webnovel

Pria Dingin

" Maaf ya Na. " " Untuk apa? " " Maaf atas bang Gibran yang selalu bersikap dingin kepadamu." " Senang bisa mengenalmu, tak apa kan jika kita bersahabat ? " " Justru aku lebih senang jika kau mau bersahabat denganku." " Memangnya apa yang membuatmu penasaran ? " " Tentang sikapnya bang Gibran yang bersikap dingin. " " Memangnya ada apa ? " " Kenapa kau terlihat bingung begitu ? " " Astaga kenapa aku jadi gugup begini ? " " Ekhem! " " Sejak kapan aku membohongi sahabatku? " " Will you be my first love and my last? " " Apa yang sudah terjadi kepadamu? " " Kalian bicara tentang apa? " " Kenapa? Apa ada yang salah denganku? " " Kau tenang Anna disini ada kita, kita siap melindungi mu dari jangkauan pria seperti dia. " " Kurasa tidak perlu karena semuanya sudah jelas. " " Kamu salah faham Na, aku mohon kepadamu tolong kali ini dengarkan aku. " " Ingat Anna kau harus memberitahu kita jika terjadi apa-apa dengan mu. " " Dengar baik baik pukulan mu tidak ada apa-apa nya bagiku. " " Cukup! Aku menyerah! " " Kau berhutang cerita denganku Bilqis. " " Kenapa kau terlihat sangat gelisah? " " Siapa? " " Awww... Shh.. Pelan pelan dong Na. " " AKU TIDAK SEDANG BERCANDA BILQIS! " " Gibran apa kau sudah berhasil menemukan Anna? " " Maaf mah, pah, aku sama sekali tidak menemukan nya. " " Ayolah Gibran, satu kali saja turuti aku. " " Mah, Pah.. Aku sangat merindukan kalian... " " Pah bagaimana jika kita menjodohkan mereka? " " Tidak perlu mah biarkan anak kita yang mengungkapkan perasaannya sendiri. " COMING SOON 15 November 2020

Taeyoonna_Kim · Fantasia
Classificações insuficientes
49 Chs

Nervous (Gibran Vers.)

Bel pulang pun berdering seperti biasanya semua siswa siswi SMA 8 JAKARTA segera beranjak pulang kerumahnya masing-masing termasuk gadis mungil itu dan John mereka segera beranjak keparkiran karena tahu betul sifat Gibran itu seperti apa terutama Anna dia berusaha jalan dengan langkah secepat mungkin tentu saja hal ini membuat sepupunya merasa heran.

" Ada apa Na ? " tanya John heran.

" Tidak apa-apa bang, aku hanya tidak ingin bang Gibran menunggu." Jawab Anna sambil tersenyum.

Dalam hatinya terbesit ikut merasakan perihnya membayangkan posisi gadis mungil itu sekarang, bahkan semakin hari semakin takut dengan sifatnya Gibran, buktinya hari ini Anna sangat tergesa-gesa berjalan kearah parkiran. Sesampainya disana nafasnya tersengal tak lama kemudian pria berkulit putih pucat itu muncul dan segera masuk kedalam mobil miliknya lalu diikuti oleh Anna dan John.

Pradipta Mansions

Seperti biasanya pria berkulit putih pucat itu segera memarkirkan Lamborghini Aventador nya didepan rumah megah milik Tn. dan Ny. Pradipta tersebut dan segera masuk kedalam.

" Mah kita pulang.." panggil John.

" mau makan dulu atau tidak ? " tawar Mamah Maria.

" Tidak mah, nanti malam saja." Sahut John.

" oh yasudah tak apa masih kenyang bukan ? " Ujar mamah Maria.

" Iya mah." Jawab Gibran tersenyum sangat tipis bahkan hanya dia yang merasakannya.

" Mah aku kekamar dulu ya." Pamit Anna.

"tak mau berkumpul dulu ? " tanya mamah Maria ramah.

" Tidak mah ada tugas dari kelas yang harus diselesaikan." Jawab Anna beralibi.

