webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realista
Classificações insuficientes
312 Chs

Pagi

Nathalie membuka matanya dengan berat kerika menyadari sebuah cahaya menyilaukan tepat menyorot ke arah bola matanya. Gadis itu melenguh seraya meregangkan badan. Nathalie berkedip benerapa kali, kebiasaannya ketika bangun tidur. Gadis itu menatap sekitarnya, memproses dengan waktu yang cukup lama di mana ia berada. Karena seingat Nathalie kamarnya jelas berbeda dengan kamar yang tengaj ja huni sekarang ini. Hingga setelah beberapa saat gadis itu mengerti. Ia menyadari jika ja menginap di rumah keryawan milik ibuk, "Oh ternyata beneran di pindahin sama Aksa," Nathalie terkekeh, menoleh ke samping yang hanya mendapati Mbak Manda dan Karin tidur dengan posisi aneh. Karin yang menindih Mbak Manda. Namun justru telihat deperti atlet sumo.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com