webnovel

Really, Can I Sleep?

Oh sungguh terimakasih tuhan! "Tapi ... Bolehkah aku tidur sebentar?" Raia tertidur dan terbangun kembali sebagai individu berbeda. Hidup sehari-hari di keluarga yang aneh adalah kehidupan terbaik, makan, berlatih, tidur, bermalas-malasan. Itu adalah hal yang Raia sukai, tetapi pada suatu hari. Raia harus berpisah dari orang-orang tersayang [Ibu] [Ayah] [Nita] [Sany] [Rindou] [Belut listrik bajingan!] Terpisah di dunia yang penuh Naga, penyihir, Titan bahkan Raja Laut. Raia memandangi semua monster adidaya dunia ini dan berkata, "Fuck For You!!! Jangan ganggu waktu tidur ku!!"

_Strawberry_Fresh_ · Anime e quadrinhos
Classificações insuficientes
39 Chs

chapter 17

Chapter 17. Iblis kecilku yang manis.

Raia terbangun tepat jam tujuh pagi, ia melihat sekitar dan tidak melihat Sany diruangan itu.

"Apa dia sudah mulai bekerja?"

Raia memutuskan untuk tidak mencarinya, pengalamannya hidup bersama Sany selama 11 tahun mengatakan itu.

"Rui, bagaimana dengan perubahannya? Apakah itu baik atau buruk?"

Raia merasa bersemangat, mengenai skill kali ini.

Skill level merah? Hoho, perubahan seperti apa yang disebabkannya nanti. Ia duduk di tepi kasur dan mencari posisi yang baik dan nyaman.

"Raia, ini bagus sekali dan kamu harus melihatnya segera!"

Rui kali ini tidak muncul dengan tubuh manusianya, tetapi hanya sebagai suara. Kemudian dua layar hologram yang berisikan status Raia saat ini dan sebelumnya muncul di depannya.

[Nama: Raia

Usia: 11 tahun 6 bulan

Level: 59/ Ranah Tuan Kekacauan.

Julukan: Wisdom Trainee, Lady killer, Genius Childern Chef, Lucky Boy, Overlord of Sleep.

HP: 99.999

MP: 89.500/89.500

ATK: 44.500

END: 43.000

INT: 41.000

AGI: 60.000

LUCK: 25 (keberuntungan pemula)

CHA: 200 (Charisma seorang penakluk)

Before]

Melihat ini, Raia menganggukan kepala dengan puas, ia senang melihat kemajuannya yang begitu pesat. Tetapi saat ia membaca ulang dan melihat levelnya, ia terkejut melihat levelnya meningkat 10 point hanya dalam semalam. Menaikannya dari 49 ke 59.

Raia meneguk ludah dan terdiam tidak tahu harus berkata apa.

Tetapi saat ia melihat status yang satunya, ia menghirup nafas dingin dan berulang kali membacanya untuk mengkonfirmasi kebenarannya.

[Nama: Raia

Usia: 11 tahun 6 bulan

Level: 59/ Ranah Tuan Kekacauan.

Julukan: Wisdom Trainee, Lady killer, Genius Childern Chef, Lucky Boy, Overlord of Sleep.

HP: 31.350.000/31.350.000

MP: 89.500/89.500

ATK: 44.500

END: 3.352.240

INT: 41.000

AGI: 60.000

LUCK: 25 (keberuntungan pemula)

CHA: 200 (Charisma seorang penakluk)

Hanya aktif saat tertidur]

"Rui, apakah ini benar-benar terjadi saat aku tertidur?"

"Ya! Itu terjadi saat anda tertidur, semua status anda kecuali END dijumlahkan kemudian dikalikan 10. END sekaranglah hasilnya."

"Tapi kenapa harus END?"

"END memiliki banyak cabang, sebagian besar cabangnya adalah pertahanan fisik, pertahanan sihir, pertahanan mental, ketahanan stamina dan lain-lain. Semua pertahanan anda meningkat 10 kali tetapi hanya aktif saat tertidur.

Juga, karena END memiliki cabang seperti pemulihan kesehatan, atau jumlah kesehatan, maka itu sangat menjelaskan kenapa kesehatan anda mencapai skor yang luarbiasa tinggi setidaknya untuk seorang manusia."