Bohong, gadis mungil itu memang membohongi mamah Maria bahkan dirinya sendiri sebenarnya dia ingin bergabung namun keadaanlah yang membuatnya terpaksa berbohong, sakit ? Jangan ditanya, hatinya perih ? Oh itu sudah pasti.

" Berarti John juga punya tugas, tapi kenapa kau terlihat tenang-tenang saja ? " Ujar mamah Maria kepada putra bungsunya.

" John sudah selesai mah, mungkin Anna belum sempat menyelesaikannya maka dari itu dia mengerjakannya dirumah." Jelas John yang faham maksud sepupunya.

" Yaudah Anna tak masalah, selesaikan dahulu karena bagaimanapun juga pelajaran lebih penting." Tutur mamah Maria sambil tersenyum hangat.

" Makasih Mah." Jawab Anna singkat.

Lalu Anna pun beranjak kekamarnya ketika melewati kamar milik pria berkulit putih pucat itu ia berhenti sekejap sambil menatap nanar, hatinya terasa begitu sesak mengingat sikapnya yang sangat dingin melebihi kutub utara. Ia pun kembali melangkahkan kaki pendeknya menuju kamar miliknya sesampainya disana dia segera masuk kedalam lalu kembali menutup dan menguncinya.

Sore harinya tepat dikamar Gibran dia bingung sekaligus gugup sambil mondar mandir tak tentu arah karena ini baru pertama kali akan bicara dengan seorang gadis setelah dua tahun belakangan ini.

" Astaga kenapa aku jadi gugup begini ? " umpatnya kepada diri sendiri.

" kesana tidak, kesana tidak, kesana tidak." Gumam pria berkulit putih pucat itu sambil berpikir keras. " aishhh kenapa jadi bingung begini sih." Lanjutnya sambil mengusap surainya kasar.

Ternyata dampaknya begitu tinggi bagi seorang Gibran.

" oke, demi nilai matematika ku bagus aku harus minta belajar dengan dia." Ujarnya bermonolog diri.

Kemudian Gibran pun beranjak kekamarnya gadis mungil itu, sesampainya disana dia tidak segera mengetuk pintunya dia justru merasa gugup kembali. Dengan segenap keberanian akhirnya Gibran mengetuk pintu kamarnya Anna dia berusaha mati-matian menyembunyikan rasa gugupnya dengan memasang muka datar.

Tok! Tok! Tok!

Tak lama kemudian menampilkan sosok Anna yang terlihat bugar sepertinya dia baru selesai mandi. Gadis mungil itu merasa heran melihat Gibran berada didepannya namun hatinya merasa bahagia.

" ada apa bang ? " tanya Anna pelan.

" a..aku mau minta bantuanmu." Sahut Gibran gugup namun wajahnya masih datar.

Anna merasa seperti sedang bermimpi pertama, pria berkulit putih pucat itu yang berada didepannya, kedua dia tiba-tiba minta bantuan kepadanya. Oh ayolah jika ini mimpi dia berharap malam jangan cepat berlalu.

" bantuan gimana maksudnya bang ? " tanya Anna tak mengerti.

" ck, bantu aku mengajarkan materi matematika, lusa ulangan harian." Jelas Gibran datar.

" Baiklah bang, tapi dimana belajarnya ? " ujar Anna.

" dikamarku." Jawab Gibran singkat, jelas dan padat.

Kemudian Gibran pun kembali ke kamarnya sedangkan Anna mengekorinya, sesampainya disana mereka segera masuk kedalam kamarnya pria berkulit putih pucat tersebut. Kamarnya bernuansa hitam putih menggambarkan sikap pribadinya.

" nilai matematika ku buruk dan aku tak mau mengecewakan papah." Ujar Gibran datar.

" memangnya materi apa yang dijadikan soal ulangannya bang ? " tanya Anna hati-hati karena ia takut dibentak oleh pria yang ada dihadapannya tersebut.

" entah aku sendiri tak tahu." Jawab Gibran acuh.

" yasudah kalau gitu aku akan mengajarkan rumus semua materi matematika." Ucap gadis mungil itu final.

