webnovel

QUICK TRANSMIGRATION: TERJEBAK DI DUNIA PARALLEL DENGAN SISTEM

"gimana kalo blacke?" 'no' "hager?" '...' "sysy?" 'host apa kerja otaknya masih berfungsi dengan baik?' 'tidak ada sel yang rusakkan?' "..." *sistem displaying senyum dingin* "fine kalo gitu Vee gaada komplain" menatap hologram di depannya dengan tatapan *kalo komplain habis kau* 'baiklah' *sistem displaying muka datar* _____ *buka bungkus kuaci geser kursi* "woah real life male lead rebutan female lead sama villain nih" tiba-tiba nafas hangat terasa di sebelah telinga "sweetie gimana kalau kamu nonton aku aja hmmm~" *stop* mulut dan tangan yang lagi asik makan kuaci langsung kaku seketika 'tunggu f*ck Vee kenapa orang ini bisa ada di sini!!!' mendapat reaksi yang menarik walau cuma sekejap membuatnya tersenyum licik "sweetie~" 'vee!!! warning artlet alaram merah bunyi woyyyy' tidak merespon panggilan di belakangnya dan lanjut makan kuaci Yuki tetap bersikap cool tapi di dalam sedang panik. dengan reaksi yang di tampilkan Yuki membuatnya tersenyum lebih lebar. tangan yang berada di pundak turun ke pinggang memeluk Yuki dari belakang. 'vee!!!!' 'sistem sedang offline'*sistem asik nonton hostnya yang panik* 'vee!! penghianat kau!!!' _____ *cover bukan milik saya *illustrator cover : Aoi Ogata * *

pokachi_ · Fantasia
Classificações insuficientes
8 Chs

5. can't sleep in my first world 04

pagi berikutnya rezz terbangun mendapati yuki masih tertidur pulas di sampingnya membuatnya merasa lega. dia bergegas menuju kamarnya di ruang sebelah untuk mandi dan bersiap kekantor. setelah selesai bersiap, rezz kembali kekamar yuki untuk memastikan apa yuki sudah bangun atau belum untuk mengajaknya sarrapan, saat rezz baru saja membuka pintu dia melihat hal yang seharusnya tidak di lihatnya.

yuki sedang berusaha mengganti bajunya tanpa bantuan pelayan saat mendengar pintu terbuka, dia menoleh melihat rezz membeku didepan pintu melihat punggung yuki yang terbuka. yuki hanya memiringkan kepalanya merasa bingung dengan sikap rezz.

"ada apa?" "kenapa diam saja di pintu tidak masuk?"

"a- ah tidak apa-apa" "apa mau dibantu?"

"kalau begitu" "tolong kancingkan kemeja ini, tanganku belum bisa melakukanya."

"oke"

rezz membantu yuki, pandanganya mengarah kepojok atas ruangan tampa melihat apa yang ada dibalik kemeja biru tipis dihadapanya. atmosfer di ruangan itu terasa agak canggung bangi rezz, tetapi yuki sama sekali tidak sadar dengan situasi sekarang dia sama sekali tidak menganggap rezz. baginya rezz adalah sosok kakak yang sangat menyayangi natsuki saja tidak lebih. maka dari itu saat melihat reaksi rezz, yuki merasa tambah bingung dengan apa yang salah di pikirkan rezz

sistem ('poor rezz')

rezz lalu membantu yuki turun kebawah untuk sarapan dan minum obatnya.

-diruang makan-

rezz membuka pembicaraan denan yuki sambil meneman menghabiskan sarapannya.

"natsuki, kamu belum boleh menggerakan lenganmu sembarangan sebelum benar-benar sembuh total" "selain itu kamu harus tinggal dulu disini untuk mempercepat proses penyembuhanmu, kalau masalah izin sekolah nanti asisteku akan meminta izin dari pihak seolah terkait dengan absensimu"

"oke" "mmm... rezz"

"hmm?" res mengangkat kepala menatap yuki

"bisa tolong pinjam laptop?"

"buat apa? tanganmu masih belum sembuh jangan banyak bergerak."

yuki manyun mendengar jawaban rezz. melihat reaksi yuki, rezz merasa tingkanya itu imut, dengan sendok yang masihberada dibibir yang manyun itu terliha sangat menggemaskan.

"baiklah nanti akan aku berikan laptop yang lain tapi jangan terlalu lama menggunakanya saat lenganmu belum pulih benar, mengerti?"