Luar biasa adalah kata yang menggambarkannya, dengan kata lain ia akan menjadi tidak terkalahkan. Tetapi kekurangannya hanyalah ia hanya bisa diaktifkan saat ia tidur. Jika tidak, maka Raia akan menjadi benteng berjalan.

Raia menghela nafas, setiap kemampuan memiliki kelemahannya masing-masing, jadi setidaknya tutupi sedikit saja kelemahan daripada membiarkannya terbuka.

"Ya, benar seperti itu. Ngomong-ngomong Raia, jika kamu meningkatkan Bintang skill ini ke bintang 2, maka anda akan dapat menggunakan status tersebut selama 5 menit sekali sehari."

"Apakah itu benar? Kalau begitu bagaimana cara meningkatkan levelnya?"

"Itu tergantung sifat skillnya."

"Sifat? Apakah itu berarti aku harus tertidur untuk meningkatkan level?"

"Ping-pong! Benar sekali! Tapi sayangnya tidak ada hadiah."

"Berapa lama aku harus tertidur?"

"Kamu sudah tahu itu kemarin."

"Kemarin?" Raia bingung, ia menutup status dan pergi ke deskripsi Skill.

Ia berulang kali membaca tetapi tidak menemukannya, ia bertanya lagi pada Rui. "Aku tidak menemukannya."

"Kamu sudah melihatnya 1 detik yang lalu."

Raia mengerutkan kening dan pengelihatannya kembali ke satu detik yang lalu.

"Satu tahun? Apakah untuk meningkatkan level membutuhkan waktu satu tahun? Tidak, tidak terasa benar. Tunggu angka 1/5 bukankah itu berarti aku harus meningkatkan levelnya 5 kali terlebih dahulu sebelum meningkatkan bintangnya?"

"Ping-pong! Ping-pong! Anda benar ini hadiahnya!"

"Oke hentikan nada menjengkelkan itu, langsung saja berikan apa itu."

Layar hologram lain tercipta di depannya, menunjukan persyaratan apa saja yang harus ia selesaikan di level 59.

Ia membacanya dengan cermat dan hati-hati, mencoba memahami makna penyelesaian misi kali ini. Setelah ia membaca dan memahaminya, ia bertanya-tanya.

"Rui, setelah ranah tuan kekacauan. Ranah apalagi selanjutnya?"

"Kamu akan tahu jika sudah menyelesaikannya. Informasi mengenai tingkat kultivasi akan dikirimkan lagi langsung ke otakmu."

"Itu mengerikan, aku harus bersiap dengan rasa sakit lagi." Raia mengedutkan bibirnya.

"Oh iya! ... Aku hampir melupakan hal ini." Raia merasa bersemangat tentang hal ini, malam tadi ia ingat memutar roulette, jadi ia memutuskan untuk melihat hadiah apa saja yang ia dapatkan.

Menutup layar hologram dan membukanya kembali. Terdapat 4 opsi.

[Status]

[Inventory]

[Shop]

[Roulette]

Ia segera mengklik opsi inventory dan segera kolom-kolom yang dulunya kosong, sekarang sudah seperempatnya terisi.

Dari 11 tiket roulette yang ia gunakan, ia hanya mendapatkan 3 hadiah berbeda.

4 buah kotak kayu berwarna hijau.

6 bungkus rokok.

1 skill pertumbuhan tingkat hijau.

"Waw … ini, cukup bagus. Terimakasih untuk 25 poin keberuntungan." Raia berterimakasih dengan ekspresi kusyuk.

Ia kembali normal kemudian secara tidak sabar segera mengklik gambar kotak kayu dengan angka 4× diatasnya. Opsi pilihan lain muncul, ia segera mengklik 'buka semua.'

Jeng-jeng!

[Anda memperoleh: 4 pasang anting-anting penyimpanan.]

Anting-anting?

Kurasa itu untuk Sany, Rindou dan ibu.

Raia kembali ke inventory dan sepasang anting-anting hadir disana, dengan pikiran, ia mengeluarkan anting-anting tersebut dan sepasang muncul di telapak tangannya.

Kecil dan imut, berwarna perak dan memberikan kesan kemurnian. Sany sangat cocok untuk ini. Pikir Raia saat ia buru-buru mengenakan bajunya.

Setelah selesai memakai pakaian, ia segera berlari untuk mencari Sany di rumah ini.

