Chapter 18. Saling mencintai dan bercinta (18+)
Perasaan apa yang kalian alami setelah menghabiskan sepanjang hari penuh cinta?
Lelah? Itu sudah pasti.
Bahagia? Hohoho ... Itu sudah jelas.
Saat ini, Raia perlahan membuka matanya dan ia merasakan tubuhnya sangat segar dan penuh vitalitas.
Terutama, pada bagian bawahnya.
Merasa geli, hangat dan sensasi menggairahkan yang akan membuat tubuh bergetar penuh kegembiraan.
Raia melihat asal tempat yang memberinya kenikmatan tersebut, hanya untuk melihat tonjolan besar dibawah selimut yang bergerak keatas dan kebawah secara rutin. Bersamaan dengan gerakan naik dan turun tersebut, kenikmatan lain mulai menyelimuti adik kecilnya sepenuhnya.
Raia membuka sedikit bagian selimut, ia melihat kecantikan telanjang sedang bermain dan menjilati penisnya dengan lidahnya yang kecil dan berair. Memasukannya kedalam mulutnya dan menggerakannya.
*sluurp*
Sensasi hangat dan menyegarkan terus memompa keseluruh tubuh, dan ia merasakan sesutu yang berat akan keluar melalui penisnya, saat Raia berada di ujung tanduk, ia buru-buru menekan kepala yang terus bergerak itu, untuk menelan penisnya sepenuhnya.
"Fugyu!!!" Sany mengeluarkan suara imut dengan gerakan paksaan tiba-tiba dari Raia, tetapi ia merasa semakin dihidupkan olehnya.
*Gluuuk-Gluuk! Gluuuk!* Sany terus meneguk air mani kental, dan jika itu berhenti, ia mengisapnya kembali untuk mencoba tidak menyisakan sedikitpun yang terbuang.
"Aroma Raia~" Sany melepaskan penis dari mulutnya dan mulai mencium aroma jantan yang berasal dari penis Raia.
Raia menyingkirkan selimut yang basah kuyup dari cairan penis dan vagina mereka, ia melihat Sany yang juga sedang menatapnya dengan mata penuh hasrat dan keinginan.
Ia duduk di tempat tidur saat Sany memainkan Penisnya, Raia merasa bahagia dan bangga? Ah~ itu mungkin karena merasa mendapatkan penghargaan untuk mengacaukan Sany sang Saint.
"Halo Raia~" Sany tersenyum saat ia menjilati sisa sperma yang bersembunyi di jari-jarinya.
Raia memandangi Sany dengan penuh cinta, melirik sepasang anting-anting perak yang terpasang di masing-masing telinganya.
Ia ingat itu, anting-anting di berikan kepada Sany beberapa Saat setelah ia mengambil keperawanannya.
Ia melihat sosok yang polos, anggun, imut dan suci. Ia menitikan air mata kebahagiaan saat merasakan Raia menerobos masuk dirinya. Gelombang emosi yang selama 10 tahun tertahan, sekarang semuanya terbebas.
Keinginan emosionalnya terlalu kuat hingga menyebabkan ia mengalami kenikmatan yang besar dibandingkan kesakitannya, dan ia segera mengalami orgasme.
Ia melihat seluruh keluarga ini saling bercinta dengan anak-anak mereka sendiri selama 1000 tahun terakhir, dan merasa menginginkan benda panjang dan mendominasi itu untuk memasukinya, tetapi ia tidak melakukan itu hingga tubuhnya merasa frustasi secara seksual.
Segera setelah Raia menyobek keperawanan Sany, Sany menggila akan keinginan dan nafsu yang menggebu. Matanya menatapnya penuh cinta sama seperti saat ini.
Tidak ada pikiran lain kecuali seks dibenaknya.
Frustasi seksual yang ia alami selama seribu tahun, dan secara tiba-tiba terlepas membuat dirinya mengalami perubahan kepribadian yang cukup besar. Dari malaikat suci dan polos, menjadi succubus yang mencintai seks liar dan menggebu.
Malam itu, erangan liar dan sensual terus bergema di ruangan yang gelap.
Memikirkan kegilaan yang kami lakukan kemarin, membuat ku jadi semakin terangsang.
"Aahha~ Penisnya! Bangun lagi!"
