Baru kenal hitungan jam, Mas Azkaya Diraja sepertinya terlihat akrab dan nyaman berada di samping Kiara sebagai sahabat.
Sekarang aku dan yang lainnya sedang nongkrong di cafe.
"Kiara katanya kamu nggak mau ke Jakarta tapi bagaimana bisa akhirnya sampai Jakarta!" tanyaku.
"Aku disuruh Bude aku yang tidak punya anak ke Jakarta untuk kuliah gratis, beliau yang membiayai," jelas Kiara.
"Oh, begitu. Sungguh beruntung nasibmu," ujarku.
"Om tampan usianya berapa tahun?" tanya Kiara sambil nyengir kuda.
"Masih muda baru 24 tahun, kenapa memangnya?" jawab Mas Azkaya Diraja.
"Oh, 24 masih muda. Mau menikah umur berapa?" tanya Kiara lagi.
"Kalian cepat sekali akrab, jangan-jangan jodoh," ledek Mas Hari Abimanyu.
"Aamiin, siapa yang menolak dapet jodoh Om tampan. Ternyata setelah ganti pakain dan celana jadi tambah gagah," kata Kiara memuji.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com