"Kamu mungkin tidak perduli dengan ke khawatiran aku Naura, tapi setidaknya kamu harus perduli dengan diri kamu sendiri. Ah..., sudahlah Bima. Buat apa sih kamu khawatir dengan Naura." Batin Bima.
Bima kembali pulang dan dia juga menghubungi Rani, karena pasti Rani juga menunggu kabar dari Bima.
Tapi saat Bima menelpon Rani, telpon Bima malah di tolak oleh Rani.
"Lah kok tumben." Heran Bima.
Karena lagi nyetir akhirnya Bima memutuskan untuk menelpon Rani nanti lagi karena dia harus fokus mengemudi dulu.
Saat sampai rumah barulah Bima menghubungi Rani lagi,saat Bima menelpon kembali masih sama.
Rani masih menolak telpon dari Bima sehingga membuat Bima penasaran kenapa dengan pacarannya itu.
"Aku ada buat salah apa ya." Bingung Bima.
"Sayang..., kenapa gak masuk." Tegur Sarah.
Bima di teras luar belum masuk sama sekali.
"Buk...,Bima harus pergi lagi.oh iya Bima titip tas Bima ya, assalamualaikum." Kata Bima dengan cepat.
"Waalaikummussalam..." Jawab Sarah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com