webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realista
Classificações insuficientes
312 Chs

Mulai

Aksara, Nathalie, Arjuna, Karin, Raka, Maya, Ardi, dan Angel duduk dalam satu meja bundar. Menikmati pembukaan pesta. Juga hidangan mewah yang tersaji. Karin dan Angel yang tampak paling menikmati. Keduanya sejak tadi terus saja memakan beragam jenis makanan di atas meja. Terlihat sangat menikmati.

Nathalie menggeleng pelan. Ia juga menikmatinya walaupun tidak seperti Angel dan Karin yang terlihat beringas. Sedang Arjuna hanya menggelengkan kepalanya takjub. Sudah kelewat terbiasa dengan tingkah Karin. Tidak peduli jika gadis itu sudah berdandan secantik mungkin, tetap saja, makanan akan menjadi nomor satu bagi Karin. Tidak peduli bagaimana tanggapan orang bagi dirinya namun yang terpenting urusan perut berada di tempat teratas dari list hal hal yang wajib Karin lakukan setiap hari.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com