Seminggu kemudian
Hari-hari yang dijalani Radit terasa sangat hambar. Kerjanya hanya bekerja, pulang bekerja, makan, lalu itu tidur. Begitu terus selama seminggu full. Dia berusaha menghubungi Gelora, tapi rupanya Pragma menutup aksesnya akan hal itu. Buktinya nomor Gelora dari satu minggu yang lalu sudah tak aktif.
Radit mendesah frustasi menenggelamkan wajah pada lipatan tangannya. Pekerjaannya sudah beberapa menit yang lalu selesai, tiga hari yang lalu ia kembalikan memenangkan kasus cliennya. Tapi itu sama sekali tak pernah membuatnya puas, justru pikirannya semakin bercabang-cabang ke mana. Dan sejak seminggu ini pula Dokter Rina tak pernah menerornya lagi. Sekadar mengiriminya pesan seperti yang ia lakukan dulu sudah tidak ada.
Dua hal yang harus Radit syukurkan dari Dokter Rina. Selain membuat Geloranya amnesia sehingga melupakan Pragma.
"Kamu kenapa?" tanya Dimas membawakan makanan pesanan Radit.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com