Lucifer POV
"Ahh~ bosan. Ne~ Marie, tidak adakah hal lain yang bisa kulakukan? Aku tahu aku seorang raja, tetapi cuma duduk diam di takhta selalu itu membosankan tau."
"Jawabanku masih sama, mau bagaimana lagi."
"Hah~."
Di tengah kebosananku bersama Marie, tiba-tiba anak-anakku dan Christina datang menemui kami lagi. Dengan perlengkapan seperti itu, aku sudah mengira bahwa mereka akan berburu atau bertarung lagi.
"Papa, mama, kami mau keluar lagi untuk melakukan quest."
"Hmm, baiklah."
"Kami pergi."
Ah mereka ingin bersenang-senang ya? Enak sekali ya mereka…? Tunggu aku terpikir sesuatu. Bagaimana kalau aku ikut mereka? Bukankah aku pernah bilang kalau aku akan ikut mereka saat melakukan quest?
"Tunggu sebentar, papa akan ikut kalian. Bukankah papa pernah bilang ke kalian kalau kalian melakukan quest, papa akan ikut?"
"Benarkah papa akan ikut? Aku tentu menghargainya kalau papa mau ikut, tetapi ada kerajaan tidak apa-apa?"
"Yah mamamu masih di sini jadi masih bisa menjaga kerajaan ini."
Berpetualang juga menjadi salah satu hal yang kusukai. Di mata mereka, anak-anakku, aku sudah berumur 3000 tahun lebih, tetapi sekarang mentalku masih mental anak umur 16 tahun yang sedang menemui banyak hal menarik.
"Nee, nee, sayang apa maksudmu dengan aku menjaga kerajaan ini? Aku akan ikut!"
"Eh lalu kerajaan bagaimana?"
"Kerajaan kita itu sangat kuat dan loyalitas warga dan prajurit juga tinggi, jadi tenang saja."
"Begitukah? Baiklah mari kita pergi kalau begitu."
"Ya."
Sekejap kilat kami langsung saja sampai di gedung guild yang menjadi pusat para petualang. Di depan kami sudah ada gedung 3 lantai di tanah ukuran 4 hektar disertai lapangan untuk pelatihan.
"Kurasa menggunakan penampilan seperti ini akan terlalu mencolok, bagaimana kalau begini? <<Actived Personal Skill: Disguise And Fake>>."
Normal POV
Lucifer yang telah menggunakan salah satu sihir yang membuat dia bisa menyamar dan mengubah statusnya agar tidak dicurigai.
"Wah papa bisa menyamar juga, mama bisakah?"
"Hmm, ingin mama juga menyamar? Baiklah. << Personal Skill: Disguise And Fake>>."
Marie mengubah pakaiannya menjadi petualang yang menggunakan gaun rok pendek agar tidak mengurangi kecepatan berlari atau berjalan. Statusnya pun menurun atau lebih tepatnya tertutupi dengan yang palsu sama seperti Lucifer.
"Baiklah, karena mama dan papa sudah selesai menyamar, bagaimana kalau kita langsung masuk?"
Lucifer dan yang lain masuk ke dalam guild. Walaupun Lucifer dan Marie telah menyamar, mereka berdua sudah dikenali dalam-dalam oleh semua warganya. Mereka berjalan menuju meja resepsionis karena ingin membuat kartu petualang terlebih dulu.
"Sayang mari kita membuat kartu untuk kita terlebih dahulu."
"Hmm? Kenapa kita? Aku sudah mempunyainya kok."
"Jadi hanya aku yang belum punya?"
"Ya papa, mama udah memiliki kartu petualang dan yang lain sudah pasti."
"Baik, baik, papa akan pergi membuat kartu terlebih dahulu."
"Baiklah, kami akan tunggu di sini."
Lucifer berjalan menuju meja resepsionis karena hanya dirinya yang belum mendaftarkan diri sebagai petualang.
"Baiklah, aku ingin menjadi petualang."
"Baiklah, nama saya Lilizen, saya resepsionis guild ini, silahkan menaruh tangan anda di atas bola kristal pembaca status ini."
"Hmm, ok."
Lucifer tidak segan-segan menunjukan statusnya pada resepsionis tersebut. Dengan cepat saja Lucifer menaruh tangannya ke atas bola kristal tersebut. Namun hal selanjutnya membuat dirinya menyesali perbuatannya.
