webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realista
Classificações insuficientes
312 Chs

Kenangan

Aksara menatap hamparan laut di hadapannya. Pikirannya melayang, menelusuri masa lalu. Kenangan kenangan indahnya. Bersama ibuk, bersama Mas Yudhis, Mas Abim, Arjuna, dan bersama abah. Ia memang tumbuh besar di Bandung. Namun Jogja tetaplah istimewa, baik namanya mau pun tata letak di hatinya. Jogja mempunyai tempat tersendiri di hati Aksara. Kota itu menyimpan berjuta kenangan. Indah memang dan sulit di lupakan. Namun kini, kenangan kenangan itu hanya akan membuat sesak di dada. Sakit sekali rasanya. Aksara sebenarnya tidak siap, tidak benar benar siap. Kembali ke Jogja adalah salah satu cara untuk membuka luka lamanya kembali. Luka yang belum kering sepenuhnya. Atau bahkan luka yang masih benar benar basah.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com