"oke"

yuki langsung tersenyum ceria saat permintaannya di kabulkan oleh rezz. rezz hanya menggelengkan kepala dengan perubahan kilat mood yuki yang baru pertama dilihatnya. tanpa sadar dia tersenyum melihat hal tersebut, butler je yang mengamati interaksi tuan mudanya dengan nona didepanyya terkejut melihat tuannya yang jarang sekali tersenyum sudah dua kali tersenyum dalam kurun waktu kurang dari satu jam.

setelah selesai sarapan, rezz berangkat kekantor dengan dikawal dua bodyguard nya. sedangkan yuki kembali lagi kekamarnya sambil menunggu butler je mengantarkan laptopnya. 2 jam kemudian pintu kamar yuki diketuk dari luar, saat membuka pintu, yuki melihat butler je membawa laptop keluaran ****l terbaru.

"nona ini mau ditaruh mana?"

"letakan saja di atas kasur"

butler je melakukan sesuai perintah yuki,

"apa ada yang anda perlukan lagi nona?"

butler je memastikan lagi untuk terakhir kali sebelum turun kebawah

"tidak terimakasih"

yuki menjawabnya dengan sedikit tersenyum.

"kalau begitu saya akan segera turun, kalau anda butuh apa-apa anda bisa segera memanggil saya atau pelayan yang lain."

"oke"

setelah butler je turun, yuki mulai mengoprasikan laptopnya dengan cekatan. target oprasinya kali ini adalah mencari semua bukti kejahatan serta bisnis kotor yang dilakukan keluarga pamannya.

selain itu dia juga mencari serpihan-serpihan bukti penculikan, penganiayaan serta rencana pembunuhan dirinya yang dilakukan pamannya. yuki merencanakan dengan teliti semua yang akan dia lakukan untuk mengambil haknya serta memberikan mereka yang pantas menerima pelajaran mendapatkanya dengan benar.

jika saja rencana yang yeni berikan kepada ayahnnya berhasil,bukan hanya natsuki mati dengan sangat tragis, semua orang yang peduli padanya juga akan mengalami hal yang buruk juga. mengingat kejadian ini membuat rasa bencinya terhadap pasangan female lead dan male lead mencapai titik tertentu. semua mimpi buruk yang dialami natsuki, dalangnya tidak lain adalah keluarga pamannya terutama yeni.

saat melakukan sesuatu dengan serius, yuki selalu lupa waktu. saat perutnnya berbunyi, yuki melihat jam yang berada di meja menunjukan pukul 10.12 malam. tanpa sadar, tangan yuki mengelus perutnya yang merasa lapar. yuki turun kebawah mendapati para pelayan sudah tertidur, sempat terpikir untuk membngunkan butler je tetapi dilupakan lagi mengingat fisiknya yang sudah paruh baya, yuki tidak tega untuk membangunkanya malam-malam begini.

barusaja yuki membuka kulkas dan menggikit sebuah apel, suara yang familiar terdengar dari arah pintu dapur.

"kamu sedang apa?"

yuki melihat rezz berjalan menghampirinya dengan masih mengenakan setelan jas yang dipakainya tadi pagi.

"aku lapar tidak ada pelayan, jadi ini (mengangkat apel ditangannya) buat ganjel perut"

"kenapa tidak panggil pelayan kalau kamu lapar?"

"sudah malam mungkin mereka sudah tertidur, tidak sopan membangunkan orang yang tertidur jadi cukup makan ini."

"kamu mau makan apa?" "kebetulan aku juga belum makan"

rezz mengambil beberapa bahan mentah membawanya kemeja dapur untuk memasak sesuatu. rezz melepaskan jasnya lalu menggulung lengan kemejanya untuk memulai menyiapkan makanan.

"apa aja asal bisa dimakan" "eh memangnya kamu bisa masak?"

rezz hanya tersenyum menanggapi pertanyaan yuki sambil memotong daging dan sayura. yuki duduk di depan rezz memperhatikan setiap gerakan rezz, matanya berbinar dengan penuh penasaran mengikuti tangan rezz yang terampil memotong serta memasak dengan cekatan.

20 menit kemudian rezz menyiapkan masakan yang telah matang ke piring. natsuki berniat membantu rezz dengan mengambil nasi tetapi sebelum tanganya bisa menyentuh sendok nasi, rezz sudah mengambilnya duluan dan memberikan yuki tatapan peringatan. akhirnya yuki hanya duduk menyaksikan rezz melakukan semuanya sendiri.

setelah selesai makan, yuki kembali kedalam kamarnya untuk mandi sebelum tidur. yuki berbaring dikasur mengadap jendela disebelahnya. dia menatap diam langit malam yang penuh bintang didepanya, yuki masih memikirkan alasan kenapa dia bisa sampai terjerat dengan sistem dan sampai dapat berada disini sekarang.