webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realista
Classificações insuficientes
312 Chs

Di baliknya

Nathalie berdiri di pinggir kapal. Menatap hamparan laut yang jauh membentang. Masih pukul lima. Dan gadis itu, yang tentu saja bersama Maya, Karin, dan Angel, sudar berdiri di luar. Menikmati angin yang berhembus cukup kencang. Dingin, namun tidak masalah. Nathalie, gadis itu sudah selesai membersihkan diri sejak pukul empat. Hanya mengenakan kaus pendek oversize berwarna putih yang di padukan dengan ripped jeans yang hanya sepanjang paha di tambah dengan cardigan biru dongker panjang tipis yang tembus pandang ketika terkena sinar matahari. Cantik sekali. Seperti biasa. Terlebih kali ini Nathalie memutuskan untuk menggerai rambutnya namun nengenakan topi anyaman dan kaca mata hitam. Sesuai dengan tempat di mana ia berada. Laut dan pantai. Rambutnya yang kini berwarna coklat terang berkibar di tiup angin.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com