" terserah, tapi jangan terlalu sulit." Sahut Gibran datar.

" Abang tunggu sebentar aku mau ngambil bukunya dulu." Ujar Anna.

Gibran hanya berdehem.

Kemudian gadis mungil itu segera beranjak kekamarnya untuk mengambil buku pelajaran matematika miliknya, selang beberapa menit dia kembali kekamar Gibran. Setelah itu mereka duduk disofa dan Anna segera membuka bukunya. Terlihat gadis mungil itu dengan telatennya menjelaskan semua materi pelajaran dari yang cukup mudah sampai tersulit dan berakhir dengan logaritma.

Notes : materi kelas XII tak berbeda jauh dengan kelas X dan XI jadi wajar saja jika Gibran minta diajarin oleh Anna.

Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan. Rumus dasar logaritma: dengan syarat x > 0, a > 0 dan a ≠ 1.

Pada penulisan logaritma alog b = c, a disebut bilangan pokok dan b disebut bilangan numerus atau bilangan yang dicari nilai logaritmanya (b > 0) dan c merupakan hasil logaritma. Jika nilai a sama dengan 10, biasanya 10 tidak dituliskan sehingga menjadi log b = c. Jika nilai bilangan pokoknya merupakan bilangan e (bilangan eurel) dengan e = 2,718281828 maka logaritmanya ditulis dengan logaritma natural dan penulisannya dapat disingkat menjadi ln, misalnya elog b = c menjadi:

ln b = c

Berikut ini sejumlah contoh logaritma:

Perpangkatan Contoh Logaritma

21 = 2 2log 2 = 1

20 = 1 2log 1 = 0

23 = 8 2log 8 = 3

2-3 = 8 2log = – 3

9^{\frac{3}{4}} = 3 \sqrt{3} 9log 3 \sqrt{3} = \frac{3}{4}

103 = 1000 log 1000 = 3

Sifat-sifat Logaritma

1. Sifat Logaritma dari perkalian

Suatu logaritma merupakan hasil penjumlahan dari dua logaritma lain yang nilai kedua numerus-nya merupakan faktor dari nilai numerus awal. Berikut modelnya:

alog p.q = alog p + alog q

dengan syarat a > 0, a \ne 1, p > 0, q > 0.

2. Perkalian Logaritma

Suatu logaritma a dapat dikalikan dengan logaritma b jika nilai numerus logaritma a sama dengan nilai bilangan pokok logaritma b. Hasil perkalian tersebut merupakan logaritma baru dengan nilai bilangan pokok sama dengan logaritma a, dan nilai numerus sama dengan logaritma b. Berikut model sifat logaritma nya:

alog b x blog c = alog c

dengan syarat a > 0, a \ne 1.

3. Sifat Logaritma dari pembagian

Suatu logaritma merupakan hasil pengurangan dari dua logaritma lain yang nilai kedua numerus-nya merupakan pecahan atau pembagian dari nilai numerus logaritma awal. Berikut modelnya:

alog {p}{q} = alog p – alog q

dengan syarat a > 0, a \ne 1, p > 0, q > 0.

4. Sifat Logaritma berbanding terbalik

Suatu logaritma berbanding terbalik dengan logaritma lain yang memiliki nilai bilangan pokok dan numerus-nya saling bertukaran. Berikut modelnya:

alog b = {1}{^b log a}

dengan syarat a > 0, a \ne 1.

5. Logaritma berlawanan tanda

Suatu logaritma berlawanan tanda dengan logaritma yang memiliki numerus-nya merupakan pecahan terbalik dari nilai numerus logaritma awal. Berikut modelnya:

alog {p}{q} = – alog {q}{p}

Begitu kira-kira penjelasannya

Bukannya memperhatikan Gibran justru sudah merasa pusing duluan menurutnya pelajaran matematika sangat aneh, bagaimana tidak soalnya hanya satu baris tapi jawabannya sampai satu lembar sendiri.

" Astaga sungguh menyusahkan." Gerutu Gibran frustasi.

