webnovel

PURE LOVE (Cinta Yang Murni)

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di kehidupan yang akan datang. Akan terang atau gelap kah kehidupan kita di masa depan tidak ada yang tahu. Kehidupan yang bahagia, tidak akan selalu bahagia selamanya, pasti akan ada badai yang datang menghampiri sebahagia apapun hidup kita. Seperti halnya kehidupan seorang gadis cantik bernama Indri, dia seorang gadis yang sangat cantik dan juga terlahir di keluarga yang berada. Banyak laki laki yang ingin bersamanya, kehidupan dia bisa di katakan sempurna dari segi fisik dan juga materi. Tetapi kehidupannya hancur setelah dia mengalami kecelakaan maut yang menimpanya, dia datang di kehidupan yang gelap dari kehidupan yang penuh dengan cahaya. Dia harus bisa melanjutkan hidup setelah mengalami kebutaan. Dia sudah sangat merasa putus asa dengan kehidupannya, dia bahkan ingin mengakhiri hidupnya sendiri karena merasa tidak berguna lagi. Tetapi cinta dari seorang pria yang datang dalam hidupnya, membuatnya ingin tetap bertahan. Bagaimanakah kelanjutan nya? ikuti terus cerita aku yaa:)

Kinan18 · Realista
Classificações insuficientes
24 Chs

6. Mudah Menilai Seseorang

Saat itu Indri merasa takut karena tatapan ayah nya berbeda, dia terlihat marah pada Indri.

Rehan : "Assalamu'alaikum Om, tante?"

"Waalaikumsalam" jawab Papa dan Mama Indri

Indri : "Han, makasih ya udah anter aku pulang"

Rehan : "Iya sama sama"

Papa : "Siapa kamu?"

Rehan : "Saya Rehan Om"

Mama : "Kamu... temannya Indri?"

Rehan : "I.. iya tante"

Papa : "Indri, masuk ke dalam sekarang"

Indri : "Papa jangan marah, tadi aku cuma.... "

Papa : "Cepat masuk! "

Indri : "Heuh! " jawab Indri kesal lalu langsung masuk.

Saat itu Indri mengintip Papa, Mama dan juga Rehan dari dalam rumah.

Papa : "Kamu baru kenal sama anak saya, tapi kamu sudah berani bawa keluar malam malam? dasar laki laki gak sopan kamu ya"

Rehan : "M.. maaf Om, tadi saya cuma.... "

Mama : "Pah, jangan kasar gitu dong"

Papa : "Dia udah keterlaluan Mah, berani berani nya ajak Indri main keluar malam tanpa ijin dulu sama kita"

Tiba tiba Indri datang dan marah pada Papa nya.

Indri : "Papa kok ngomong kaya gitu sih! Rehan bawa aku main karena aku yang mau, tadi Rehan juga nyuruh aku buat ijin sama kalian, tapi aku keukeuh gak mau minta ijin sama kalian, bukan dia yang salah, aku yang salah"

Papa : "Udahlah, kamu gak usah bela laki laki ini Indri"

Indri : "Iya tapi emang itu kenyataannya Pah"

Rehan : "Maaf Om, Tante, saya gak bermaksud buat bawa Indri main tanpa ijin kalian, tapi tadi emang Indri gak mau untuk minta ijin dulu, dan ini semua saya yang salah, saya minta maaf"

Papa : "Ya udah sana pulang"

Rehan : "B.. baik Om, tante, Sekali lagi saya minta maaf, assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka bertiga

Saat masuk, Indri terburu buru menuju ke kamarnya, tetapi Papa menghentikan nya.

Papa : "Indri tunggu!"

Mama : "Pah, udah dong Pah"

Papa : "Sejak kapan kamu mulai berani keluar malam tanpa ijin orang tua? sama laki laki lagi"

Indri : "Pah, aku sama dia cuma temen, gak ada apa apa, aku gak lakuin hal yang nggak nggak kok sama dia"

Papa : "Kalo kamu di apa apain sama dia gimana? Papa khawatir sama kamu"

Indri : "Dia orang baik kok Pah"

Papa : "Baik? emang kamu udah kenal berapa tahun sama dia? lima tahun?"

Indri : "Iya aku emang baru kenal sama dia, tapi aku yakin dia itu orang baik Pah, jadi Papa jangan larang aku lagi buat ketemu sama Rehan"

Papa : "Dia itu orang biasa Ndri! Dia pasti cuma mau guna gunain kamu aja, dia pasti mau morotin uang kamu!"

Indri : "Papa apa apaan sih! jangan mudah menilai seseorang ya Pah! Papa gak tahu apa apa soal dia, Papa belum kenal dia, jadi Papa jangan so tahu" ujarnya lalu pergi ke kamarnya

Papa : "Indri tunggu"

Mama : "Pah udah!"

Papa : "Keterlaluan"