webnovel

PORTAL LADUNI (diary supranatural)

SINOPSIS Sssssssstttt....! Jangan keras-keras suara membacanya ,perhatikan dulu sekelilingmu ada yang lain tidak...?,itu tuh yang di sampingmu,owh...!,ga ada yah,soalnya ada beberapa pesan yang masuk,katanya pas lagi baca story ini kok seperti ada yang nemenin baca gitu,terus bulu kuduk merinding,mudah-mudahan kamu tidak ya. Hmmm...ayolah kita lanjut kalau gitu. DINAR! yah...aku dinar,seorang spiritual laduni tanpa guru, yang ada bagiku adalah seorang pembimbing,dan guru bagiku alam terkembang terutama alam astral. Aku mempunyai sebuah mustika yang di sebut mustika merah delima,mustika ini berasal dari titipan leluhurku yang dulu di zamannya adalah seorang spiritual mumpuni. Mustika yang aku miliki mempunyai sosok khodam pendamping sesosok bangsa astral dari golongan dewi yang bernama Nyai Seruni. Mustika yang kumiliki menjadi salah satu mustika benda mistis dan klenik yang di buru para spiritual dan supranarural,baik itu dari golongan hitam maupun putih dan aku harus mempertahankannya apapun yang terjadi. Bersama khodam mustika inilah aku menjalani misi-misi kespiritualanku,bagiku sosok khodam ini bukan hanya sekedar pendamping dalam penyelesaian misi spiritual tapi lebih dari itu,mau tau lebihnya dimana,nanti kalian tahu jika mau mengikuti carita sampai akhir. Yah...aku hanya mempunyai seorang pembimbing spiritual mumpuni yang bergelar Panglima Sepuh Sriwijaya,di bawah gemblengan panglima inilah aku menyempurnahkan keilmuan spiritualku. Sebagai seorang spiritual berbagai pertempuran yang dihadapi hampir semua kumenangkan,pertemuan dengan penguasa-penguasa ghaib dari berbagai golongan terjadi,mulai dari Ratu Kidul sampai para syeh seperti Syeh Lemah Abang,dimana setiap pertemuan mereka memberikan wejangan atau menitipkan sesuatu padaku sebagai sarana memperkuat daya supernatural untuk menyelesaikan misi-misi yang akan ku hadapi nanti. Dalam perjalanan menyelesaikan misi spiritual berbagai penyakit medis dan non medis kutemukan, kehilangan sahabat karib,kehilangan percaya diri,kehilangan kemampuan spiritual dan berbagai cobaan lainnya ku hadapi. Hey...kamu!,iya... kamu yang sedang membaca tulisan ini kamu harus melibatkan diri dalam perjalanan ini yah...! Kita lewati pertualangan spiritual dan pertempuran bersama-sama dan nanti ilmu yang di dapat kita maknai bersama,karena nanti akan banyak terjadi loncatan-loncatan alur cerita,yang akan membuat kita pusing dengan maksud dan tujuannya. Oh ia...kalo kamu menyukai hal-hal berbau mistis,klenik dan astral atau ghaib,dan horor,bener sekali...! ini tempatnya semua akan di gambarkan secara gamblang sehingga pertualangan ini kita sebut sebagai cerita real nuansa fiksi,bukan berarti ini cerita fiksi loh...!,ini real tapi beberapa adegan cerita di gambarkan secara fiksi gitu aja. by. Hetlan.S.SP

Headland_Wongalus · Urbano
Classificações insuficientes
18 Chs

PART.11.PERTARUNGAN vs SILUMAN BUAYA (by.Hetlan.S.SP)

PART.11.Pertarungan vs siluman Buaya(khodam ilmu awet muda sukabumi)

"Ingsun matak ajiku si Semar Mesem, mut-mutaku inten cahyane manjing plinganku kiwa lan tengen, sing nyawan kegiwang, apa maneh yen sing nyawang kang tumancep kumanthil ing telenging atiku ya iku si jabang bayi ….(nama target) …teka walas teka asih saking kersaning Allah, lailaha ilallah muhammad rasulullah."

