webnovel

Prolog (2)

Aku berjalan dibelakang Ayahku yang merupakan Putra Bungsu dari Octavian Hernandez sang Pahlawan Neo-Ark yang paling terkenal di Metro Nua.

Dari 4 Putra yang terlahir dari darahnya, Ayahku adalah orang yang paling di rendahkan karena pola pikirnya yang ke kanak-anakan dibanding anak-anak lainnya yang bisa disebut menerima kharisma dari Octavian Hernandez yang menjadi Kakekku di masa ini.

Untuk pertama kalinya aku diajak ke pesta makan malam keluarga Hernandez yang diadakan oleh Putra Pertama untuk merayakan kelulusan Dua Putra Kembarnya di akademi dan bersiap untuk terjun ke dunia kerja, tentu saja dalam pertemuan itu seluruh anak dari seluruh keturunan Hernandez berkumpul dan aku adalah yang paling kecil diantara mereka.

"Hai anak ayah, nanti kamu jangan terlalu terpancing amarah mereka ya, cukup jadi anak baik saja ya!" ucap Ayahku dan aku mengangguk.

Tentu saja Ayah bersama Ibuku memasuki ruangan pesta tersebut dan aku diarahkan ke ruang pertemuan seluruh cucu dari keluarga Hernandez.

"Waktunya menyapa cucu-cucuku!" gumam kecil diriku dan masuk ke ruang pertemuan.

"Yoo... Twilight. Akhirnya kau kembali lagi ke ruangan ini," seru Leonardo Van Hernandez yang merupakan anak ketiga dari putra paman pertamaku yang merupakan anak bungsu dari si kembar jenius.

Leo menyeringai karena dialah pemegang tahta tertinggi cucu keluarga Hernandez saat abang-abangnya tak ada.

Putri sulung dari paman kedua menyeringai kecil menatap aku yang datang dan dia menatapku dengan tatapan cabul yang bisa aku lihat sendiri saat ini.

"Ayo kita telanjangi dia!" seru Putra Bungsu paman kedua yang bernama Jack Will Hernandez dan ketiga putra kembar dari paman ketiga menyekap diriku dan permainan gila keluarga ini yang aku ingat dalam ingatan anak ini dulu dimulai.

"Bodoh, berani sekali kalian menyentuh diriku!" ucapku dengan seluruh balutan energi yang disebut Chakra yang membalut tubuhku menjadi angin yang cukup mendorong orang yang menganggamnya.

"Woah, baru bisa melakukan pelapisan chakra saja sudah bangga sekali dia," seru Leo yang turun tangan langsung dan memainkan konsentrasi penuh saya berjalan.

"Kalian bertiga bersiap untuk mengenggam dirinya setelah aku membongkarnya!" seru Leo yang juga melakukan hal sama namun lebih tebal.

Dua orang lainnya menyeringai dan ketiga anak kembar itu saling menatap bersiap menangkap diriku.

"Fetish kalian sungguh menjijikan."

Leo mengambil langkah cepat untuk menembus pertahanan milikku, namun yang dia sentuh sekarang adalah satu dari 3 kembaran yang aku tukar dan anak itu terdorong jauh.

"Awwww, itu pasti sakit!"

Dua kembaran lainnya menjauh karena mereka belum didik mendapatkan pembelajaran soal chakra sebelumnya sedangkan Putra bungsu paman kedua mengeluarkan chakra lebih besar dan berdiri di samping Leo.

Adu kecepatan, itulah yang mereka lakukan demi mendapatkan diriku, Putri sulung menyeringai mendapat tontonan besar dari kami bertiga dan putra kembar itu sedikit kesal karena melihat aku telah mendapatkan pendidikan chakra yang harusnya belum aku dapatkan.

"Sepertinya ayahmu licik ya, menyekolahkan mu diam-diam demi memperlihatkan ini semua kepada kami!" seru Leo yang terus mengejar ku kesana kemari.

Pukulan dan tendangan saling mengadu, Leo specialis tinju dan Putra bungsu yaitu Jack memakai kakinya untuk melakukan serangan kepada diriku.

"Aku muak dengan permainan raja yang kalian ciptakan," ucapku yang berdiri di plafon dan terjun menyerang Jack yang sudah kewalahan.

Satu pukulan membuat Jack terbang cukup jauh dan gerakan berikutnya membuat Leo terhenti karena serangan itu.

