webnovel

Wajah Ximena

Kini perut pun sudah kenyang, Ximena mengajak  sang ibu dan Malvyn untuk pulang,

"Bu, Malvyn, jalan-jalan keliling kotanya besok saja, ya?" tukas Ximena.

"Iya, aku juga sudah lelah, Bibi! Aku takut Nenek dan Kakek menunggu kepulanganku,"  ujar Malvyn.

"Ya sudah ayo pulang saja, Ibu juga sudah kenyang. Lagi pula tidak ada Marigold, juga!" sahut Ratu Vivian.

Memang tujuan wanita itu bukan hanya untuk bersenang-senang, akan tetapi ia ingin menemukna Ratu Marigold, dan menlanjutkan aksinya.

Mereka bergegas masuk ke dalam mobil, Ximena yang mengemudikan mobilnya.

Dalam perjalanan pulang, Malvyn mulai bercerita tentang kegiatannya di sekolah.

"Bibi, temanku yang bernama Lusiana memberikanku sebuah pensil berbentuk unik," tukas Malvyn.

"Wah, bagus sekali," puji Ximena, "temanmu yang bernama Lusiana itu baik sekali, ya!"

"Iya, Bibi. Dia memang sangat baik,"

"Oh, iya! Bagaimana dengan guru-guru di sana?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com