(ajian semar mesem kejawen)

Masih bersama temanku sam. Setelah proses pembersihan rumah kakak sepupunya di Jakarta Barat,sam meminta aku ikut dengannya ke suka bumi untuk membantu mertuanya yang sudah lama menderita sakit non medis.

"bro ana minta bantuan antum lagi nih"

"apa lagi bro..lu banyak bener masalahnya"

"yah mumpung antum lagi di jakarta nih ana manfaatin maksimal"

"emang masalah apa bro"

"ini bro,sebenarnya ana udah lama mau cerita sama antum,masalah mertua ana di suka bumi"

"mertua lu kenapa emangnya sakit?"

"iya bro..mertua perempuan ana,mertua anak sakit sejak dari bini ana masih perawan sampai sekarang ana udah punya anak dua masih belum sembuh"

"sakit apa bro"

"sakitnya aneh,tiap-tiap malam tertentu dia kesurupan,orang-orang tidak berani mendekatinya karena aura mukanya serem bener ga ada cahaya sama sekali,menurut ana sih itu bukan sakit biasa lagi"

"udah pernah di bawain ke orang pintar belom bro"

"kalo itu sih udah banyak bro,ana sendiri pernah bawain ustad kerumah,tapi pas mertua ana kesurupan ustadnya kabur,malah ana jadi malu,habis itu ana ga bawain orang pinter lagi"

"nah...setelah ana liat sistem pengobatan antum kemaren ana yakin antum bisa mengatasi setan di badan mertua ana"

"agh...bisa bener lu bro"

"kagak bro,ane juga tau antum mampu dan ana berharap ketemu jodohnya tu penyakit,kalo orang pinter di suka bumi udah nyerah bro,sepertinya harus orang sebrang nih yang turun tangan,ana kasian sama mertua ana bro"

"tapi suka bumi kan jauh bro"

"ntar sabtu pagi ana pulang ke sukabumi,nah antum ikut ana sekalian,gimana bisa kan bro"

"ya bisa aja sih bro"

Sabtu sore pun kami berangkat ke sukabumi dengan mengendarai sepeda motor,yah...lumayan jauh sih sam sengaja ngambil waktu berangkat malam biar lancar jalannya.

Kami tiba di sukabumi daerah ci saat,sekitar jam 11 malam,malam itu kami belum sempat ngobrol dengan mertuanya,karena hari sudah larut malam dan karena capek juga bawa motor perjalanan jauh,aku sarankan sam untuk beristirahat dulu dan setoran kepada istrinya.

Jujur aku tidak bisa tidur,karena suhu di sini benar-benar dingin,meskipun sudah fu kasih selimut tebal tetap saja rasa dingin bisa menembus sampai ke badan dan menusuk tulang.

Karena tidak terbiasa dengan suhu yang sedingin ini aku benar-benar tidak bisa memejamkan mataku,aku harus ngapain ya...kalau ga bisa tidur.

Agh...sebaiknya kucoba mendeteksi penyakitnya mertua sam aja dulu,biar besok ga terlalu berat kalau sudah di mulai dari sekarang,minimal malam ini bisa mendapatkan sedikit informasi dari ghaibnya.

Aku mencoba berkonsentrasi untuk menembus alam sebelah,dan menemui mertuanya sam,aku hanya menggunakan penerawangan sambil tiduran tidak membuka portal ghaib.

Kutembus semua dinding-dinding kamar rumah ini untuk melihat posisi dimana sang ibu mertuanya tidur,dan akhirnya ku temukan sebuah kamar yang di dalamnya ada seorang wanita berumur sedang tidur dengan lelapnya.

Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah,dia tidur bersama seekor buaya yang berwarna putih.

Persugihankah...tidak...ini bukan khodam persugihan,karena rumah ini bukanlah tergolong mewah,jika itu buaya persugihan tentu nenek ini sudah kaya raya.

