webnovel

Pulau Ajaib

----TAMAT---- Aquila Octavi, Putri Mahkota dari Kerajaan Gisma dijodohkan dengan seorang pendatang di Kerajaannya. Akibat penolakan darinya, istana menjadi dalam keadaan genting. Inti batu itu dicuri oleh seorang penyihir. Namun, ada juga sisi baiknya dari kejadian itu. Karenanya, ia dapat menemukan sahabat yang sudah lama menghilang tanpa kabar. Ia juga bisa mengenal seorang pria yang kelak menjadi suaminya. Jangan lupa rate, vote, dan comment ya! . Baca juga novel author lainnya dengan judul "Kisah SMA"

AisyDelia · Fantasia
Classificações insuficientes
38 Chs

Lamaran dan Pernikahan

Aquila menatap Augusta dengan mata sembap. Tatapannya seolah mengatakan 'Benarkah?'. Augusta seakan paham dengan maksud tatapan itu, ia mengangguk perlahan.

***

Hari-hari berikutnya, Aquila berangsur membaik. Semua kegiatan dilaksanakan seperti biasa. Lalu, hari itu, Ayah mereka mengumumkan suatu hal kepada mereka semua di ruang pertemuan. Hal ini sangat berarti bagi semua orang, terutama Aquila. Bagaimana tidak? Dalam kurun waktu 7 hari, kekasihnya, Peter akan melamarnya. Tidak terbilang bahagianya dirinya.

Sehari setelahnya, Raja juga memberitahukan hal yang sama kepada Aelia dan Aurelia saat usai sarapan. Mereka berdua sama sekali tidak tahu-menahu tentang lamaran itu karena saat hendak bertanya, suatu insiden darurat terjadi sehingga urung.

"Kenapa kalian terlihat kaget? Bukankah kalian sudah tahu bahwa mereka akan segera melamar kalian?" tanya Ratu tidak paham.

"Eh, iya! Hanya saja kami tidak menyangka akan secepat ini." jawab Aelia gelagapan.

"Memang kapan mereka akan melamar, Valens?" tanya Ratu tertarik.

"Hari yang sama dengan lamaran Aquila."

Ratu mengangguk paham. Aelia dan Aurelia terlihat memerah saking malunya. Tidak bisa berkata-kata.

"Kalian akan menemaniku saat lamaran nanti. Aku tidak akan dilamar sendirian." sorak Aquila di meja makan. Ia merasa senang sekali karena baru kemarin, adik kembarnya itu mengejek dirinya. Jadi, jika mereka juga akan ikut dilamar pada hari yang sama, mereka tidak akan lagi mengejek dirinya.

"Kalian harus tampil cantik nanti. Sehari sebelum kalian lamaran, Ibu akan membuat kalian lebih cantik lagi hingga semua orang menatap silau." kata Ratu sambil bergurau.

"Jangan, bu! Jangan sampai silau! Nanti tidak ada yang bisa melihat penampilan cantik kita." timpal Aquila, tertawa kecil.

"Lebih baik kita pindah tempat untuk membicarakannya. Kita ke taman, Aquila, Aelia, Aurel!" kata Ratu lagi yang sekarang sudah berdiri dan menuju taman. Aquila, Aelia, dan Aurelia mengikuti di belakang.

"Lalu, kita bagaimana?" tanya Camilla berteriak, juga beranjak dari duduknya.

"Duduk manis, Camilla!" seru Aquila dari kejauhan dengan nada mengejek.

***

Hari lamaran pun tiba. 3 putri tertua sudah tampil cantik di dalam aula. Mereka bertiga memakai gaun berwarna lavender seperti kesepakatan mereka sebelumnya saat di taman. Anggota Kerajaan Gisma sudah duduk di kursinya masing-masing termasuk Aquila, Aelia, dan Aurelia. Hanya mereka bertiga yang tampak gugup. Bagaimana tidak? Sebelum prosesi bertukar cincin, mereka harus menghadapi tantangan.

Di aula, sudah terdapat 6 kursi tambahan yang diletakkan berhadap-hadapan. Namun, kursi kursi itu diletakkan berjauhan satu sama lain. Di antara kursi itu, dibentangkan karpet merah yang lebarnya hanya cukup untuk satu orang. Mereka harus berjalan di atas karpet itu. Namun, sebelum itu mereka harus menjawab pertanyaan yang berkaitan tentang kekasih mereka. Jika berhasil menjawab, ambil 1 langkah ke depan dan jika gagal menjawab, tetap diam di tempat. Itulah tantangan mereka. Tujuan dari tantangan ini adalah untuk menentukan tanggal pernikahan mereka.

