Suara rem mobil berdecit sangat keras. Zain memberhentikan mobil itu dengan tiba-tiba. Saat sorot lampu mobil yang ia kendarai menangkap sesuatu di depan mobilnya.
Tubuh Tuan Baskoro terpelanting ke depan mobil dan hampir saja menabrak dasbor mobil. Begitu juga dengan tubuh Zain, meskipun lelaki itu berusaha untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Tetap saja tubuhnya terayun ke depan.
"Davin!" lirih Zain dengan bibir gemetaran dan suara yang sangat pelan sekali. Matanya membulat saat melihat lelaki yang duduk di atas motor trail tidak lain adalah Davin.
"Bajingan!" hardi Tuan Baskoro meradang. Gegas ia menarik gagang pintu mobil. Dengan cepat Zain menjegal pergelangan tangan lelaki itu.
"Jangan Ayah, biar aku saja!" cetus Zain dengan tatapan tajam kepada Davin yang berada tidak jauh di depan mobilnya.
Pergelangan tangan Tuan Baskoro melemas. Lelaki itu kembali mendudukkan tubuhnya pada bangku yang berada di samping kemudi. Sementara Zain segera turun dari pintu samping kemudi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com