Lantas ghaib bangsa apakah dia,aku memutar otakku, ku hampiri lebih dekat untuk melihat wajah nenek ini,dan ternyata hmmmm....di antara kedua alisnya muncul seberkas cahaya putih ke abu-abuan.

hmmmm...inilah dia hasilnya,ternyata itu susuk intan,dan buaya itu adalah khodamnya.Aku pun menutup penerawanganku karena rasa kantuk akhirnya datang juga menyerangku dan... aaaa.....aku tertidur sampai besok pagi.

Keesokan paginya,kami ngobrol bersama mertuanya,seorang saudara laki-laki dan istrinya sambil nenikmati kopi pagi.

Kali istrinya yang langsung bercerita tentang penyakit ibunya.

"gimana bang"

"apanya mbak yang gimana"

"ya itu tentang sakit si emak"

"hmmm...aku harus mulai dari mana ya"

"mbak coba ceritain dulu deh awalnya si emak sakitnya gimana"

"udah lama bener sakitny bang...mulai dari waktu saya masih perawan,orang-orang sekitar sini sih udah tau semua"

"kalo lagi kumat ga ada yang berani dekat karena si emak ngamuk seperti orang kesurupan,udah di bawa kemana-mana belom sembuh juga,sembuh sebentar terus kumat lagi,begitu terus kejadiannya"

"saya kasian sama si emak,saya atas nama keluarga minta bantuin bang sembuhin emak,kalo emak sehat kami tenang kalo mau ikut suami kebanten"

"iya gitu bro" sambung si sam,ana sendiri udah banyak bawa orang pinter pada kabur ga ada berita semua,emang sih kata orang penyakit kayak gini jodo-jodoan yang bisa ngobatin,nah ana harap antum kan dari jauh datang ke sukabumi untuk ngobatin mertua ana,mudah-mudahan antum jodohnya bro.

"intinya kita usahain bro,gw bakal usaha semaksimal mungkin masalah sembuh atau tidak itu yang maha punya penyakit yang nentuin,tapi kewajiban kita adalah berusaha,bener ga brow..."

"siap, bener brow"

Sambil ngobrol aku berusaha menembus ke dalam bathin si emak,dan si emak sudah mulai gelisah duduknya,tak lama si emak menangis tersedu dan berkata tapi dalam bahasa sunda,aku bingung si emak ngomong apa.

"bro gw gak ngerti si emak ngomong apaan,bantu terjemahin "

"oke bro "

"kamu siapa?

"saya Dinar mak"

"kamu datang dari mana"

"Saya dari jauh mak,sebrang di sumatera"

"terus kamu datang kesini jauh-jauh mau ngapain"

"Saya di undang Sam menantu emak untuk ngobatin mak "

Kemudian si emak menangisnya tambah kencang dan sorot matanya berubah,kulit mukanya menjadi hitam dan sorot matanya merah

"bro..kalo sudah seperti itu bentar lagi dia ngamuk"

"hmmm....sepertinya ini bukan emak yang bicara"

"tidak...saya tidak akan keluar dari tubuh ini,saya sudah betah disini,kamu pulang saja"

"Saya tau kamu sudah lama tinggal di raganya,tapi sekarang keberadaan kamu sudah tidak di butuhkan,kamu lihatlah, tuanmu sudah tua saat dia mempertebal ibadahnya,keberadaan kamu itu hanya akan menyiksa tuanmu"

"Selagi aku masih ada tak ada satupun yang bisa merebut raga ini dariku dan dia tidak akan mati"

"kamu salah,setiap mahluk yang bernyawa itu pasti mati,itu merupakan janji dan takdir dari tuhan,kamu jangan sombong"

"Saya sudah bilang keberadaan kamu hanya akan menyiksa tuanmu,kalau kamu benar menyangi dan ingin membatunya maka tinggalkan raganya"

"tidak...saya telah membantunya jauh sebelum kamu ada di dunia ini,jangan berani-beraninya kamu mengancam saya,atau akibatnya akan sama dengan yang lain"

"saya ini sudah di mahari,dan perjanjian saya adalah menjaganya sampai kapanpun dan membuatnya menjadi cantik dan selalu muda hihihihi...."

Suara tawanya sungguh membuat buku kuduk bergidik.

