webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasia
Classificações insuficientes
377 Chs

CH.156 Rahasia Sekolah

Sekolah… tempat harusnya kita menimba ilmu… seharusnya begitu bukan? Namun kenapa dengan pandangan X-Ray milikku aku bisa melihat beberapa ruangan rahasia dan salah satunya adalah ruangan rahasia bawah tanah yang sangat luas. Jujur ini membuatku terkejut ketika aku sedang bermain-main dengan fitur mataku.

Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh sekolah, berkas rahasia? Aku tidak bisa melihat lebih dalam dan jelas karena pandanganku terhalangi oleh sebuah tembok semacam penghalang X-Ray. Kemungkinan besar untuk menutupi bocornya isi di dalam.

"Rie-sama, ingin jalan keluar bersama? Yah walau pun tidak bisa jalan-jalan karena Rie-sama harus pulang langsung setelah ini."

"Hmm ada yang ingin kulakukan berarahan lain ke jalan keluar, kalian keluar sendiri dulu saja."

"Baiklah kalau begitu, jaga dirimu Rie-sama, kami pulang dulu."

Sebenarnya aku tidak berniat untuk mencari tahu, tetapi ingin berbicara dengan kepala sekolah terlebih dahulu. Kepala sekolah tidak mungkin tutup mulut begitu saja, alasan aku sakit parah itu hanya pemalsu belaka. Aku tahu pasti orang penting seperti kepala sekolah mendapat berita aslinya dari papa dan mama.

Hmm~ ruang kepala sekolah ada di lantai enam, di mana ruangan para guru dan staf lainnya juga berada. Sebelum itu sebaiknya aku memberi pesan kepada teman-temanku untuk menungguku supaya mereka tidak khawatir.

"Nona Rie? Apa yang nona ingin lakukan? Kenapa tidak langsung pulang?"

"Aku ingin bertemu dengan kepala sekolah sebentar, ingin berbicara sesuatu."

"Baiklah, kami akan menunggu di dekat pintu keluar."

Lantai 6 ya, di lantai 6 tidak ada ruangan tersembunyi karena dugaan sementaraku ada terlalu banyak guru dan staf di sana. Kemungkinan besar untuk menghindari para guru dan staf akan tidak sengaja mengetahuinya. Repot bukan kalau ruangan tersembunyi ditemukan dengan tidak sengaja?

"Permisi."

"Silahkan masuk."

Kepala sekolah langsung mempersilahkan aku masuk tanpa menanyai siapa diriku, hmm… sedikit mencurigakan. Apa kepala sekolah mengetahui aku, Rie ada di luar, atau karena tidak ada sistem privasi lagi? Apa pun itu terlalu mencurigakan.

Biasanya kalau tidak diperbolehkan masuk dan disuruh menunggu sebentar itu yang mencurigakan, tetapi sekarang aku menganggap setiap tindakan sebagai hal yang perlu dipertimbangkan. Bisa saja kepala sekolah menyembunyikan sesuatu daripadaku bukan?

"Ah Rie-sama, ada apa mencariku?"

"Tidak ada yang besar, hanya ingin sedikit berbincang tentang ketidakhdiranku seminggu yang lalu sampai hari ini."

"Oh tentang hal itu, papa Rie-sama memberi tahu bahwa dirimu sakit parah bukan dan harus dirawat di luar negeri?"

Bahkan sampai sekarang dirinya masih menutupi faktanya. Jangan berbohong di depanku, aku bisa membaca kecepatan detak jantung kepala sekolah dengan mudah, salah satu fitur lainnya. Begitu aku menanyakan soal ketidakhadiranku, detak jantungnya menjadi semakin cepat di angka 138.

"Sudahlah kepala sekolah, aku tahu bahwa kepala sekolah menutupi fakta itu. Kepala sekolah juga sudah diberi tahu bukan bahwa aku mengalami kecelakaan tragis dan akhirnya aku harus menempati tubuh android?"

"E-eh… benarkah? Aku tidak tahu."

"Sekali lagi kuperingatkan jangan berbohong kepadaku."

Detak jantungnya meningkat lagi menjadi 155 detakan per menit. Memang benar papa pasti menutup mulut kepala sekolah untuk tidak berbicara tentang kejadian itu kepada siapa pun. Atau kemungkinannya kepala sekolah sudah tahu, tetapi papa menutup mulut kepala sekolah.

"Tidak berani, tidak berani. Aku tidak berbohong."