"Combat Battle style yang kau miliki hebat juga, tak kusangka kau menjadi hebat begini, Twilight." ucap Leo yang berdiri diatas meja dengan mengaktifkan pelepasan chakra tingkat lanjut.

Melihat perkembangan cucu dari sahabatku yang telah membunuhku, jujur saja ini cukup menyenangkan.

Teknik bertarung yang setara dengan combat battle yang aku gunakan, keluarga Hernandez memang hebat.

Putri sulung tepuk tangan begitu dalam, dia menyeringai melihat kekuatan yang hebat di depan matanya, dia sangat mirip seperti sosok wanita itu.

Aku dan Leo melesat cepat saling menyerang satu sama lain, duel latih tanding yang selalu aku lakukan dengan Octavian dulu dilakukan oleh cucunya satu ini.

"Menyenangkan, kau sangat mirip dengan dirinya," ujarku kecil sebelum akhirnya menendang kencang punggungnya dan membuatnya terdorong jauh.

Ruangan pertemuan jadi kacau balau dan beberapa barang rusak karena pertarungan singkatku dengan mereka.

"Hebat, sungguh kau sangat hebat, adikku!" ucap Clarissa Will Hernandez yang merupakan Putri sulung dari Paman Kedua yang sepertinya merupakan yang terkuat diantara saudaraku yang lainnya.

Chakra miliknya sangat khas dibanding Leo dan lainnya, ada guratan listrik didalam chakra yang dia lapisi sekarang dan kuda-kuda yang dia gunakan adalah Combat Battle milik wanita itu, Grecia Von Theressa.

"Apa-apaan ini?" suara yang membuat anak-anak itu takut datang, chakra yang sangat begitu kental sehingga membuat dinding kamar itu bergetar akhirnya mendatangi diriku juga.

[Ahhhh akhirnya kita berjumpa juga, pembunuhku!] Rasa senangku bergumam kencang di dalam dada dan aku berbalik kearahnya dengan kode etik seorang anak bangsawan yang dulu dia ajarkan kepadaku.

Menatap mata adalah ketidaksopanan...

Tundukan kepalamu lebih dalam...

Beri hormat paling elegan yang bisa kau berikan, Sapta...

"Selamat Malam Kakek, Aku Twilight Hernandez memberikan penghormatan yang mendalam kepadamu!"

[Seluruh ajaranmu akhirnya aku keluarkan juga disini, Octavian. Terimalah salam yang kau ajarkan kepadaku dulu, Octavian!]

Orang itu tertawa besar melihat salam tersebut, kakek-kakek yang sangat ditakuti seluruh cucunya itu bahagia besar melihat Cucu bungsunya melakukan penghormatan militer yang diarahkan untuknya.

"Hahahaha, bagus Elrick. Kau membesarkan anakmu dengan hebat, kemarilah cucuku. Kau pantas mendapatkan tahtaku!" seru dirinya memeluk diriku dengan erat sembari membuat pernyataan yang sangat sakral dikatakan oleh Pahlawan Besar yang menjadi Presiden Metro Nua saat ini.

Pelukan hangat apa ini? Kenapa pria yang sangat berhati dingin dan menghancurkan seluruh pasukan Freedom di masa lalu mempunyai jiwa sehangat ini?

Apa ini sebenarnya? Kenapa sang pemberi garis memberiku kesempatan bertemu dengan orang ini lagi?

Apa sebenernya maunya?

Apa alasan aku berada disini sekarang?

****

"Mochi... Mochi... Aku suka mochi... Mochi... Mochi... Beri aku mochi..."

Suara lantang dari seorang yang membawa tombak merah berjalan kegirangan dengan darah yang mengalir diantara tubuhnya.

Dia menyanyikan mochi mochi sepanjang jalan dan dia memasuki ruangan yang penuh dengan aroma alkohol di dalamnya.

"Heyo teman-teman! Mari kita pesta!!!"

[Anti Neo-Ark Basecamp..]

"Tehe..."

Dirinya berjalan seraya beberapa kupu-kupu hitam menyertai dirinya dan merubah penampilannya.

"Mochi mochi... good morning!" serunya yang memakai topi penyihir gotik dengan mata kiri yang memerah.

"Witch Gotich, Allysia datang! Tehe..."