Wang Bao-Yu, gadis biasa saja. Dia hanya putri seorang selir dari sebuah manor terpandang di ibukota kerajaan. Ibunya hanyalah seseorang tanpa status sosial yang tinggi.
Kehidupannya berjalan biasa saja tanpa gejolak. Meski hanya seorang putri selir, dia tidak merasakan kehidupan yang teraniaya, namun juga tidak dipenuhi kemewahan. Sang ibu selalu mengatakan dia beruntung lahir di manor yang damai. Demikian ibundanya berkata sebelum meninggal dunia.
Tetapi apakah itu semua benar adanya? Ataukah karena perlindungan yang kuat dari sang ayah dan kakak-kakaknya, hingga dia tidak mengalami penderitaan ataupun terlibat intrik-intrik yang biasa terjadi dalam sebuah manor terkemuka?
Bao-Yu tidak tahu pasti, hingga suatu hari sang ayah dituduh melakukan pengkhianatan dan seluruh manor jatuh dalam kekacauan dan hukuman.
Dia menyaksikan sang ayah dihukum mati bersama kakak-kakak lelakinya, dan melihat kakak perempuannya yang cantik menerima pelecehan. Tatapan mata ibu tirinya yang memohon untuk segera menjauhi manor, jerit tangis adik laki-lakinya dan para pelayan manor yang setia, membuatnya terbakar dendam.
Dengan menantang api, Bao-Yu turut menjadi abu bersama manor dan para penghuninya. Namun dia terlahir kembali dalam raga gadis lain dan bertekat untuk membalas dendam atas kematian keluarga yang disayanginya.
Wang Bao-Yu, putri selir yang lugu dan polos terlahir kembali sebagai wanita yang mematikan.