"Cerah banget muka kalian berdua."
Aku dan Silvi kompak menoleh ke sumber suara. Tampak Febi dan Tristan berjalan mendekat.
"Kalian habis dapat doorprize liburan ke Bali, ya?" tanya Tristan sembari membenarkan kacamatanya yang melorot.
"Lo salah Tris, mereka cerah begitu paling juga gara-gara laki," timpal Febi memasang wajah sinis.
"Tepat sekali!" seru Silvi seolah sengaja bikin Febi tambah kesal.
Febi mendengus. "Gue bilang juga apa? Lo pasti abis ketemu Pak Gendut yang nggak gendut kan?" tebak Febi sok tahu.
Namun, nggak aku sangka Silvi meringis. Membuatku curiga dia benar-benar sudah ketemuan sama Felix.
Sebelum Silvi menjawab, pintu lift keburu terbuka. Aku dan Silvi masuk lebih dulu dan posisi kami berjauhan dari dengan Febi serta Tristan yang berdiri paling depan.
Aku mencolek lengan Silvi dan berbisik. "Lo serius ketemuan sama Pak Felix?"
Lagi-lagi anak Medan ini nyengir. Aku sampai gemas dan menyenggol lengannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com