Setengah jam penuh, mereka bertiga merasakan kegugupan hingga akhirnya kekasih mereka sampai di aula bersama keluarganya.

Lalu, Raja memberikan aba-aba untuk ketiga pasangan duduk di kursi-kursi yang sudah tersedia di aula. Harus mengambil kurang-lebih 30 langkah untuk sampai di bagian tengah. Bagian tengah itulah tujuan mereka.

Ketiga pasangan itu pun duduk di kursi masing-masing. Di setiap orang, terdapat satu orang anggota keluarga mertua yang akan melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka berenam. Saat mereka sudah sempurna duduk, enam orang yang ditugaskan langsung bertanya.

Aquila gagal menjawab sebanyak 10 soal dari 40 soal yang dilontarkan hingga ia akhirnya sampai di bagian tengah. Peter gagal menjawab sebanyak 7 soal dari 37 soal yang dilontarkan hingga sampai di tengah. Itu bukan hal buruk. Mereka akan menikah dalam waktu 47 hari lagi.

Sementara itu, Aelia gagal menjawab sebanyak 13 soal, sama halnya dengan Robert, kekasihnya sehingga mereka tiba berasamaan di tengah-tengah. Itu artinya, mereka akan menikah dalam waktu 56 hari lagi.

Saudari kembarnya, Aurelia gagal menjawab 17 soal. Sedangkan, Romeo gagal menjawab 18 soal. Jadi, mereka akan menikah 65 hari lagi.

Setelah selesai prosesi penanggalan pernikahan, dilanjutkan dengan prosesi bertukar cincin. Prosesi itu berjalan dengan lancar. Lalu, dilanjutkan dengan jamuan makan untuk mempererat hubungan kekerabatan sebagai prosesi terakhir.

***

Hari-hari menjelang pernikahan Aquila&Peter digunakan untuk mendekor istana, mengurus pakaian kedua pengantin, juga lebih mengenal satu sama lain. Itulah tujuan prosesi pertama saat lamaran, untuk memberi waktu agar bisa lebih mengenal satu sama lain.

Waktu berjalan cepat tak terasa. Hari pernikahan mereka pun tiba. Seluruh tamu sudah memadati aula istana sejak pagi tadi. Sementara itu, kedua pengantin masih berdandan di kamar khusus. Aquila memakai gaun putih panjang tanpa lengan. Peter memakai kemeja putih lengkap dengan jas juga celana panjang berwarna putih. Semuanya serba putih.

Aquila ditemani oleh Ibunya dan Augusta di dalam. Sementara itu, Peter yang sudah siap sudah berada di altar pernikahan. Beberapa menit kemudian, Aquila pun turun menuju altar diiringi oleh Ibu dan Augusta yang memakai gaun putih yang sama lengkap dengan setangkai bunga mawar putih di tangan.

Di sana, sudah ada Ayahnya, Peter dan juga Ayah dari Peter. Pernikahan itu dibimbing oleh penghulu di sana.

"Bersediakah kau, menjadi suami dari Aquila Octavi?" tanya penghulu itu.

"Aku bersedia." jawab Peter mantap.

"Dan, bersediakah Putri menjadi istri dari Peter Hilarry?" tanya penghulu itu lagi kepada Aquila.

"Aku bersedia." jawab Aquila lembut.

"Dengan begitu, kalian resmi menjadi suami istri." ucap penghulu itu lantang.

Perkataan itu disambut oleh tepukan yang meriah. Kelopak bunga putih berguguran dari atas langit-langit seperti salju.

Sejak hari itu, Aquila dan Peter resmi menjadi suami istri. Mereka berdua akan tinggal di istana seperti tradisi di sana.

***

9 hari kemudian, pernikahan Aelia&Robert tiba. Sama seperti Aquila sebelumnya, pesta itu diadakan dengan nuansa serba putih. Begitu juga 9 hari berikutnya saat Aurelia menikah dengan Romeo.

Mereka semua pun hidup dengan bahagia. Aquila bersama Peter, Aelia dengan Robert, dan Aurelia dengan Romeo. Camilla tinggal menunggu kekasihnya, Zack melamar dirinya. Sedangkan, Lucia masih mencari seseorang yang layak menjadi pendamping dirinya. Augusta yang awalnya tidak tertarik hal percintaan pun akhirnya menemukan pria idamannya.

--------TAMAT--------