Shem tidak sabar lagi ingin berbicara dengan sang istri dan menceritakan semuanya. Rasanya begitu banyak diskusi yang ingin ia bahas sebelum pasti untuk meninggalkannya di Negeri ini sendirian. Dia naik taksi diiringi dengan banyak lamunan dan perdebatan dalam kepalanya sendiri, hingga tak sadarkan diri telah sampai di rumahnya. Ia segera berlari karena begitu ingin bertemu dengan Adaline setelah membayar tarif taksi tersebut.
"Sayang, ka-kau sudah berada di sini?" Shem belumlah sempat mengetuk pintu ternyata istrinya itu telah membukakan pintu rumah.
Adaline menunduk, air mata kini ia biarkan keluar disertai dengan suara isakan yang ia tahan. Tetes demi tetes air mata ia biarkan jatuh ke lantai rumah sakit itu, hingga sesuatu yang hangat terasa menyentuh dirinya.
"Shem ...," panggil suara lemah itu, dari raut wajahmu sangat jelas sayu dan sembab. Dia nampak sangat kurang tidur atau malah tidak bisa tidur sama sekali?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com