" A_bang harus semangat.. ja_ngan menyerah." Ujar Anna tergagap.

" kau benar." Sahut Gibran datar.

Sekali lagi meskipun sikap pria berkulit putih pucat itu masih dingin, namun inilah kebahagiaan bagi Anna tersendiri karena dia sudah bisa berbicara dengan Gibran ya meskipun selalu dijawab datar.

" kau boleh kekamar lagi, makasih." Ujar Gibran datar.

" Iya bang." Jawab Anna singkat.

" besok sore kesini lagi." Titah Gibran tanpa ekspresi.

Gadis mungil itu hanya menganggukkan kepalanya saja kemudian kembali kekamarnya.

Sedangkan dilain sisi ternyata pria berlesung pipi itu sedari tadi mengintip kegiatan Gibran hari ini, dia senang ternyata saudara kandung nya menuruti saran darinya dan juga Adnan sahabatnya.

Hari pun berganti pagi Anna sudah siap lebih awal sementara John dan Gibran baru siap dan sekarang mereka sedang sarapan pagi. Setelah itu mereka bergegas ketempat tujuannya masing-masing tak lupa pamit kepada Mamah Maria.

SMA 8 JAKARTA

Suasana sekolah masih cukup sepi karena mereka datang lebih awal, tak seperti biasanya hari ini pria berkulit putih pucat itu berbicara dengan Anna sehingga berhasil membuat John cengo.

" ingat nanti sore kekamarku lagi." Ujar Gibran datar.

" I_ya bang. " Jawab Anna gugup.

Kemudian Gibran pun beranjak kekelasnya namun pria berlesung pipi itu masih cengo hal ini membuat Anna merasa heran.

" Bang John kenapa ? " tanya Anna.

" apa aku sedang bermimpi ? Lihat bang Gibran bicara denganmu ? " Pria berlesung pipi itu balik bertanya karena tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

" Tidak bang, ini nyata." Sahut Anna senang.

" Wow ini suatu keajaiban." Ucap John setengah teriak.

Sedangkan gadis mungil itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkahnya pria tersebut, setelah itu mereka beranjak kekelas. Sesampainya dikelas Anna segera duduk disamping Bilqis dengan wajah yang berbinar sehingga mengundang perhatian sahabatnya tersebut.

" Ada apa Na ? Kelihatannya kau sangat bahagia ? " tanya Bilqis penasaran.

" Iya Bil, kau benar hari ini aku sangat bahagia bahkan kemarin pun sudah merasakannya." Sahut Anna semangat.

" lalu apa yang membuatmu bahagia ? " tanya Bilqis semakin penasaran.

" aku bahagia karena kemarin dan barusan bang Gibran sudah mulai mengajakku berbicara." Jelas Anna dengan netra yang berbinar.

" Serius ? Kau tak sedang bercanda kan ? " tanya Bilqis tak percaya.

" Tidak Bil aku serius, buat apa aku membohongimu." Sahut Anna senang.

"wow, sungguh keajaiban dunia seorang kak Gibran kembali berbicara dengan lawan jenis." Cerocos Bilqis.

" Bil tolong kecilkan suaramu, banyak yang lihatin kita." Celetuk Anna.

Gadis berjuluk chipmunk itu hanya cengengesan.

" Tapi Na syukurlah sudah ada perkembangan ya semoga saja sampai seterusnya." Ujar Bilqis.

" Kamu benar Bil, dan aku juga berharap seperti itu." Jawab Anna.

Dilain sisi Devan bergidik ngeri melihat pria berwajah anime tak biasanya tersenyum tiada hentinya ya siapa lagi kalau bukan Rama, bukan apa-apa pria berkulit tan itu khawatir dengan sahabatnya tersebut takut giginya kering.

" yak Rama apa yang membuatmu seperti ini ? " tanya Devan kesal.

" dia sangat indah." Jawab Rama sambil tersenyum. " dan aku harus mendekatinya." Lanjutnya.

Devan semakin tidak mengerti dengan sikap sahabatnya tersebut, akhirnya dia lebih memilih acuh.