"iya tapi kamu tidak sadar,kalau misi kamu itu sudah gagal,tuanmu sekarang sudah tidak cantik dan tua,karena itu sudah takdir dan tidak ada yang bisa melawan takdir walaupun bangsamu sekaligus"

"jangan paksa saya untuk memberhentikan misimu,sebaiknya kamu pergi secara ikhlas dan baik-baik dan mulai sekarang pulanglah ke dimensimu karena misimu untuk mendampingi tuanmu sudah selesai"

"tidak...saya tidak akan pergi"

"baiklah jika itu keinginanmu"

"hmmmm...kelihatannya aku harus bertempur di sini"

"bro siapin air satu gelas dan garam dapur satu sendok"

"siap bro" Sam langsung pergi kedapur dan mengambil air minum dan garam dapur

Aku langsung merajah air dan garamnya dan ku aliri dengan energi kala cakraku setelah itu kucampurkan garam kedalam airnya.

"bro,ini air lu minumkan ke emak juga basahin muka dan ubun-ubunnya" Sampun melakukan hal yang kuperintahkan.

Untuk di minumkan susah karena setiap masuk mulut airnya selalu di semburkan jadi efek nya hanya sedikit sekali.

"seruni..."

"iya kanda"

"bantu aku,aktifkan energi segara genimu dan fokuskan ke sarang buaya yang ada di bawah ketiak si emak"

"baik kanda"

Selang beberapa menit si emak sudah meronta dan gerakannya sudah tengkurap persis gerak-gerik seekor buaya.

Bro pegang tangannya dan kamu pegang kakinya kuminta adik istri sam yang sedari tadi hanya diam untuk memegang kaki ibunya.

Luar biasa untuk seorang perempuan tua kekuatannya sangatlah tidak wajar, aku maklum kalau orang-orang yang berusaha mengobatinya banyak yang kabur,karena ini kekuatan real saja dia sudah sekuat ini apa lagi kekuatan ghaibnya.

Setelah pergerakan fisiknya bisa di tahan,aku langsung memanggil naga emas untuk masuk ke dalam raga si emak untuk mengusir sang buaya keluar.

Tidak lama si emak berteriak "aaaaaakkk....baiklah saat ini aku akan keluar,tapi ingat kau ksatria dari sebrang nanti aku akan datang dengan kekuatan yang lebih besar,dan mengambil kembali rumahku,maka bersiaplah dan tunggu ke datanganku"

Mendadak si emak menjadi lemas dan terkulai. "sudah bro..dia sudah keluar" lepas aja pegangannya.

"nah bro,saya butuh jeruk nipis dan minyak jafaron untuk membuat pagaran dan menetralisir sisa energi ghaib di badan emak"

"oke bro ntar ana cariin"

"untuk sementara mak ga akan di masukin lagi minimal sampai nanti malam"

"tapi lu dengarkan ancamannya tadi"

"nanti malam mereka pasti datang bro,kayaknya gw bertempur,makanya hari ini raga si emak harus cepat gw pagar supaya mereka tidak bisa masuk,intinya mak harus kita amankan dulu"

Siang aku langsung membuat pagar ghaib untuk si emak dengan media jeruk nipis dan minyak jafaron.

Singkat cerita,dewi malam sudah membentang selimutnya,kabut  dingin mulai turun dari gunung gede membawa hawa sejuk sampai menusuk ke sum-sum.

Aku berusaha melawan dingin ini dengan mengalirkan sedikit energi kala cakra ke seluruh tubuhku,untuk mendapatkan sedikit rasa hangat.