Rumah ini cukup besar, dan Raia agak kesulitan mencari keberadaan Sany, ia terus mencari dan terlihat bayangan seseorang mengenakan pakaian pelayan. Melihat itu, ia segera pergi kesana.

Ia melihat bahwa Sany sedang memandangi sisi lain kaca dengan sedih. Ia bergumam, "Nee-chan ..." ia hanya bergumam tetapi Raia yang telah mencapai level 59 memiliki indra pendengaran yang peka.

Ia berhenti di tempat, ia melihat Sany dengan ekspresi sedih dan itu menyebabkannya merasa tidak nyaman, terutama perasaanya.

Melihat Sany yang membuat ekspresi sedih, ia merasakan sakit. Tetapi bagaimana jika ia melihat Sany tersenyum dan tertawa? Raia tidak memperhatikan itu, tetapi ia merasa sedikit lebih baik setelah memiliki pikiran seperti itu.

Ia kembali tersenyum memikirkan sesuatu.

Sany begitu jatuh dalam emosi hingga ia tidak menyadari seseorang menyelinap dibelakangnya. Sebagai assassint ia gagal, tetapi sebagai wanita ia sukses!

"Kyaaa!!" Sany begitu terkejut mengetahui seseorang menutup matanya dan memeluknya.

Tetapi, Sany segera tenang karena ia tahu siapa itu.

"Raia? Apa yang kamu lakukan?" Sany dengan lembut berkata demikian.

"Tentu saja, memeluk istriku dipagi hari."

"I-IS-ISTRI?! A-AKU!?" tubuh Sany tiba-tiba menegang dan berkata dengan gugup.

"Ya, apa kamu suka panggilan itu?"

"Se-sedikit." Sany berhasil menenangkan diri, tetapi nadanya masih menunjukan bahwa ia gugup.

"Apa kamu malu?"

"M-MALU?! HAHAHA~ LUCU SEKALI. TENTU SAJA TIDAK." Sany menegang kembali dan mengeraskan volume suaranya untuk menutupi bahwa ia malu.

Tetapi yang tidak dia tahu adalah bahwa Raia menyeringai, Raia menatap pantulan wajah Sany yang memerah dan ia mengetahui bahwa Sany masih merasa malu.

"Ya, tidak apa-apa ... Pelan-pelan saja."

"Kalau begitu kita lakukan ini, Sany tutup matamu sendiri dan berbaliklah kearahku." Raia perlahan melepaskan pelukannya.

Sany menurutinya, berbalik dan menghadap Raia, Raia saat ini 10 cm lebih tinggi daripada Sany, jadi untuk menghadapi, Raia, Sany sedikit menengadah.

Ia merasakan Raia memegang tangannya, "bukalah perlahan matamu Sany." Sany menurutinya, membuka peelahan kelopak matanya yang indah.

Ia melihat Raia menatapnya dengan serius, Sany tidak bisa tidak meneguk ludah. "Terimakasih untuk menemani dan membantuku selama 11 tahun ini Sany, kemudian selama beberapa tahun terakhir ini, aku mengalami hal yang tidak pernah aku alami ... Kamu tahu itu? Aku jatuh cinta padamu Sany.

Sany, apakah kamu ingin menjadi istriku yang senantiasa menemaniku, istriku yang selalu mencitaiku. Apakah kamu menerimanya?"

Apa yang Raia katakan dengan sungguh-sungguh membuat rasa malu di dalam diri Sany menghilang.

Ia mendengarkan dengan cermat dan membayangkan dirinya yang selalu menemani Raia selama 11 tahun ini.

Perasaan gelisah yang pernah ia rasakan dan perasaan nyaman dan hangat yang selalu menyelimutinya sepanjng malam. Ia menginginkan itu lebih.

Aku ingin lebih ...

Apa itu jatuh cinta? Apakah rasanya seperti ini? Kami akan merasa nyaman disaat bersama dan merasa kesepian saat berpisah. Ataukah sesuatu seperti ini, merasa senang dan bahagia jika kamu tahu ia  memperhatikanmu dan merasa sedih jika ia mengabaikanmu?

Jika jatuh cinta adalah sama persis seperti itu, maka ... Aku sudah jatuh cinta dengan Raia sejak lama.

Kapankah itu mulai terjadi? 9 tahun yang lalu? Ahh~ sudah sejak lama ternyata.

Aku senang ...

Aku bahagia ...

