah pria itu. "Wah, bagaimana bisa kamu menemukan kami? Apa kamu tahu apa yang sudah kami alami hanya untuk bertemu denganmu?"

Lucio maju selangkah di hadapan Gion lalu berkata dengan raut wajah bersalah, "Maaf Tuan Pengintai, tetapi sepertinya temanku ini sedang tertekan lantaran nyawanya nyaris saja melayang. Jadi, maklumi saja apa yang dia katakan. Dia hanya sedang menyadarkan diri." Lucio mencoba untuk membuat Gion diam, lantaran pria itu nyaris saja mengatakan hal-hal yang tidak penting dan bahkan mungkin berniat melampiaskan kekesalan beserta kekalutannya kepada pengintai di mereka.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com