Kemudian, Sany mulai melahap Penis Raia kedalam mulutnya. Sensasi dari pijatan tangannya di buah persik Raia, membuatnya semakin cepat akan orgasme. Lidah basah yang terus menari-nari di penisnya terasa sangat menggairahkan, sensasi menjepit saat penisnya memasuki tenggorokan adalah yang terbaik.
"Sany aku ingin keluar!"
*jubhoo! Jubhoo!* Sany mengulum lebih keras dan lebih dalam kedalam tenggorokannya.
Saat Raia akan mengeluarkan bebannya, Sany melepaskan penis dari mulutnya.
Penis Raia berkedut hebat kemudian menembakan cairan buah terlarang dengan cara yang mengesankan saat itu meluncur menuju Sany.
"Ahhnn~ Hebat! Seluruh tubuhku~ menjadi penuh aroma Raia.
Rambut, wajah, leher, payudara, perutnya, paha dan kakinya terdapat cairan putih yang terus mengalir tanpa henti. Terutama vaginanya, itu terus mengeluarkan cairan putih yang kental tanpa berhenti, seolah-olah vagina tersebut adalah gudang sperma.
Itu tidak bohong.
Kemarin, Raia dan Sany bercinta seharian, memenuhi setiap bagian dalam Sany dengan spermanya.
Ia muncrat di dalamnya sebanyak 41 kali sementara Sany, saya sudah kehilangan berapa kali dia muncrat sejak ia menginjak angka 100.
Tubuhnya sensitif dan menginginkan haknya untuk di terobos.
Konstitusinya yang spesial membuatnya dapat memulihkan sebagian besar stamina yang ia habiskan.
"Sany, apa kamu menyukai rasanya?"
Sany mengangguk dengan penuh kegembiraan, "Ya~ Aku suka~ Suka! Suka sekali! Aku ingin lebih~"
Raia melihat Sany yang mengeluarkan aura feminim dan menggoda, jika ia tidak tahu Sany dulunya seperti apa, maka mungkin ia akan salah paham dan mengenali Sany sebagai Succubus tingkat tinggi.
Raia mengangguk dan membelai payudara Sany yang kecil, puting merah mudanya yang kecil terlihat lucu seolah-olah ia adalah seorang yang pemalu.
Tetapi itu bukan tujuan Raia saat ini, ia menyelesaikan belaian pada payudara Sany dan memandangi cairan hangat kental di telapak tangannya, ia memberikan telapak tangannya kepada Sany, "Jilat itu."
Mendengar perintah Raia, mata Sany berbinar penuh kegembiraan. Ia menyibakan rambutnya yang biru muda di telinganya. Ia mencondongkan tubuh kedepan, duduk dipangkuan Raia dan mulai menjilati telapak tangannya dengan kegembiraan, seperti anak-anak yang menemukan permen.
Sany menjilati sperma yang menempel di telapak tangan Raia dengan lidahnya yang berair.
"Bagaimana rasanya?"
"Enak~ seperti karamel. Hangat, beraroma dan lengket-lengket, aku suka sperma milik Raia."
Vaginanya yang merah muda, mengeluarkan cairan hangat dan putih secara bersamaan saat itu terus berkedut. Vaginanya merindukan tumbukan yang diberikan penis Raia.
Cairan hangat jatuh dari vaginanya pada penis Raia, itu membuat penisnya yang tertidur, terbangun kembali dengan penuh dominasi.
Raia merasakan itu, vagina Sany tepat berada diatas penisnya, dan terlihat jelas bahwa Sany sengaja melakukan itu.
Raia tersenyum dan mengendalikan arah penisnya dengan tangannya yang menganggur.
Raia merasakan labia Sany yang hangat dan berair melalui ujung penisnya.
"Ahhn~ sedikit kesamping kiri." Sany sudah selesai menjilati sperma di telapak tangan Raia, dan saat ia merasakan Raia menggesek labianya dengan penisnya, ia merasakan nafsunya kembali terbangun.
Ia memberi tahu lokasi lubang yang tepat, tetapi Raia menggeserkannya ke samping kanan. Dan sudah jelas bahwa Raia menggodanya dan bermain-main dengannya.
Walaupun ia dipermainkan oleh Raia, ia merasakan kenikmatan tersendiri dan menginginkan lebih. Tetapi satu menit kemudian Raia masih tetap bermain dengan Vaginanya, ia sudah tidak sabar lagi, "Please Raia, Fuck me!"
