webnovel

sendiri

mungkin sudah lama aku bekerja di sebuah perusahaan, klw gak salah udah 5 tahunan. dan aku masih sendiri, hidup ngontrak di sebuah kos kosan murah. Mungkin tadinya aku gak pernah berpikir akan mengambil sebuah perumahan.

hingga suatu hari aku berkunjung ke rumah temen kerjaku di sebuah perumahan. tempatnya tepat di belakang pabrik. tempatnya adem dan pasti gak mungkin macet.

terus aku berpikir mungkin gak aku jg ambil perumahan mengingat gaji aku yang pas Pasan dan kredit perumahan lumayan lama sekitar 15 tahun. Tapi mungkin hidup pilihan ngontrak terus atau punya sendiri walau kredit.

Keputusan

akhirnya setelah lama berpikir dan meminta pertimbangan dengan beberapa teman yang mungkin aku anggap lebih dewasa, akhirnya aku putuskan untuk ambil perumahan satu gang dengan apa tatang yang lebih dulu ambil.

Pada hari Minggu aku dan Urip sahabatku main ke perum, rencana kita akan langsung ke depeloper untuk nanya nanya.

kita kesamaan naik motor Urip, ya aku bonceng karena aku sendiri belum bisa naik motor karena baru jatuh dari motor dan tangan kanan ku patah. Tapi Alhamdulillah sekarang dah sembuh.

setelah sampai kita langsung ke depeloper dan sisanya kita ketemu dengan pak Rakam

adik dari Pak haji yang punya depeloper

Pak Rakam menyambut kami dengan senyum dan mempersilahkan kami masuk.

sambil menghisap rokok dia menanyakan kami kerja dan dah menikah belum dan punya cicilan motor gak,

kami pun menjawab bahwa kami kerja di pabrik dan kami berdua belum nikah. dan cicilan motor kami gak ada.

Pak Rakam menjelaskan pada kami rumah rumah mana saja yang masih kosong dan belum terjual. Dia jg menjelaskan ada dua tipe perum yaitu yang luas tanah 72 dan luas tanah 60.

Aku dan Urip pengen yang luas tanah 72.

Pak Rakam selanjutnya menjelaskan tentang pembayaran rumah yg bisa diangsur selama 10 tahun dan 15 tahun. untuk luas tanah 60 harganya 72 JT klw diangsur selama 15 tahun tiap bulan kita angsur Rp 650 RB.

dan untuk yang luasnya 72 harga jual 80 juta klw diangsur selama 15 tahun perbulan Rp 700 RB.

akhirnya aku ambil dan langsung booking rumah yang luas tanah 72, dan dapat berhadapan dengan rumah pak Tatang.

Dan aku gak tahu apa pertimbangan Urip dia ambil rumah yang luas tanah 60.

setelah selesai aku dan Urip langsung Mbalik ke kosan

masih ngontrak

aku dan Urip masih ngontrak di tempat pak Heri, temen kerja jg. tapi dia udah puluhan tahun kerja hinngga bisa punya kontrakan. kontrakan pak Heri punya empat pintu dan semua terisi.

Di paling ujung ada Waskito Deket jalan raya, sebelahnya ada Urip dan aku sebelah urip.dan yang paling ujung ada pak Samsuri.

aku, Urip dan Waskito masih lajang sedang pak Samsuri udah berkeluarga.

kami bertiga masih lajang dan bertiga kayaknya jompo semau.ha ha ha.

yah emang belum pernah ada yang bawa pasangan ke kosan.

sedang pak Samsuri sudah berkeluarga tapi masih tinggal ngontrak. dia bikin rumah di kampung.