Tiba-tiba saat dia menaruh tangannya di atas bola kristal, ada suara teriakan dari belakang dirinya. Dia terkejut dan akhirnya kekuatannya lepas kontrol. Lucifer tidak begitu peduli statusnya diketahui oleh sang resepsionis, dia lebih ingin tahu siapa yang menggangunya.
Lucifer melihat ke belakang dan melihat seorang perempuan dengan tanduk biru yang menunjukan dia adalah ras demon atau iblis, dan juga rambutnya putih sedang dikerumuni oleh sekelompok orang yang ingin menculiknya.
"Tolong! Aku tidak bersalah apapun kepada kalian."
"Kamu harus ikut dengan kami, menemui pangeran kerajaan Teinto."
"Siapa dia? Bahkan aku tidak mengenalnya!"
Lucifer POV
Cih mereka semua membuyarkan sihir penyamaranku, menjengkelkan sekali. Tanpa berpikir, aku berjalan meninggalkan resepsionis yang masih terkejut oleh statusku. Aku berjalan melewati Marie, dan yang lainnya menuju perempuan itu yang tadi berteriak mengagetkanku.
"Oi, kalian itu berisik sekali sih, mengganguku tahu."
"Hah? Siapa kau? Jangan ikut-ikut urusan kami."
"Aku? Kalian tidak perlu tahu, yang penting aku tahu kalian siapa. Namun kelihatannya kalian tidak mau memberi tahu, jadi maaf, aku harus memaksa diri. <<Actived Personal Skill: God Eye>>."
................
Nama: Kishirin Rai
Ras: Manusia
Gender: Laki-laki
Umur: 24 tahun
Pekerjaan: Soldier/ Swordman
Level: 78
HP: 5786
MP: 1236
STR: 367
AGI: 264
VIT: 372
INT: 156
DEX: 256
LUK: 167
Skill: -
Title: -
................
"Hmm, begitukah, Rai. Kau!"
................
Nama: Kishirin Kei
Ras: Manusia
Gender: Laki-laki
Umur: 22 tahun
Pekerjaan: Soldier
Level: 69
HP: 2933
MP: 3585
STR: 134
AGI: 183
VIT: 123
INT: 365
DEX: 334
LUK: 145
Skill:
Title: -
................
"Ohh, kakak beradik rupanya, kau perempuan yang berteriak tadi!"
................
Nama: Aoshiroi Kiruwa
Ras: Demon
Gender: Perempuan
Umur: 2852 tahun
Pekerjaan: Dark Mage/ Ruler Of Dark World
Level: 782
HP: 795685
MP: 93725
STR: 834
AGI: 756
VIT: 745
INT: 823
DEX: 602
LUK: 794
Skill: Darkness Sky, Empress Cry, Divine Clapper, ….
Title: [Wife of The Existence Is More Than God], [Wife of The King of Ferezia], [Wife of God Creator]
................
Normal POV
"Jadi kau adalah … hah? Istriku juga?"
"…"
Semua terhening karena baru saja Lucifer mengakui bahwa dirinya memiliki istri tetapi dia tidak sadar. Kiruwa melihat ke atas karena dia menundukan kepala. Dia melihat ke arah Lucifer.
"Hmm, Lucifer? Itukah kamu?"
"Eh, ya itu aku."
"A-apa? Lucifer-sama!!"
Semua orang di guild langsung berdiri dan berteriak bersamaan karena tahu rajanya di hadapan mereka. Kiruwa yang mengetahui ini merasa begitu bersalah, tetapi Lucifer tidak punya waktu untuk menanggapinya di dalam gedung guild.
"Duh kurasa kita harus pergi menjauh terlebih dahulu, ini merepotkan. Aku akan membalas perbuatan kedua orang ini dan mengetahui apa motif dibaliknya, tetapi yang pasti kedua orang itu pasti jahat!"
"Eh, sebenarnya-"
"Jangan di sini, ayo. Semuanya, ikuti aku."
"Baik."
Lucifer dan yang lainnya keluar dari gedung guild. Pada saat itu terjadi keributan di guild dan semua orang kaget bahwa raja dan keluarganya berada di guild bukan di istana.
Dengan menjauhi guild dan Lucifer mengaktifkan sihir teleportasi kecil menuju istana. Sesampainya di istana, lebih tepatnya di ruang keluarga, mereka langsung duduk. Tentu saja Marie di samping Lucifer dan Kiruwa di depan Lucifer, sedangkan anak-anak Lucifer pergi ke kamar mereka masing-masing karena tidak ingin menggangu. Untuk Christina masih di situ karena penasaran dengan kakaknya.
