webnovel

Bab 1

Hari yang begitu cerah matahari terbit begitu terang, serang gadis masih meringkuk dalam selimut yang hangat seolah masih bermimpi indah tanpa tau bahwasanya hari sudah naik jam 8 pagi.

Ibu sang gadis sudah capek memanggil nama anak gadisnya tapi sang anak tidak mendengar panggilan sang ibu, sang ibu yang sudah kesal lantaran sang anak belom juga bangun. Lantaran sang anak justru sangat sulit di bangunin, sang ibu mengambil air di kamar mandi dan berjalan menuju kamar sang anak gadisnya itu lalu mengangkat air ke badan sang anak dan mengguyur nya.

Nasya fischer langsung terperanjat kaget karena sang ibu menyiraminya dengan air dingin " buk kenapa bangunin aku dengan air dingin sih bu. Kan basah jadinya buk". Ucap Nasya dengan keadaan basah dan terkejut akibat ulang sang ibu.

" Habisnya kamu di bangunin dari tadi nggak bangun-bangun yasudah ibu siram aja biar kamu kapok dan bangun cepat". Ucap sang ibu sambil tersenyum ke arah anak gadisnya.

"Yasudah cepat mandi sana ayah sama adikmu sudah menunggumu dari tadi di luar, biar kita sarapan bareng-bareng". Ucap sang ibu sambil berjalan keluar.

Sehabis sang ibu keluar Nasya langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi, di kamar mandi sang putri bukan langsung mandi tapi bernyanyi terlebih dahulu sambil memakai sabun di seluruh tubuh dan membasuhnya dengan air. setelah selesai mandi Nasya langsung memakai baju dan bersiap-siap untuk ke kampus.

Nasya langsung keluar kamar setelah siap dan menyapa sang ayah dan sang adik. " Pagi ayah sambil mencium pipi sang ayah, dan pagi adik kakak sambil memegang kepala sang adik". Ucap Nasya.

" Kakak kenapa berantakin rambut aku lagi, capek buat lagi loh kak. Ucap Bagas Fischer dengan raut kesal pada sang kakak.

" Maaf ya adik kakak yang ganteng, besok-besok nggak lagi ok". Ucap Nasya pada sang adik

" Yasudah langsung sarapan nanti makin telat loh perginya". Kata ibu

Mendengar kata sang ibu kami langsung duduk di kursi masing masing-masing dan menyantap makanan dengan suara hening hanya suara dentingan sendok saja yang terdengar.

" Buk Nasya udah siapa ya, berangkat dulu ya Bu". Ucap Nasya pada sang ibu.

" Iya nak Hati-hati di jalan ya". Ucap sang ibu dengan khawatir melihat anak gadisnya berlari dengan buru-buru.

Nasya pergi kuliah dengan berjalan kaki sampai ke jalan raya. Ketika sedang berjalan dia melihat seorang nenek-nenek yang sudah terkapar dengan bersimbah darah di jalanan. Nasya melihat sambil berlari menuju ke arah sang nenek dengan buru-buru.

" Nenek bangun nek, tolong, tolong....". Ucap Nasya sambil berteriak meminta tolong dengan nada khawatir.

Akhirnya ada sebuah mobil yang berhenti, bergegas sang pemilik mobil langsung mengangkat sang nenek ke mobil untuk di bawak ke rumah sakit, dan Nasya langsung masuk juga ke dalam mobil karena tidak tega melihat sang nenek sudah tidak sadarkan diri. Nasya sedih melihat sang nenek karena dia teringat neneknya sendiri yang bernasib sama dengan nenek yang ditolong nya tadi.

Nasya tidak mau hanya gara-gara orang yang tidak bertanggung jawab yang lari habis menabrak seseorang. Nyawa seseorang bisa melayang gara-gara tidak ada seorang pun yang menolong.

Sesampainya mobil di rumah sakit, sang pemilik mobil langsung membawa nenek ke UGD, karena luka nenek parah sang nenek langsung di larikan ke ruang operasi.

