"Aku tidak bisa membiarkanmu pergi dengan bibir merah seperti ini. Kamu terlalu cantik dan tidak dapat di kendalikan jika seperti ini."
"Lalu haruskah aku menghapusnya?"
Rayhan mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi hingga Isabella harus menahan nafasnya.
"Aku yang akan melakukannya." Bisik Rayhan.
"Aku akan membantumu..." Jawab Isabella lembut.
Jantung Rayhan terasa berdebar setelah sebelumnya ia merasa seperti telah mati rasa.
Bisikan Isabella membuatnya tidak ragu untuk mencium Isabella.
Menekan bibirnya pada permukaan bibir Isabella yang lembut, sambil menekan tengkuk Isabella, Rayhan mulai menyesap bibir Isabella lembut dan berkala, atas dan bawah, menyusuri rongga mulut Isabella yang tidak tertutup rapat.
Tanpa terasa lidahnya tidak hanya menyusuri barisan rapih gigi Isabella tapi juga menyesap lidah Isabella dan tanpa di sangaka, Isabella malah sengaja membelitkan lidah mereka dan mulai membalas esapan-esapan lembut yang Rayhan berikan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com