webnovel

Pulau Ajaib

----TAMAT---- Aquila Octavi, Putri Mahkota dari Kerajaan Gisma dijodohkan dengan seorang pendatang di Kerajaannya. Akibat penolakan darinya, istana menjadi dalam keadaan genting. Inti batu itu dicuri oleh seorang penyihir. Namun, ada juga sisi baiknya dari kejadian itu. Karenanya, ia dapat menemukan sahabat yang sudah lama menghilang tanpa kabar. Ia juga bisa mengenal seorang pria yang kelak menjadi suaminya. Jangan lupa rate, vote, dan comment ya! . Baca juga novel author lainnya dengan judul "Kisah SMA"

AisyDelia · Fantasia
Classificações insuficientes
38 Chs

Terjadi Pertarungan

Di hari ini, para dewa dan dewi akan datang mengunjungi pulau dan kerajaan ini. Pagi ini, semuanya sibuk mempersiapkan acara penyambutan untuk para dewa dewi. Aku ikut membantu mereka menyiapkan acaranya. Dikatakan, para dewa akan datang pukul 10.00. Masih tersisa 3 jam lagi menuju acara itu. 2 jam kemudian, semua yang dibutuhkan sudah tersedia. Sisa waktunya digunakan untuk mempersiapkan diri sendiri. Sebelum jam 10 pagi, semuanya sudah bersiap untuk menyambut dewa dan dewi. Dan tepat jam 10 pagi, dewa dan dewi datang mengunjungi kerajaan ini. Kami semuapun menyambut kedatangan para dewa. Tetapi, para dewa terkejut saat melihat Felix.

"Siapa kau? Kenapa aku tidak pernah melihatmu?" kata Sang Dewa.

"Hamba Felix Albanus. Hamba terdampar di pulau ini." jelas Felix pada Sang Dewa.

"Hohoho, selamat datang di pulauku. Mari, akan kutunjukkan keajaiban di pulau ini!" kata Sang Dewa sambil pergi ke luar istana.

Felixpun keluar mengikuti Sang Dewa. Begitu juga dengan yang lainnya. Lalu, Sang Dewa menumbuhkan semua tanaman di atas pasir ajaib itu. Semua tanaman terlihat tumbuh dengan suburnya. Para pelayan langsung mengambil buah buah yang ada. Setelah semua buah diambil, semua tanaman yang ada tadinya menghilang tanpa bekas. Lalu, Sang Dewa mengambil segenggam pasir dan menyuruh Raja Valens membuat permintaan berupa barang. Setelah Raja Valens mengucapkan permintaannya, pasir yang digenggam Sang Dewa berubah menjadi barang yang diminta oleh Raja. Diberikanlah barang itu kepada Sang Raja.

Tiba tiba, langit menjadi gelap, awan bergemuruh. Dibalik awan itu, muncullah seorang Dewi Kegelapan. Semuanya terlihat ketakutan melihat Dewi Kegelapan, kecuali para dewa. Sang Dewa menyuruh semuanya memasuki istana termasuk para permaisurinya. Sedangkan, para Dewa telah siap untuk bertarung dengan Dewi Kegelapan.

"Kali ini kalian tidak akan bisa menghalangiku." katanya yang diakhiri tawa jahat.

Tanpa basa basi, Dewi Kegelapan mengurung para dewa. Setelah para dewa terkurung, tidak akan ada yang bisa menghalanginya untuk menghancurkan pulau ini. Saat ia ingin mengancurkan inti keajaibannya, para permaisuri menghadangnya. Dewi Kegelapan menjadi marah dan menyerang salah satunya. Tetapi, serangannya meleset mengenai kurungan yang dibuatnya sehingga menjadi hancur. Terjadilah pertarungan diantara Dewi Kegelapan dan para dewa dewi.

Sementara itu, Felix bertanya tanya di dalam hatinya. Karena ia semakin bingung dengan pertanyaannya, ia memutuskan untuk menanyakannya kepada Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu.

"Yang Mulia, apa sebenarnya yang sedang terjadi saat ini?" tanya Felix pada Raja dan Ratu.

"Pulau ini memiliki inti keajaiban yang membuat pasir itu menjadi ajaib. Jika inti keajaiban itu hilang atau hancur, maka semua yang ada di sini bahkan pulau ini akan ikut menghilang. Semua yang berada di pulau ini akibat inti keajaiban itu. Dewi Kegelapan sudah lama tidak mengunjungi pulau ini sejak hari ia dikalahkan. Dan sekarang ia kembali lagi untuk mengambil inti itu."

"Kenapa Dewi Kegelapan ingin mengambil inti keajaiban itu?"

"Jika inti keajaiban itu diambil dan dipindahkan ke tempat lain, maka tempat itu akan memiliki kekuatan ajaib, seperti pulau ini."

"Kalau begitu, kita harus menyembunyikan inti itu. Dimana inti keajaibannya?"

"Kita semua tidak akan bisa mengambilnya. Hanya dewa dewi dan keturunannya yang bisa mengambilnya atau orang yang sakti. Karena, inti itu dibuat oleh dewa, manusia biasa seperti kita tidak akan bisa mengambilnya. Kalaupun bisa, manusia akan meninggal karena tidak kuat menahan energi yang dimilikinya."

