Kegilaan Sebuah Fantasi.

Sebuah hubungan bisa berawal dari mana saja, bisa yang baik, buruk, suka, tidak suka, dan sebagainya. Tergantung dar manakah hal tersebut diawali, bisa dari permulaan nol, dari tengah dan dari belakang. Semua itu bisa menjadi sebuah hubungan yang menyenangkan, atau yang sebaliknya, tinggal tujuan yang hendak diraihnya.

Tujuan itu sendiri biasanya tidak ditentukan, tetapi biasanya juga jadi target pencapaiannya. Hubungan yang dilandasi oleh rasa yang keluar dari hati biasana akan lebih bermakna. Tetapi yang tanpa mempunyai dasar perasaan yang dari hati, entah karena sebuah pelampiasan kekecewaan, atau rasa petualangan bisa saja tercapai, namun untuk mengelola hubungan itu sendiri bakal rumit, bahkan mungkin tak bisa dicerna dengan akal sehat.

Ya... karena akal sehat pasti akan bilang, gila..! mengapa melakukan hubungan sekonyol itu?

Tapi, perasaan yang berbeda dirasakan oleh pelaku, sebuah fantasi yang tak mungkin tercapai, ternyata bisa saja terjadi, dan itu adalah awal dari kegilaan itu sendiri.

Entah... apa yang menjadi fantasi itu bisa tercapai? Keberanian mengambil sikap, mempengaruhi tercapainya proses hubungan itu dimulai, dan itu semua tidak bisa dibenarkan oleh akal sehat. Namun, hubungan itu sekarang sudah diawali dan sudah mereka jalankan.