Nico mempercepat langkah kakinya menyusuri lorong rumah sakit. Setelah mengantongi nama kamar tempat Alisa di rawat. Langkah berlari itu beberapa kali menabrak siapa saja yang menghalau jalannya. Tidak jarang, beberapa orang mengumpati Nico, sayangnya lelaki yang tengah kacau itu sama sekali tidak peduli dengan umpatan siapapun.
"Hey, apakah kamu tidak punya mata?" teriak seorang wanita bertubuh tambun saat Nico tidak sengaja menabraknya. Nico terus berlari tanpa menghiraukan.
"Maaf, Bu! Maaf!" seru Rahel membungkukkan beberapa kali tubuhnya di depan wanita bertubuh tambun yang telah Nico tabrak.
"Lain kali, bilang sama teman kamu, suruh pakai mata kalau jalan," sentak wanita bertubuh tambun itu pada Rahel. Wajahnya nampak kesal, karena hampir saja tubuh berisi itu menabrak dinding rumah sakit.
"Baik, Bu!" Rahel membungkukkan tubuhnya sekali lagi, sebelum melangkah kakinya mengejar Nico yang hampir menghilang di ujung lorong koridor.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com