webnovel

Rahimku dipinjam oleh pria beristri

Arabella knieghtly adalah seorang perempuan muda yang sangat cantik dan cerdas, dia bekerja di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang modelling. arabella adalah seorang fotografer handal dan dia juga kuliah di sebuah universitas ternama mengambil jurusan fotografi. sampai pada suatu kali dia mendapati dirinya hamil, padahal dia sama sekali belum pernah bersentuhan dengan pria manapun. itu yang membuatnya bingung dan hampir frustasi, sampai sang kekasih pun meninggalkan dirinya. hingga suatu hari barulah dia tahu bahwa seseorang telah melakukan proses bayi tabung atau inseminasi lewat dirinya. mereka telah menyuntikkan sperma ke dalam tubuh arabella, sehingga dia pun menjadi hamil. tapi arabella tidak tau siapa ayah dari bayi yang dikandungnya itu...? bagaimanakah kehidupan arabella selanjutnya, baca terus di sini.

Maria_Anastasia_1339 · Adolescente
Classificações insuficientes
3 Chs

CHAPTER 1. PERKENALAN

namaku arabella knieghtly, umur 22 tahun, tentu umur yang sangat muda bukan? dan aku seorang mahasiswa semester 4. aku kuliah sambil bekerja sebagai forografer di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang modelling, dengan hasil dari gajiku itu aku bisa membayar uang kuliahku.

aku mempunyai kekasih yang bernama jasson carter, kami berpacaran dari kami lulus senior high school sampai saat ini. bisa dibilang kami berpacaran sudah dua tahun, dia juga bekerja di perusahaan yang sama denganku sebagai fotografer juga.

"hai sayang, kamu mau pergi kuliah kah?" tanya jasson yang berlari mengejarku sampai di halaman parkir.

"iya, pekerjaanku sudah selesai. dan aku juga ada ujian hari ini." ucapku kepadanya

jasson belum mau melanjutkan kuliahnya, karena dia masih sibuk di pekerjaannya sebagai fotografer yang jam terbangnya lebih tinggi dari aku.

"apa perlu aku antar sayang?" tanyanya

"tidak perlu sayang, kamu kan lihat aku bawa motor sendiri." jawabku

aku lebih suka naik dengan motor daripada menggunakan mobil, karena dengan motor kita masih bisa nyelip-nyelip jika jalanan macet.

"baiklah kalau begitu, kamu hati-hati ya sayang." ucap jasson sambil mencium pipiku

aku pun membalas ciumannya, dan segera menjalankan motor menuju kampus, yang jarak dari tempat kerjaku ke kampus adalah satu jam.

sampai di kampus ternyata aku terlambat, aku pun segera menuju kelas dan mengikuti ujian hari ini dengan baik.

"akhirnya selesai juga ya ujian kita." ucap nadia kepadaku

nadia dan shannon adalah sahabat baikku di kampus, mereka juga bekerja sambil kuliah. bisa dibilang kami tergolong dari keluarga sederhana yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa merepotkan orangtua kami.

"iya akhirnya selesai juga! gimana kalau kita tiga mampir dulu di cafe untuk menyegarkan otak yang sedang lelah ini." ucapku mengajak mereka berdua

"ide bagus my dear, kepalaku juga rasanya sakit sekali menghadapi pekerjaan dan urusan kampus." ucap shannon

akhirnya kami bertiga pun berangkat menggunakan motor masing masing menuju cafe yang dekat dengan kampus.

sesampainya kami di cafe ternyata lumayan ramai, akhirnya kami pun menuju meja paling ujung, karena meja yang lain sudah terisi penuh

aku memesan coffee latte sedangkan yang lain memesan minuman dingin beserta cemilan.

aku melihat handphoneku dan melihat apakah ada telepon dari mommy, ternyata tidak ada.

daddyku sudah meninggal saat aku masih berumur 5 tahun dan adikku nick berumur 2 tahun. dan saat itu aku dapat melihat perjuangan my mom membesarkan kami berdua dengan penuh kasih dan tanpa mengenal lelah, hingga saat lulus SMA aku langsung mendapatkan pekerjaan sebagai fotografer karena keahlianku dalam mengambil potret dan selama bekerja satu tahun aku mengumpulkan uang sehingga aku bisa kuliah dengan biaya sendiri.

sedangkan adikku nick masih duduk di kelas 3 senior high school dan sebentar lagi dia mau lulus, tapi dia juga seorang pelatih kempo di dekat rumah dengan mendapatkan uang saku yang lumayan untuk uang jajan dan membeli keperluan sekolah.

my mom adalah seorang penjahit, dari aku kecil sampai saat ini mommy mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup kami dengan menjadi penjahit dengan jahitan yang lumayan banyak. aku pun bangga karena mommy mendidik kami dengan baik, sehingga kami berdua bisa tumbuh menjadi anak yang baik, sopan, dan juga mandiri.

aku meminta mommy untuk berhenti menjahit, karena aku masih bisa memenuhi kebutuhan kami bertiga. tapi mommy tidak mau karena dia bilang dia tidak mau kalau hanya duduk diam saja. jadi saat ini mommy masih tetap menjahit dan juga membuat kue kalau seandainya ada orang yang memesan kue.

dan satu yang sangat aku banggakan dari mommy adalah kesetiaan. mommy masih tetap menjaga kesetiaannya terhadap dad, walaupun dad telah tiada. bahkan sampai detik ini pun dad tidak mau menikah lagi, karena momy takut jika mendapatkan pria yang sifatnya tidak sama dengan sifat my daddy. walaupun kami berdua mengijinkan tetap saja mommy tidak mau, dia menikmati kesendiriannya hingga saat ini.

aku pun tersadar dari pemikirannku sendiri saat kopi dan cemilan sudah dihidangkan di meja.