"Oh~ kalau begitu katakan kepadaku kenapa banyak ruangan rahasia di sekolah ini? Setidaknya ada empat ruangan rahasia yang aku deteksi, semuanya tidak bisa aku lihat isinya. Juga dua di antaranya cukup besar. Apa yang dilakukan di sekolah ini tanpa sepentahuan para guru, staf, dan murid?"

"Haish~ padahal aku ingin menutup mulut tentang dua hal itu. Tunggu sebentar."

Tangan kepala sekolah meraih sebuah tombol di bawah meja di hadapannya, dan aku bisa merasakan perubahannya. Tiba-tiba dinding di sekitar ruangan ini menjadi dinding yang diproteksi oleh EMP yang menonaktifkan segala sinyal yang mencoba masuk. Kemungkinan besar ini adalah trik yang dipakai untuk menutupi ruangan-ruangan rahasia itu.

"Jadi?"

"Tidak kusangka Rie-sama sampai mengetahui sejauh ini. Memang benar soal kecelakaan itu aku mengetahuinya, dan papa Rie-sama menyuruhku untuk menutup mulut karena aku menyaksikan kecelakaan itu langsung. Bukan hanya aku, semua orang yang melihatnya juga diperlakukannya sama."

"Sudah kuduga pasti ini rencana papa. Lalu, soal ruangan rahasia itu?"

Tentang kecelakaan itu, itu hanya kecohan belaka untuk menyentuh informasi tentang ruangan rahasia. Tidak etis bukan tiba-tiba aku masuk dan menyinggung soal ruangan rahasia itu? Makanya aku menggunakan cara pengalihan untuk membahasnya.

"Hah~ sebenarnya itu hanyalah ruangan untuk menyimpan berkas rahasia, dua ruangan kecil ukuran biasa itu. Dan dua ruangan rahasia yang cukup besar untuk menyimpan senjata, dan yang lainnya untuk melakukan eksprimen tertutup yang tidak boleh diketahui oleh orang luar. Tidak kusangka Rie-sama mencari tahu soal ini."

"Hmm~ begitu ya. Sekarang aku jadi mengerti, tetapi apa dirimu tidak berbohong?"

"Sumpah, aku tidak berbohong."

Sesuai perkataannya, detak jantungnya kembali normal di angka 77 lagi. Namun sekarang aku jadi penasaran, sebenarnya eksperimen apa yang dilakukan oleh sekolah, atau harus aku katakan eksperimen apa yang disembunyikan di sekolah?

Tidak mungkin bukan sekolah melakukan eksperimen tertutup besar-besaran? Sekolah adalah tempat menimba ilmu, itu yang seharusnya aku sudah katakan, tetapi apa ini? Justru seolah-olah sekolah ini hanyalah sebagai pengecoh untuk menyembunyikan eksperimen ini.

"Sekolah tidak akan melakukan eksperimen tertutup seperti ini. Katakan, apa sekolah ini hanya sebagai pengecoh untuk menutupi keberadaan eksperimen ini?"

"Bahkan Rie-sama mengetahui itu, sesudah kecelakaan ini reaktivitas Rie-sama terhadap segala sesuatu meningkat drastis."

"Jawab saja."

"Sedih mengetahuinya, tetapi memang benar, sekolah ini hanya pengecoh belaka. Aku adalah salah satu 'bidak' untuk menutupi eksperimen yang dilakukan di sini. Papa Rie-sama adalah pembuat idenya, itulah kenapa papa Rie-sama adalah donatur utama. Sembilan keluarga lainnya tidak mengetahui hal ini, tetapi tetap mereka mendonasi sekolah ini."

Jadi uang donasi ini dipakai untuk membiayai biaya operasional eksperimen ini. Biar kutebak lagi, kalau ada eksperimen tertutup, para peneliti adalah orang yang tidak memiliki keluarga dan terbiasa berdiam diri di tempat tertutup dalam jangka waktu lama. Biasanya ini guna untuk menutup mulut siapa pun yang menjadi peneliti.

"Kalau aku katakan para peneliti adalah orang yang tidak memiliki keluarga, apa itu benar?"

"Seberapa jauh Rie-sama mengetahui ini? Memang benar, kami memperkerjakan para peneliti yang tidak mempunyai keluarga."