Aku tidak ingin berpisah ...

Aku, ingin selalu bersamanya.

Raia~

"Ya, aku menerimanya." Ia merasa begitu bahagia hari ini hingga ia ingin melompat dan bersorak, tetapi sebelum itu terjadi, Raia mencium bibir Sany.

Perasaan hangat ini lagi ...

Hehe ... Rasa dan aroma Raia~

Kemudian, mereka memulai ciuman yang sangat menggairahkan, lidah mereka saling menyentuh dan berkenalan. Aroma mesum mereka tercium di seluruh lorong saat mereka mulai memainkan tangan mereka lebih liar.

Raia mencari mengalirkan energi ke kedua telapak tangannya yang saat ini sedang meraba-raba tubuh Sany.

Mengelus punggungnya hingga turun ke pinggangnya yang ramping dengan sangat lembut, takut melukai mereka.

Sementara satu tangannya yang lain tidak berlibur, ia meremas pantatnya yang kecil itu dengan sensual.

Kedua telapak tangan Raia menyentuh bagian sensitif tubuhnya, dan erangan yang manis berhasil memyelinap dari mulutnya. "Aahnn~"

Raia menyudahi ciuman mereka dengan air liur menggantung sebagai tanda, sementara kedua tangannya tidak berhenti meraba pantatnya yang agak kenyal.

Raia melihat Sany yang juga memandangnya dengan tatapan berair.

"Lebih." Suara halus itu nyaring, tetapi memberikan kesan yang sangat menggoda. Raia melihat bahwa Sany mulai menyukai buah terlarang, melihat itu Raia akan memberikan semuanya.

Semua hal yang berkaitan dengan hasrat surgawi.

Menciumnya lagi dengan lembut, tetapi Sany menuntut Raia untuk menciumnya lebih keras dan memfucking mulutnya.

Raia dengan senang hati menerimanya ... Tetapi tidak sekarang.

Ia melepaskan ciuman dan menghentikan kedua tangannya yang sedang meraba tubuh Sany.

!?

Sany terdiam, ia mulai merasakan sesuatu yang basah dibagian bawahnya, dan tidak bisa menghentikannya sekarang!

Ia berjinjit dan hendak mencium Raia kembali, berharap merasakan sari yang dikeluarkan buah terlarang, tetapi ia harus kecewa karena Raia menghindarinya.

Raia melihat itu dan seringainya tumbuh lebar, mendekati telinga Sany  dan berbisik, "Kita akan memainkan sesuatu yang ganas di kamar, persiapkanlah nyalimu, istriku." kemudian Raia meniup telinganya yang sensitif dan itu membuat Sany memerah saat ia merekatkan kedua kakinya yang panjang, dengan sebuah cairan hangat dan lengket mengalir melalui stocking hitamnya.

Kemudian Raia menggendong Sany sebagai tuan putri dengan lembut dan penuh cinta.

Melihat betapa imutnya Sany, ia mencium bibir lembut dan berair itu lagi, menjilatinya dan menggigitnya, ia ingin memori dan rasa bibir dan lidah Sany teringat terus selama-lamanya.

Raia menyudahi ciuman panas mereka dengan enggan, begitu juga dengan Sany. Tidak, Sany jauh lebih buruk, tatapan Sany bukan lagi tatapan seorang yang nomal, itu adalah tatapan penuh nafsu yang membara.

Nafasnya tersenggal-senggal dan suhu hangatnya mengenai tubuh dada Raia.

"Sepertinya aku memiliki iblis kecilku yang manis disini?"

Mengejutkan, Sany tidak menolak mendengar perkataan Raia, ia memberikan senyum nakal lalu berkata, "Kamu harus bertanggung jawab dengan buah terlarang yang akan kamu berikan."

Saya merasa bersemangat mendengar itu dan membawanya ke kamar.

hei, terimakasih untuk yang sudah memberikan Power stone!!

-OROCHIMARU

-WariorSex

-DeSan_Bi

-Goddess_Of_Virginity

-OneZeroZero

-JosePasqua

-_Ouzoku

-Nanco_Demon

-Fathir_Ramadhano

-Blinwon_Gaustra

-muhyiddin

dan satu hal lagi, tolong share cerita saya keteman-temanmu karena itu akan membuat saya senang. hehe~ update lebih cepat!

_Strawberry_Fresh_creators' thoughts