"Kalau memang itu yang kamu inginkan, maka kita lakukan sesuai keinginanmu." kata Yan Susu tanpa pilihan lain.
Yan Susu tidak ingin melakukannya hingga sejauh itu tapi karena Su Luoqi yang memintanya, dia tidak memiliki pilihan lain selain menyetujuinya.
"Yan Susu, minggu depan aku akan membuatmu menangis meminta maaf kepadaku!" kata Su Luoqi sambil mengangkat dagunya dan pergi dengan arogan.
Su Luoqi merasa dia harus mengalahkan Yan Susu agar kelak Yan Susu tidak akan menjadi ancaman lagi untuknya!
Semua orang melihat kejadian itu dan mulai bergosip.
"Dia benar-benar tidak sadar diri, beraninya menantang Su Luoqi."
"Iya, dia tidak melihat kemampuannya sendiri sebelum menantang orang lain. Dia mengira karena direktur adalah laki-lakinya dan akan membelanya?"
…
…
Yan Susu seketika tidak tahu harus mengatakan apa karena yang mereka katakan benar, Lu Zhanxiu adalah laki-lakinya, lebih tepatnya suaminya...
Tapi apakah dia akan membelanya atau tidak Yan Susu sendiri tidak tahu tapi yang jelas dia tidak berencana untuk bergantung kepada Lu Zhanxiu.
Karena Yan Susu ingin menggunakan kemampuannya sendiri untuk membuktikan kemampuannya sendiri!
Su Luoqi merasa dirinya akhirnya memiliki alasan untuk membuat Yan Susu keluar dari perusahaan. Karena begitu terfokus pada hal itu sehingga Su Luoqi sama sekali tidak mengganggu Yan Susu hingga jam pulang kerja dan Yan Susu juga dapat bekerja dengan lebih tenang.
Saat Yan Susu akan pulang, dia mengambil tasnya lalu saat dia baru keluar dari kantornya Lu Zhanxiu menelponnya dan hanya mengatakan 2 kata.
"Tempat parkir."
Sebelum Yan Susu mengatakan apa-apa, Lu Zhanxiu langsung menutup teleponnya.
Yan Susu berkata dalam hati, 'Apa laki-laki ini tidak bisa menelpon dengan cara yang lebih baik?!'
Yan Susu menghela nafas tapi dia tidak berani membuat Lu Zhanxiu menunggu lebih lama sehingga dia berlari kecil ke arah tempat parkir. Lu Zhanxiu sedang bersandar di mobilnya menunggu Yan Susu, kakinya yang panjang terlihat sangat mencolok.
"Maaf, sudah membuatmu menunggu lama."
"Nyonya Lu keluar tanpa membawa otak?"
"Apa?"
"Kamu bisa menggunakan lift." Lu Zhanxiu dapat mengetahui Yan Susu berlari ke tempat parkir karena nafasnya terengah-engah seperti sapi yang bernafas dengan keras.
Yan Susu terdiam dan berkata dalam hatinya. '… Aku lupa untuk menggunakan lift!'
Lu Zhanxiu melihat jam tangannya kemudian dia tersenyum dan berkata, "Masuk ke mobil."
Yan Susu masuk ke dalam mobil dan melihat Lu Zhanxiu.
Dia bertanya kepada dirinya sendiri, 'Kenapa aku merasa… dia seperti sedang menertawakanku?... Atau itu hanya perasaanku saja?'
"Apa yang kamu lihat?"
"Tidak ada…" Yan Susu segera memalingkan pandangannya dan bertanya lagi, "Kita langsung menjemput Xingguang?"
Lu Zhanxiu sedikit tertegun dan terlihat jelas itu sama sekali bukan rencananya.
Yan Susu kemudian memberikan saran yang menurut Lu Zhanxiu sangat menarik, "Ehm, kalau kamu ada urusan lain maka aku bisa pergi menjemputnya seorang diri…"
"Ke sekolah." Lu Zhanxiu menyelesaikan perkataan Yan Susu kemudian kembali menundukkan kepalanya dan melanjutkan pekerjaannya.
Yan Susu merasa sedikit terkejut melihat wajah Lu Zhanxiu yang terlihat sangat sempurna hingga dalam hati berkata, 'Dia benar-benar sangat gila kerja, dia sepertinya selalu bekerja dimanapun, kapanpun.'
Tapi wajah Lu Zhanxiu yang sedang serius bekerja terlihat sangat tampan...
"Apa sudah cukup melihatku, nyonya Lu?" tanya Lu Zhanxiu sambil mengangkat kepalanya, kemudian dia melihat Yan Susu masih terus melihat ke arahnya tanpa berkedip sama sekali. Hal itu membuatnya merasa senang, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk ingin terus menggodanya.
Wajah Yan Susu seketika memerah. Dia cepat-cepat memalingkan wajahnya kemudian dia mengatakan hal yang tidak sebenarnya dia rasakan, "Siapa yang melihatmu? Aku hanya merasa kamu sangat cocok menggunakan pakaian ini."
"Selera nyonya Lu memang bagus."
Wajah Yan Susu menjadi semakin merah dan akhirnya dia memalingkan wajahnya dan melihat keluar jendela.
Yan Susu dalam hati berkata, 'Apa dia tidak tahu senyumnya adalah sebuah kejahatan?! Terlebih lagi dia bicara dengan manis…'
Lu Zhanxiu kemudian tertawa kecil dan tidak menggodanya lagi.
Saat tiba di sekolah, Lu Xingguang sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Sesaat melihat Yan Susu, dia langsung memanggilnya dan berlari lalu memeluknya, "Sayangku, hari ini guru memujiku."
"Xingguang sangat hebat!" Yan Susu mengusap kepala Lu Xingguang dengan lembut dan tersenyum sambil melihat ke arahnya.
Setiap kali melihat Lu Xingguang, Yan Susu selalu merasa suasana hatinya menjadi sangat baik dan ingin selalu bersama dengannya setiap saat.
"Dan juga aku bertanya kepada guruku kapan aku akan tumbuh besar, katanya jika aku terus menjadi anak yang baik maka aku akan tumbuh dengan cepat. Jadi sayangku, kamu harus menungguku. Aku akan tumbuh dengan cepat kemudian menikahimu."
Sebelum Yan Susu mengatakan apapun untuk menyemangati Lu Xingguang, tiba-tiba suara dingin terdengar dari kejauhan, "Hei anak kecil, masih terlalu awal untukmu mengatakan itu!"