"ngelamun aja bel! apa sih yang kamu pikirkan?" tanya nadia kepadaku

"gak! aku lagi ingat aja sama mommy. tumben-tumbenan mommy tidak menghubungiku. biasanya kalau aku belum pulang mommy pasti akan menghubungiku." ucapku kepada mereka dan entah kenapa aku merasa tidak enak.

"ya sudah kita habiskan dulu minuman dengan cemilan kita setelah itu kita langsung pulang." ucap shannon

kami pun tidak lagi mengobrol banyak, setelah semuanya habis kami pun segera pulang ke rumah masing-masing.

***

akhirnya aku pun sampai di rumah kecilku yang sederhana tapi membuat nyaman, rumah peninggalan daddy untuk kami. di sinilah banyak kenangan masa kecil kami sampai pada saat ini.

aku pun segera masuk ke dalam dan mengucapkan salam tapi entah kenapa rumah sepi, aku tidak melihat mom maupun nick. aku pun segera menuju kamar mommy, dan ternyata aku melihat my mom sedang terbaring diranjang dengan selimut menutupi tubuhnya dan wajah yang sangat pucat. aku pun segera meraba kening mom, dan ternyata badannya sangat panas dengan tubuh yang menggigil. aku pun segera menuju dapur untuk mengambil air dingin dan juga handuk kecil untuk mengompres ibuku dan aku juga mengambil obat penurun panas di kotak P3K setelah itu aku menuju kamar mommy

aku pun segera mengompres dahinya, dan saat itu mommy tersadar. "kamu sudah pulang, ara?" tanya mom padaku

"sudah mom! kenapa mom tidak menghubungiku kalau mom sakit, supaya aku bisa cepat pulang." ucapku kepadanya

"mom tidak mau membuatmu khawatir, nak." ucap ibu

"apakah mom sudah makan?" tanyaku lagi

"belum ara." jawabnya

aku pun segera menuju meja makan untuk melihat apakah masih ada makanan di sana. ternyata semuanya sudah terhidang di meja dengan baik, aku berpikir mommy pasti kelelahan karena mengurusi pekerjaan rumah sampai sakit seperti ini.

aku pun segera mengambil makanan dan juga air untuk mom makan sebelum minum obat.

"sekarang mommy makan dulu ya dan setelah itu minum obat supaya cepat sembuh." ucapku sambil membantunya duduk dan segera menyuapkan makanan dan setelah itu memberikan obat untuknya.

setelah selesai aku pun segera membereskan bekas piring makan my mom. dan menuju kamar untuk meletakkan barang-barangku, mencuci muka dan bersih-bersih setelah itu kembali menuju kamar mommy untuk menemaninya tidur. karena di saat mom sakit aku akan selalu menemaninya, aku takut terjadi apa-apa kepadanya karena saat ini hanya beliau yang kami punya.

***

keesokan paginya aku tersadar di jam lima pagi, aku meraba kening ibuku dan ternyata panasnya sudah turun. "syukurlah akhirnya panasnya turun juga," ucapku sambil melihat ibuku yang masih tertidur pulas.

aku pun segera mencuci muka dan menyikat gigi. setelah itu aku langsung membereskan rumah, memasak air untuk mengisi termos dan membuat kopi lalu membuat sarapan pagi.

"pagi kak," sapa jasson

"pagi juga dek, kamu tadi malam pulang jam berapa?" tanyaku kepadanya

"maaf kak, aku pulang terlambat karena tadi malam masih urus anak-anak yang mau ikut pertandingan kempo bulan depan." jawab jasson

"oh gitu...baiklah dek." jawabku

"mom di mana?" tanyanya

"mom masih tidur, karena mom tadi malam demam. tapi syukur panasnya sudah turun, jadi kamu bisa kan hari ini jaga dulu mommy, karena kakak masih ada kerjaan penting hari ini." pesanku kepadanya

"oke, siap kak! hari ini aku yang akan jaga mom. karena kebetulan hari ini aku tidak ke sekolah." jawabnya

"kakak sudah bereskan rumah dan sudah masak. itu ada nasi goreng makanlah, kakak mau antar roti dan susu untuk mom.'" ucapku

sampai di dalam kamar, aku pun segera membangunkan mom dan memberikan roti dan susu untuknya.

"mom, bangun dan sarapan dulu ya. aku mau mandi dan siap-siap pergi kerja ya mom. mom istirahat saja, aku sudah membereskan rumah dan masak. nanti mom di rumah dengan jasson ya karena hari ini dia tidak masuk sekolah." pesanku panjang lebar kepada mommy, mommy pun hanya menganggukkan kepala kepadaku.

***

aku pun sampai di kantor dengan sedikit terlambat karena ada kemacetan di jalan. saking terburu-burunya, cup yang berisi kopi tumpah mengenai baju seorang pria yang tidak sengaja bertubrukan denganku.

"aduhhh...panas sekali!!" ucap pria itu sambil melotot kepadaku

"ma-maafkan aku tuan, aku tidak sengaja." ucapku sambil berusaha membersihkan jasnya yang terkena tumpahan kopi

"jangan sentuh aku...!!" ucap pria itu sambil mendorongku, hingga aku terjatuh

Dan...

***BERSAMBUNG***