Sekitar jam 10 malam terdengar seperti suara ada orang yang melempar batu  ke atas atap rumah dari suaranya setidaknya batu itu seukuran bola kasti

"bro...sepertinya sebentar lagi mereka sampai,kita siap-siap"

"lah terus kita harus ngapain bro, anakan ga bisa ngeliat mereka"

"kita masuk kamar bro,nunggu kedatangan mereka,pokoknya lu ikutin gw aja"

"siap bro"

Aku langsung membakar dupa gunung kawi yang selalu ku bawa. "gini bro,malam ini gw akan membuka indera lu,tapi ini tidak bersifat permanen,setelah malam ini indera lu akan tertutup kembali dan lu normal lagi seperti biasa"

"emang bisa bro"

"ya bisalah,kalo tuhan berkehendak ga ada yang ga bisa"

"weys..pokoknya ana angkat topi sama ilmu lu bro"

"gw kagak punya ilmu apa-apa bro,yang punya ilmu itu ya gusti Allah bukan gw"

"sekarang lu ambil wudhu dulu"

"siap brow"tidak lama sam sudah masuk lagi ke kamar setelah berwudhu dan duduk bersila di depanku.

"nah bro,gw akan menitipkan satu khodam pendamping gw ke badan lu,nanti khodam itu yang akan membawa sukma lu ke alam astral bersama gw lu siapkan?"

"demi mertua gw siap brow"

"oke,sekarang lu kosongkan pikiran dan ikhlaskan supaya khodam gw bisa masuk"

"assalamu'alaikum kelelawar sahabatku,aku minta engkau masuk keraga sam,dan bawalah nanti sukmanya ke dimensi astral bersamaku"dan....bles...khodam kelelawarku sudah berada di dalam raga sam.

"nah bro,bentar lagi kita mulai saat,nanti waktu lampu gw matiin lu langsung star zikir tauhid ya,nanti zikir itu yang akan memagari jasadlu selama kita pergi ke dimensi astral"

"yang kita lakuin malam sering di sebut orang meraga sukma"

"siap bro"

Setelah semua siap akupun mematikan lampu kamar dan duduk kembali untuk menyambut kedatangan khodam buaya dan pasukannya.

Akupun mulai starter zikirku untuk membuka portal dimensi astral dan tidak lama...blas..aku sudah berada di sebuah dimensi alam sebelah. kulihat si sam juga sudah ada di sampingku dia duduk di atas punggung khodam kelelawarku,sedangkan aku dan seruni duduk diatas naga emas.

Ternyata kami berada di sebuah tepi danau,di lereng gunung gede di sukabumi.hmmm...ternyata dari danau inilah buaya itu berasal.

Kulihat di atas danau itu bermunculan buaya-buaya dengan berbagai ukuran,dan tiba-tiba satu buaya terbang ke arah kami dan saat mendarat buaya itu berubah menjadi wujud manusia laki-laki bertubuh tegap bertampang kasar.

"wahai ksatria akhirnya kita bertemu dan kau mengantarkan nyawamu sendiri kepadaku"

"maaf sahabat,aku datang bukan untuk mencari permusuhan"

"tapi kau telah mencampuri bangsa kami,salah satu pengikutku sudah kau usir dari rumah yang telah lama dia tinggali dan kami akan merebut kembali rumah kami"

Tiba-tiba dari dalam danau melesat lagi satu ekor buaya dan kembali berubah menjadi wujud manusia. Tapi yang satu ini langsung melancarkan serangan ke arah kami.

"kelelawar,bawalah sahabatku sam sedikit menjauh,dan pagarilah agar buaya-buaya ini tidak bisa menyentuhnya" Seketika kelelawarku langsung mundur menjauh.

"seruni bersiaplah,ini akan menjadi pertarungan berat"

"iya kanda"aku langsung melompat mendekati laki-laki yang tadi bicara dan seruni menghadapi yang  baru datang.

Pertarungan ini persis seperti pertarungan di dunia nyata,kami bertarung menggunakan fisik dengan ilmu kanuragan bela diri tingkat tinggi.

Lama pertarungan ini terjadi,sampai suatu ketika aku dapat kesempatan mendaratkan tendanganku ke dada lawanku,iya terpental sampai ke pinggir danau,dan bangkit mendekat kearah ku lagi.

Dia tidak langsung menyerangku,sepertinya dia bersiap untuk mengeluarkan sebuah ajian jarak jauh.

"Bajra boyo sewu...." dia berteriak kencang,aku mengira sebuah serangan yang muncul dari tubuhnya,ternyata dugaanku salah.