"Jadi aku sangat bingung, berapa istri yang kupunya sih? Aku benar-benar kehilangan ingatan Lucifer sebelumnya."
"Setahuku kau memiliki lima istri termasuk kami."
"Li-lima!? Seberapa nafsunya sih Lucifer yang lama!?"
"Entahlah, dan juga kamu mengatakan Lucifer yang lama, apa maksud Ci?"
Kebenaran soal tidak diketahui oleh semua orang yang mengenal Lucifer di dunia ini. Hanya Marie, anak-anaknya dari Marie, dan warga kerajaan Ferezia saja yang mendapat kabar soal hilangnya Lucifer sejak 160 tahun lalu.
"Nee, nee, Ci, aku benar-benar tidak mengerti tentang apa yang Ci maksud dengan kehilangan Ci, boleh tolong jelaskan?"
"Ah maafkan aku. Jadi begini, 160 tahun lalu aku menghilang dari dunia Demonirya dan pindah ke dunia bernama Terra. Lalu baru beberapa hari lalu, Marie pergi ke Terra dan menjemputku kemari."
"Ohh, begitu ya? Aku tidak tahu karena selama ini menjelajah bersama 2 anak kita."
"… BERAPA BANYAK ANAK YANG KUPUNYA!!??"
Lucifer berteriak keras karena dia sangat terkejut. Belum apa-apa dia sudah mempunyai 5 anak. Belum juga misal kalau istri yang lain memiliki anak juga. Bagaimana coba? Marie, Kiruwa dan Christina tentu protes akan hal ini, tetapi akhirnya memakluminya.
"Oh ya juga, siapa perempuan ini Ci? Aku tidak pernah ingat kau memiliki istri lainnya, apalagi manusia. Bukankah kau membenci manusia?"
"Oh ya, ini adik ipar kita Ki, Christina. Dan juga aku melupakan fakta bahwa Lucifer membenci manusia."
"Eh, aku membenci manusia? Tidak mungkinlah."
"Itu benar kok, dulu kau pernah mengatakan bahwa manusia itu memiliki banyak dosa, walau pada dasarnya kita iblis atau vampir memiliki dosa lebih banyak. Namun berbicara begitu pun, kau tetap saja memperbolehkan manusia tinggal di kerajaan ini."
"Hmm, lupakan hal itu. itu sudah lama dan aku tidak ingin menyangkutkan hal-hal seperti itu. Coba lihat, Christina sampai takut lho."
"Kakak!! Maafkan aku, aku adalah adik dari Lucifer. Salam kenal."
"Tidak apa. Itu masa lalu kok, kami tidak akan mengingat lagi bagaimana Lucifer membenci manusia."
"Setuju."
"Jadi untuk urusan istri lain sudah selesai. Bagaimana dengan kedua anak kita Kiru?"
"Eh? Sudah tidak apa-apakah Ci? Mereka berdua sedang di hutan dekat sini sih. Tetapi kupikir mereka tidak akan meninggalkan tempat itu dalam jarak waktu dekat."
"Hmm, begitu ya. Karena aku kehilangan memori Lucifer lama, boleh tahu kedua nama anak kita itu?"
"Anak tertua bernama Aoshiroi Hellions, laki-laki, dan Aoshiroi Exalux, perempuan."
"Hmm, nama yang bagus. Aku ingin segera menemui mereka berdua."
"Kakak, aku ingin tidur dulu, aku rasa sudah waktunya."
Christina berjalan menuju kamarnya meninggalkan Lucifer, Marie, dan Kiruwa. Mereka bertiga masih di ruang keluarga diam satu sama lain karena kebingungan ingin membicarakan apa.
"Oh ya karena sudah lama tidak bertemu, bagaimana kalau kita bertiga tidur sekamar?"
"Kau tidak memahami perasaan perempuan. Hmp!"
"Huh, walaupun aku tidak ingin dekat dengannya, aku tetap setuju."
"Ehh, lalu kita harus apa? Tidak mungkin kan kalau aku hanya menemani salah satu dari kalian."
"Sudahlah ayo kita tidur bersama sesuai ide Lucifer, hanya sekali ya!"
Dan mereka semua menuju kamar mereka dan tidur pulas malam itu.