Ciuman bergairah dan penuh nafsu yang diberikan Sany, membuatnya terjerumus kedalam lubang kenikmatan dan mulai mencium bibir hangat Sany.
Raia merasa cukup bermain, dia mengangkat tubuh Sany dengan kedua tangannya di pinggangnya.
Mengarahkan lubang vaginanya yang terus berkedut ke penisnya yang tegak. Ciuman mereka tidak berhenti malah semakin bergairah, Raia merasakan ujung penisnya sudah memasuki lubang vagina Sany, kemudian ia menekan tubuh Sany kebawah hingga penisnya langsung menerobos kedalam vagina tanpa ampun.
"Ahhhhnnnn~ KELUUARR!!!!" Sekali dorongan dan sekali muncrat.
Raia memandangi wajah Sany yang hanya terpisah beberapa inci, wajahnya hanya bisa digambarkan sebagai dewi penuh nafsu, nafasnya yang panas dan menggairahkan terasa diwajahnya.
"Bergeraklah ... Raia!" Sany melingkarkan lengannya di leher Raia, berkata di dekat telinganya dengan suara yang halus dan lembut tetapi penuh godaan.
Raia menyerah menghadapi godaan succubus, ia mulai menggerakannya dengan liar.
...
Dua hari berlalu dengan penuh nafsu, Raia memandangi Sany yang tertidur diatas tubuhnya dengan penis masih di dalam Vaginanya.
Wajahnya hanya bisa digambarkan penuh kegembiraan, dan air liur sesekali menyelinap keluar dari mulutnya.
Seluruh tubuh Sany penuh dengan aroma sperma milik Raia, dan tanpa ampun, Raia muncrat di dalamnya sebanyak 82 kali dan tanpa diragukan lagi, rahim Sany sudah sepenuhnya penuh dengan sperma Raia.
Raia melihat perut Sany yang seperti orang hamil 3 bulan, dan memandang penuh kepuasan. Ia mengelus perut Sany yang sepenuhnya terisi dengan spermanya dengan lembut.
"Anakku ada disini?" Raia tersenyum menantikan seorang anak perempuan lahir di masa depan.
Ini alasan kedua kenapa Raia membiarkan penisnya masih di vaginanya. Ia tidak rela melihat benih yang merupakan anaknya tumpah di tempat tidur. Jadi ia alih-alih membuangnya, kenapa ia tidak membiarkan Sany mengelolanya menjadi seorang bayi?
Memikirkan semua itu, Raia merasakan dirinya mulai menimbulkan emosi yang hanya dimiliki seorang ayah.
Saat Raia akan tertidur, ia melihat layar hologram diam-diam mengawasinya.
[ (((´♡‿♡'+)))。 ]
'Apa-apaan?'
[AKU JUGA!! INGIN ITUUUU!!]
'Tidak!'
[Pelit!]
…
'Huh~ jika kamu ingin, maka jadilah istriku dan aku akan melakukan apapun selagi untuk membahagiakanmu."
[Sungguh?! Dengan senang hati! Aku akan menjadi istrimu! Maka dari itu kita harus bercinta.]
'Ahh, kamu terlalu mudah! Hei! Biarkan aku beristirahat selama beberapa jam!"
[Tidak bisa sekarang?]
'TIDAK!!'
[Cckkk! Baik-baik ...]
'Untuk saat ini aku akan menyerah nyuhuhuhu~ tapi ... Aku akan memeras sperma mu saat kamu tidur nyuhuhu~'
[!!? BAGAIMANA KAMU TAHU APA YANG AKU PIKIRKAN?!]
'Hei, jangan bodoh ... Aku sudah tahu sifatmu sebenarnya selama beberapa tahun terakhir.'
[HUH~ kalau begitu aku menyerah dan pergi]
'Tunggu Rui, aku ingin bertanya sesuatu.'
[Apakah itu?]
'Aku merasakan perubahan selama kami bercinta, apa kamu tahu sesuatu?'
[Ahh~ itu mengingatkanku ... Raia kamu memiliki beberapa pemberitahuan penting.]
'Dari nadamu, kamu pasti melupakan itu?'
[Tehe-pero!]
'Hei renungkan kesalahmu! Bukannya tehe-pero!'
[Baik-baik~ mau ditampilkan sekarang?]