Satu,dua,tiga,empat buaya dari dalam danau keluar melompat kearahku,dan terus bertambah banyak.

buaya-buaya ini menyerangku secara bergantian,aku merasa sangat kerepotan dengan serangan seperti ini,untuk menghadapi musuh yang banyak seperti ini hanya ajian cakra manggilinganlah yang bisa ku gunakan.

Aku langsung mengangkat kedua tanganku dan mengaktifkan ajian cakra manggilingingan,dengan cepat dan kekuatan maksimal ku hantamkan tanganku ke tatanah.

Seketika muncullah ombak energi yang sangat dahsyat menghantam seluruh buaya yang berada di sekitarku hingga terpental kembali ke dalam danau.

Begitu kejadiannya berulang-ulang "hmmmm...bagaimana ini buaya-buaya ini tidak ada habisnya"

Yah cara satu-satunya adalah mengalahkan pemimpinnya,aky harus kembali mendekati pemimpinnya tadi.

Perisai kala cakrapun ku aktifkan,agar bisa membentengi diriku dari buaya ini,dengan cepat aku melompat mendekati laki-laki tadi,tanpa basa-basi kembali kulancarkan seranganku di bantu dengan perisai gear kala cakraku.

Singkat cerita kala cakraku berhasil mengenai lawanku,salah satu kakinya putus,dan dia ambruk. Kuhampiri lawanku itu.

"tariklah mundur seluruh pasukan buayamu kembali kedanau atau kalian semua akan ku buat menjadi siluman buaya buntung"

"ampun ksatria baiklah...."kemudian dia bersiul nyaring dan panjang,serta merta semua buaya yang tadi mengelilingi ku kembali masuk ke danau.

"dan kau !,aku minta untuk menghentikan misimu menjadi khodam ilmu pendamping bagi mertua temanku,mulai saat ini misimu di anggap selesai untuknya tanpa ada syarat apapun"

"baiklah ksatria aku akan menghentikan misi pengabdianku pada tuanku itu,sampaikan padanya agar jangan pernah lagi mengucapkan mantra awet mudanya,karena mantra itu adalah sarana untuk memanggilku"

"baiklah,sampai disini perjumpaan kita"salaaam"

Aku kembali ketempat seruni dan sukma sam yang tadi berada cukup jauh dari arena pertempuran untuk kembali ke dunia nyata.

Seruni kemudian membuka portal dimensi nyata dan sekejap kami sudah kembalu berada di ruangan kamar ritualku.

Ku usap mukaku dan membuka mata untuk menghidupkan lampu. kulihat ternyata si sam tertidur dengan posisi menyandar didinding.

"bro bangun bro"

"waduh ana ketiduran ya bro,sory sory banget dah bro,ga tau ana kok bisa ketiduran,tapi ana mimpi kayak nyata bener bro"

"iya lu tidur ngigau emang mimpi apaan lu" tanyaku pura-pura tidak tau ku iyakan aja kalau dia hanya bermimpi,bukan meraga sukma bersamaku. kalau ku bilang meraga sukma nanti malah banyak tanya,pikirku.

Keesokan harinya ku cetritakan tentang pesan dari siluman buaya bahwa si emak jangan lagi membaca mantra awet mudanya,dan ku ceritakan juga tentang pertempurannya.

"lah bro,yang antum ceritakan persis seperti yang ana lihat dalam mimpi ana "

"iya bro kita kan tidur bareng jadi mimpinya ya bareng hehehe..."

Tiga hari aku di sukabumi paras dan aura muka si emak sudah kembali bersinar,bahkan ternyata dia lebih muda di bandingkan dengan masih memakai bantuan khodam buaya siluman awet muda.

Para tetangga cukup kaget dengan perubahan si emak,bahkan banyak yang mengucap puji syukur emak sudah sehat kembali dan mereka berani mengobrol dengan emak.

Aku selama satu minggu di sukabumi ada beberapa orang yang kami bantu dengan masalah yang hampir sama,ternyata sukabumi masi akrab dengan unsur kegaiban.