Bab 94
Pelukan Ternyaman
"Maaf," ucap Bian tidak enak. Pria itu tahu, jika Carissa masih butuh waktu. Bian juga tahu, di dalam kamar mandi tadi Caca menangis menumpahkan segala kegundahan hatinya.
"Gak apa apa Mas. Tapi kamu gak bisa mandi? Itu Melody gak mau di lepas," ucap Caca.
"Iya. Tapi gak apa apa. Aku tetap wangi, makanya Melody suka di dekat aku," jawab Bian dengan pedenya.
Carissa malas berdebat dengan Bian, hanya bisa menatap datar suaminya itu. Sedangkan Bian sudah nahan tawanya, supaya Melody tidak terbangun. Malam ini kedua orang itu tidur di atas tempat yang sama, menatap langit kamar hotel tersebut.
Berada di bawa selimut yang sama, hanya terbatas Melody karena anak itu tertidur sambil memeluk posesif sang Ayah. Lampu kamar sudah dimatikan namun, mata keduanya belum juga mau terpejam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com