'Lakukan itu.'
Ding!
[Anda melewati batas kefanaan dan mencapai alam lebih tinggi.
Persyaratan: lampaui level 60+ (selesai)
Anda mendapatkan hadiah berupa Box tingkat SS (Emas)]
[Persyaratan misi untuk menerobos level 60:
Peryaratan: First blood (selesai)
Hadiah: 50.000 Shop Point & Box item tingkat SS (Emas)]
Ding!
[Anda mendapatkan julukan: Warrior First blood Lust Path
Efek: END +15.000 & AGI +20.000
Efek pasif: gadis yang anda rusak keperawanannya akan merasakan tubuhnya lebih sensitif 10 kali lipat. (Hanya akan merasakannya jika pasangan mereka adalah anda, atau berada di dekat anda)]
Ding!
[Persyaratan misi untuk menerobos level 70:
Persyaratan: Yin energi (Selesai)
Hadiah: 100.000 Shop Point & Item Box tingkat SS (emas)]
Ding!
[Anda mendapatkan julukan: Dual master
Efek: Anda dan pasangan anda akan mendapatkan +50.000 END & 50.000 AGI. (Berlaku hanya saat bercinta) Dan CHA +300 secara permanen.
Efek pasif: Saat melakukan dual cultivation bersama pasangan anda, anda dan pasangan anda akan dengan cepat level up.
Efek khusus: mengatur kesuburan lebih lanjut. (Terkunci)]
Raia terdiam, apa-apaan ini?! Ini jelas-jelas, hebat! Oh ... Tunggu, jadi itu alasan mengapa aku merasakan rasa sakit kepala saat awal-awal bercinta? Ternyata otaku diam-diam memproses informasi mengenai tingkatan apa saja di atas level 60.
Raia memandangi rentetan layar hologram di depannya yang memancarkan sinar keemasan.
Setiap pemberitahuan dari masing-masing layar hologram, membuat detak jantung Raia berakselerasi begitu cepat.
Raia terbangun dari kebodohan saat ia merasakan pergerakan di dadanya.
Ia menoleh dan melihat bahwa Sany membuka matanya dengan mengantuk saat ia menatap Raia.
"Raia? Ada apa? Detak jantungmu begitu keras." Sany berkata dengan mengantuk.
Raia tersenyum dan membelai rambutnya yang lengket dan penuh aromanya sendiri, "Aku begitu senang membayangkan anak perempuan kita bermain di taman salju."
Merasakan kata-kata dan belaian lembut Raia di perutnya, Sany memerah dan ia mulai membayangkan kemungkinan ia memiliki anak Raia di dalam rahimnya.
Ia tidak bisa tidak merasa bersemangat dan penuh antisipasi, jika ia bisa ia akan melompat penuh kegembiraan.
Tetapi ia juga merasakan tubuhnya mati rasa karena kenikmatan berlebih, dan penis Raia masih di dalamnya?
Ia mencari tahu, melihat kebawah dan melihat Vaginanya masih menyatu dengan Penis Raia. Ia mengelus perutnya yang jelas seperti orang hamil, ia menekannya dan menemukan tonjolan yang berupa penis Raia sementara itu air mani merembes keluar melalui celah.
"Untuk sekarang tidurlah ... Aku akan merawatmu." Raia memeluknya erat seolah-olah ia tidak ingin kehilangan Sany sedetikpun.
Merasakan kehangatan dari pelukan Raia, Sany merasa hangat di dalam dan luar. Ia merasa sangat bahagia dan senang secara bersamaan.
Sany memandang Raia. Ia melihat Raia menatapnya dengan penuh cinta dan perhatian, ia tersenyum bangga memiliki suami yang baik hati dan keren seperti Raia, mencium bibirnya, lalu ia menutup mata melanjutkan tidurnya yang pulas.
Satu menit kemudian, Raia merasakan nafas Sany stabil kembali dan tertidur seperti sebelumnya.
Ia diam-diam menutup antarmuka dan menikmati suasana harmonis ini.
Menikmati aroma sperma, cairan vagina dan nafsu yang bercampur aduk menjadi satu adalah keunikan tersendiri.
Mencium aroma ini, Raia merasakan pusing tetapi ia mulai diam-diam menyukai aroma ini.
Aroma yang ia dan Sany perjuangkan selama 2 hari.