Di sisi lain, tidak jauh dari pondok Mr. Rolleen, sosok perempuan mengenakan tudung jubah tengah menatap lurus ke arah pondok Mr. Rolleen dengan tatapan dingin. Sementara di balik tatapan itu, tidak banyak yang tahu bahwa arus yang dihantarkannya adalah sesuatu yang mengerikan dan penuh dengan ancaman. Kaku beberapa saat kemudian, bibirnya yang semula berwarna ceri mendadak berubah pucat. Bibir itu bergerak menggumamkan sesuatu meski tidak terdengar jelas apa yang dia katakan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com