Sejak dulu tebakanku memang selalu tepat, bisa kukatakan 90% ke atas tebakanku selalu benar. Jangan tanya kenapa, bukan hanya ilmu pengetahuan yang aku ketahui, tetapi pengalaman hidup ribuan tahun juga melatihku sampai di titik ini. Itulah kenapa saat aku hidup sebagai Kioku, aku mampu mengambil keputusan yang tepat dengan memprediksi apa yang akan terjadi. Kalau tidak, biasanya Lucifer yang akan membantuku.

"Satu pertanyaan terakhir, eksperimen apa yang sebenarnya kalian lakukan? Kalau papaku ada hubungannya, aku juga berhak tahu bukan?"

"Maaf Rie-sama, tetapi bahkan papa anda tidak memperbolehkan siapa pun mengetahui hal ini. Aku tidak bisa memberi tahu Rie-sama."

Termasuk diriku kah? Seharusnya tidak, hanya saja kepala sekolah takut aku membocorkan ini ke siapa pun. Tentu saja aku tidak akan memberi tahu siapa pun, siapa juga yang aku bisa percayai. Jangan anggap karena pemilik asli berteman dengan teman-teman yang ada dan punya papa dan mama asuh lalu aku bisa percaya mereka, tidak, aku tidak percaya siapa pun.

Dunia itu kejam, sedikit saja dirimu lengah dan menurunkan pertahananmu terhadap seseorang terlalu rendah, kalau orang itu bermaksud jahat, apa pun bisa terjadi. Di tubuh orang lain aku tidak bisa memiliki kepercayaan itu, aku hanya bisa 'memalsukannya'.

"Katakan, atau aku cari tahu sendiri."

"Bahkan aku tidak bisa berbicara lebih dari ini. Kalau saja papa Rie-sama tahu kalau aku memberi tahu Rie-sama tentang hal ini, aku bisa dibunuhnya. Lebih baik aku kehilangan kepercayaan Rie-sama daripada terbunuh oleh papa Rie-sama."

Sampai sebegitu jauhnya kah? Baiklah aku tidak akan bertanya lebih jauh kalau begitu. Mengetahui sejauh ini saja sudah cukup bagiku, setidaknya aku mendapat sebuah rahasia yang seharusnya tidak aku ketahui. Entah ini akan berguna atau tidak nantinya, ya kita lihat saja ketika waktu menjawab.

"Kalau begitu aku akhiri pembicaraan ini. Terima kasih sudah mau menjawab pertanyaanku. Aku pulang terlebih dahulu."

"Baiklah Rie-sama…."

Aku langsung bangkit dari sofa dan meninggalkan ruangan kepala sekolah ini. Sepanjang perjalanan keluar dari gedung sekolah aku masih saja membuat prediksi juga asumsi kira-kira apa yang sebenarnya terjadi dan eksperimen apa yang dilakukan di sekolah.

Rasa penasaranku memang selalu besar dan sulit ditahan, tetapi justru karena aku mengetahui sebuah rahasia yang disembunyikan, nantinya akan ada sebuah masalah yang menyangkut soal rahasia itu. Tidak mengucapkan atau memikirkan yang membawa sial bagi diriku sendiri, tetapi itu selalu terjadi entah kenapa.

Kemungkinan besar suatu saat nanti akan ada masalah entah besar atau kecil yang jawabannya tersimpan di ruangan rahasia itu. Buat apa coba senjata kalau eksperimen yang dilakukannya adalah eksperimen biasa, pasti itu eksperimen berbahaya.

Untuk sekarang lebih baik aku mengoptimalkan sistem tubuh android ini. Jujur karena aku menambahkan fitur pelacak informasi, itu membantuku dengan luar biasa. Bisa saja kalau aku menambah fitur lain, suatu saat itu akan terpakai juga. Tidak bisa disia-siakan bukan punya tubuh android?

"Ah nona Rie, nona sudah kembali. Bagaimana percakapan dengan kepala sekolah?"

"Fufu~ memuaskan. Ayo kita pulang. Oh ya, apa aku memiliki laptop?"

"Laptop? Seingatku tidak karena hal yang disukai nona Rie hanya buku."

"Kalau begitu sebelum pulang kita beli laptop dulu, aku membutuhkannya."

"Baiklah kalau nona Rie berkata begitu."

Siapa tahu aku bisa mengotak-atik fitur tubuh android ini dan bisa menembus EMP yang menutupi seluruh permukaan dinding ruangan rahasia itu. Tidak perlu mendekati, hanya mengubah fitur tubuh ini, fungsinya akan berubah menjadi lebih banyak dan efektif.