Setelah mengantar sang nenek Nasya langsung bergegas menuju kampusnya. Di karenakan sebentar lagi dia hampir terlambat untuk mengikuti perkuliahan. Sesampainya dia di kampus Nasya langsung menuju ke kelas. Alhamdulillah untung dosen yang mengajar di kelas nya belum masuk.

Nasya langsung duduk di bangku yang sudah di sediakan oleh temannya Amanda rauler. " Kenapa hampir telat sih sya". Tanya Amanda pada Nasya.

" Gue telat karena habis tolong nenek-nenek yang habis di tabrak lari, gue bawa dulu sang nenek ke RS baru deh gue ke kampus, makanya sekarang gue hampir telat, untung aja dosen belum masuk". Ucap Nasya panjang lebar pada Amanda.

Akhirnya dosen yang ditunggu pun langsung masuk, sang dosen langsung memberikan materi pembelajaran dan semua mahasiswi mendengar dengan seksama, di akhir kuliah dosen memberi tugas pada masing-masing siswa yaitu tugas makalah yang harus di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya dan dosen pun langsung keluar.

" Ke kantin yok sya laperni belum makan". Ucap Amanda sambil memegang perutnya.

" Yok aku juga udah lapar lagi ni". Ucap Nasya pada Amanda.

#######

Di tempat lain seorang pemuda tengah berada di atas gedung bertingkat di ruangan kerjanya sang presdir yang gagah, tampan dan dingin sedang berdiri di hadapan kaca sambil melihat pemandangan di bawahnya sang presdir sedang menunggu sang nenek yang katanya mau mampir ke kantornya, tapi sudah lewat 3 jam sang nenek belum sampai juga ke perusahaan nya. Itu yang membuat sang presdir muda dari tadi berdiri dengan raut muka gelisa. Seperti firasat bahwa sang nenek sedang tidak baik-baik saja.

Presdir Angga Tan memanggil salah seorang anak buahnya untuk melacak dan mencari di mana sang nenek berada " Bima kerahkan semua anak buah kita, suruh mereka mencari keberadaan nenek, bilang pada mereka harus mencari sampai ketemu bila tidak ketemu tidak seorang pun boleh pulang dan istirahat". Ucap Angga pada sang bawahan dengan nada perintah yang mutlak.

" Baik tuan ". Ucap bima pada tuannya.

Bima lantas mengambil telepon dan langsung menelepon anak buahnya dan menyuruh mereka untuk mencari sang nenek, " dilga perintahkan semua anak buah untuk mencari neneknya tuan, bila beliau belum ketemu kalian tidak diizinkan untuk istirahat dengar ". Ucap bima pada sang tangan kanannya.

"Baik tuan Bima". Ucap dilga.

Semua pasukan langsung terjun ke masyarakat dan langsung mencari sang nenek presdir setelah mencari selama lebih dari satu jam akhirnya ada titik terang, menurut seseorang ada seorang nenek-nenek yang tertabrak lari di jalan dan sudah di larikan ke rumah sakit terdekat.

Sang anak buah langsung mengonfirmasi terlebih dahulu apakah orang yang tertabrak itu sang nenek presdir atau bukan. Sesampainya ke RS Mereka langsung mengonfirmasi bahwa sang nenek, betul adalah nenek sang presdir. Anak buah yang tau bahwa itu nenek presdir langsung menelfon sang presdir.

" Hallo bos, nenek tuan sudah kami temukan beliau ada di rumah sakit rose hospital beliau jadi korban tabrak lari". Ucap anak buahnya.

" Apa, nenek kecelakaan, kurang ajar siapa yang telah menabrak nenekku, takkan ku biarkan Mereke lolos satu orang pun". Ucap sang presdir dengan raut muka penuh amarah.

Setelah menerima telepon tersebut Angga langsung menuju ke RS tempat sang nenek di temukan. Sesampainya di RS angga langsung menanyakan pada perawat di mana ruangan sang nenek, setelah tau di mana sang nenek Angga langsung berjalan menuju ruangannya. Di sana sang nenek tengah di tangani oleh dokter.