webnovel

PURE LOVE (Cinta Yang Murni)

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di kehidupan yang akan datang. Akan terang atau gelap kah kehidupan kita di masa depan tidak ada yang tahu. Kehidupan yang bahagia, tidak akan selalu bahagia selamanya, pasti akan ada badai yang datang menghampiri sebahagia apapun hidup kita. Seperti halnya kehidupan seorang gadis cantik bernama Indri, dia seorang gadis yang sangat cantik dan juga terlahir di keluarga yang berada. Banyak laki laki yang ingin bersamanya, kehidupan dia bisa di katakan sempurna dari segi fisik dan juga materi. Tetapi kehidupannya hancur setelah dia mengalami kecelakaan maut yang menimpanya, dia datang di kehidupan yang gelap dari kehidupan yang penuh dengan cahaya. Dia harus bisa melanjutkan hidup setelah mengalami kebutaan. Dia sudah sangat merasa putus asa dengan kehidupannya, dia bahkan ingin mengakhiri hidupnya sendiri karena merasa tidak berguna lagi. Tetapi cinta dari seorang pria yang datang dalam hidupnya, membuatnya ingin tetap bertahan. Bagaimanakah kelanjutan nya? ikuti terus cerita aku yaa:)

Kinan18 · Realista
Classificações insuficientes
24 Chs

3. Pertemuan Pertama

Saat itu Indri dan Rehan pergi jalan jalan bersama setelah dari danau, Rehan memperlihatkan tempat tempat yang indah kepada Indri.

Indri : "Ini pertemuan pertama kita, tapi rasanya kita udah kaya kenal lama ya, wkwkwk"

Rehan : "Kamu benar, maaf kalo aku so kenal sama kamu so dekat sama kamu"

Indri : "Nggak sama sekali kok Han, justru aku seneng ketemu sama orang kaya kamu"

Rehan : "Oh ya?"

Indri : "Serius"

Rehan : "Kalo gitu kita bisa ketemu lagi kan?"

Indri : "Yaa, tentu saja"

Rehan : "Oh ya, sekarang aku udah mau kuliah, kamu?"

Indri : "Kamu juga baru lulus SMA?"

Rehan : "Iya"

Indri : "Sama dong, aku juga"

Rehan : "Kamu asli darimana?"

Indri : "Jakarta"

Rehan : "Ohmmm, aku juga udah daftar kuliah di jakarta loh"

Indri : "Oh ya? universitas mana?"

Rehan : "Mmm, aku gak kasih tahu dulu deh"

Indri : "Kenapa?"

Rehan : "Nggak aja, aku ingin tahu, kita satu universitas apa nggak, makanya sekarang kita jangan saling kasih tahu dulu"

Indri : "Haha, kamu bisa aja deh"

Rehan : "Hehee"

Indri : "Males banget mau pulang"

Rehan : "Kenapa?"

Indri : "Males aja, aku di rumah gak ada temen"

Rehan : "Kan ada Mama sama Papa kamu"

Indri : "Yaa maksudnya gak ada kakak atau ade, jadi aku kesepian"

Rehan : "Emangnya kamu anak satu satunya?"

Indri : "Nggak sih"

Rehan : "Lah, terus?"

Indri : "Aku anak kedua, satu lagi ada kakak aku, sekarang dia lagi kuliah di Eropa"

Rehan : "Waww Eropa, kamu ternyata dari keluarga kaya raya ya, haha"

Indri : "Haha, nggak kok"

Rehan : "Kamu gak kuliah di luar negri juga kaya kakak kamu?"

Indri : "Nggak, aku gak mau"

Rehan : "Kenapa?"

Indri : "Mau sekolah dimana mana juga menurutku sama aja, kecerdasan itu yang terpenting kan?"

Rehan : "Wiiih mantap"

Indri : "Sekolah di luar Negeri juga belum tentu kok aku bakal jadi orang cerdas"

Rehan : "Pemikirannya sederhana banget ni cewek, walaupun dia kaya raya tapi dia tetep rendah hati, gue jadi makin suka" ucapnya dalam hati

Indri : "Kamu kenapa lihatin aku kaya gitu?"

Rehan : "Nggak kok, gak papa, aku.. cuma kagum aja sama kamu, ternyata di dunia masih ada orang kaya yang rendah hati kaya kamu, wkwkwk"

Indri : "Bisa aja deh"