Felix langsung pergi keluar istana menuju tempat pertarungan. Felix terkejut saat melihat para dewa dan dewi berhasil dikalahkan oleh Dewi Kegelapan. Saat itu, Dewi Kegelapan menoleh ke arah Felix berada. Langsung saja Felix diserang oleh Dewi Kegelapan menggunakan tongkat sihirnya. Karena jarak antara Felix dan Dewi Kegelapan sangat jauh, serangannya menjadi lambat sampai di Felix. Hal tersebut dijadikan kesempatan oleh Felix. Felixpun mengambil 2 genggam pasir dan disatukannya kedua genggam itu. Dengan cepat ia meminta sebuah cermin dan pasir itupun berubah menjadi cermin. Diarahkanlah cermin itu ke serangan tersebut. Setelah serangan itu sampai, langsung terpantul dan berbalik arah. Langsung saja diluncurkan serangan berikutnya. Semakin lama, Dewi Kegelapan mendekat dan mempercepat serangannya ke Felix. Karena Sang Dewi semakin dekat, serangan serangan itu memantul ke banyak arah dan ada yang mengenai istana yang membuat beberapa bagian luar istana menjadi hancur. Begitu juga dengan cermin yang dibawa Felix, cermin itu sudah mau hancur. Dan, setelah beberapa serangan lagi, cermin itupun hancur berkeping keping. Dewi Kegelapan langsung menjauhi Felix, begitu juga dengan Felix, ia langsung lari karena takut terkena beling kaca dan serangan Sang Dewi. Dewi Kegelapan mengejar Felix sambil menyerangnya. Felix langsung memutar otaknya dan mendapatkan ide. Iapun menuju kurungan para dewa dan dewi. Sang Dewi terus mengejar Felix dan meluncurkan serangannya tanpa memedulikan ke mana ia pergi. Tetapi, semua serangan yang telah diluncurkan selalu meleset. Lalu, beberapa serangannya mengenai kurungan itu. Kurungan itupun menjadi hancur akibat serangannya itu. Tanpa basa basi, para dewa dan dewi langsung menyerang balik Dewi Kegelapan. Ia langsung kalah akibat serangan yang bersamaan oleh para dewa itu. Ia mengaku menyerah kepada para dewa. Setelah Dewi Kegelapan itu menyerah, para dewa menjadi tidak waspada dan lengah, begitu juga dengan Felix. Tanpa mereka ketahui, Sang Dewi mengambil pasir dan dilemparkannya pasir itu kepada mereka semua. Seketika, mereka berubah menjadi unggas. Ada yang menjadi ayam dan bebek. Hal itu dapat terjadi karena Dewi Kegelapan sudah meminta hal itu pada pasir. Sang Dewi menuju istana. Sementara, para dewa dan dewi mengejar Dewi Kegelapan dalam wujud unggas. Felix hanya diam dan mengambil pasir menggunakan sayapnya. Ia meminta agar wujudnya bisa kembali menjadi manusia semula, dilemparkanlah pasir itu pada dirinya. Dan alhasil, ia kembali menjadi manusia. Lalu, diambillah pasir yang bisa dibawanya dengan permintaan agar para dewa dan dewi menjadi wujud sebelumnya. Para dewa dan dewipun menjadi wujudnya semula. Felix merencanakan cara untuk mengalahkan Sang Dewi bersama para dewa.

Sementara itu, Dewi Kegelapan sudah memasuki istana.

"Di mana kamu sembunyikan inti keajaiban itu?" kata Sang Dewi dengan murka.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Sang Dewi. Sang Dewi melihat sekelilingnya. Ia tetap tidak menjumpai inti itu di istana tersebut. Karena ia tidak mendapatkan inti itu, ia mengulangi pertanyaannya.

"Sekali lagi, di mana kalian menyembunyikan inti keajaiban itu? Jika kalian tidak memberi tauku, aku akan menghancurkan istana ini dan membunuh kalian satu per satu." kata Sang Dewi dengan penekanan dalam setiap katanya.

Karena masih belum ada yang menjawab, Dewi Kegelapanpun menggunakan sihirnya untuk menghancurkan istana itu. Semua yang berada di istana berhamburan berlari keluar istana. Dewi Kegelapan ikut keluar dan menyerang Raja Valens. Dia mengangkat Raja Valens ke udara dengan sihirnya.

"Cepat katakan! Di mana kamu menyembunyikan inti itu?" kata Sang Dewi dengan penekanan di setiap katanya.

"Ba-baik. Ak- akan aku- kata-kan." kata Raja Valens terbata bata karena ia tercekik. "In-ti itu ber- berada di- at-as is-ta- istana ba- bagian-dalam." sambungnya dengan terbata bata.

Sang Dewipun melepaskan Raja Valens dan kembali menuju istana. Ia memasuki istana dan melihat ke atas istana. Karena tidak begitu terlihat jelas, Dewi Kegelapan terbang menuju atas sana. Pada waktu yang bersamaan, salah satu dewa menghadangnya. Sementara, dewa lainnya mengambil inti itu dan dibawanya lari. Dewa yang mengambil inti itu dikejar oleh Dewi Kegelapan. Dewa itu menuju Felix berada. Felix saat itu sedang membawa pasir yang sudah diberi permintaan. Saat Dewi Kegelapan sudah mendekati Felix, langsung saja dilemparkan pasir itu pada Sang Dewi. Seketika, Sang Dewi berubah menjadi ikan. Karena ia menjadi ikan, ia tak bisa bernapas di daratan, ia mencari air tetapi jaraknya sungguh jauh. Dan, ikan itu yang merupakan Sang Dewi mati karena tak bisa bernapas. Setelah masalah selesai, langit menjadi terang kembali dan awan menjadi cerah. Sang Dewapun membetulkan istana yang telah dirusak tadi dengan kekuatannya. Dan, para anggota kerajaan beserta pelayan menjalani hidupnya seperti biasa.