webnovel

siapa dia

seketika tubuhku gemetar saat dia menyebut nama itu.

dia yang semakin mendekat dan menyentuh pundak aku membuat aku berkeringat dan pucat.

"hei kamu gak papa"

tetap membisu dan mulai melihat tanganku yang sudah basah dan gemetar

"tanganku"

dalam hati

dengan segera aku lepaskan sentuhannya dan berlari meninggalkan dia dan kerukunan itu.

tak mempedulikan siapa yang memeggil di belakang aku dengan rasa takut berlari dengan kencang tanpa arah.

"itu sudah sangat lama, lamaaa sekali seharusnya aku sudah tidak apa-apa.

ini bukan apa-apa"

aku berhenti pada sebuah ruangan sepi

grrret

aku berdiri dengan bersandar lalu menggenggam tanganku yang gemetar dengan sangat kuat.

tubuhku semakin lama semakin lemas dan mulai terduduk.

tubuhku semakin gemetar dan keringat semakin banyak bercucuran

"sangat menjijikkan"

kata kata itu yang sangat jelas terdengar di telinga ku saat nama itu di sebut

"aku ini sampah"

mulai menangis

kalau saja melupakan masa lalu yang kelam itu sangat mudah seperti kita membalikkan telapak tangan.

mungkin menjalani kehidupan yang sekarang ini tidak akan sesulit ini.

andai saja pada kehidupan yang sebelumnya hal buruk tidak pernah terjadi, Aku tidak akan pernah setakut ini.

andai saja

andai

andai dan andai

kata-kata itu saja yang terulang asal penyesalan datang.

mengingat andai saja waktu bisa diputar pada saat itu orang-orang tersayangku tidak akan membenciku.

dan aku pun tidak akan menjadi orang yang menyedihkan seperti sekarang ini.

semua kejadian itu bermula ketika aku duduk di bangku SMP (sekolah menengah pertama)

dimana saat kami berlibur aku memaksa kedua orang tuaku untuk pergi ke tempat yang aku inginkan.

tetapi rencanaku dan keluarga tidak berjalan sesuai yang diharapkan.

pada saat kami di perjalanan mobil kami mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kedua orang tuaku tewas.

dan sejak saat itu tu hampir semua orang menyalahkanku dan benar-benar menganggapku sudah tiada.

tapi syukur nenekku satu-satunya orang yang bisa menerima kenyataan dan merangkulku dalam penyesalan yang galap.

Dan sejak saat itu semua orang percaya kalau aku anak pembawa malapetaka, membuat mereka terus mencela memaki bahkan melakukan kekerasan padaku.

diriku yang hanya diam sajapun pada akhirnya hanya menjadi sampah di mata banyak orang.

semua yang aku alami ini karena malam terkutuk itu.

"Aira"

itu adalah nama lamaku

nama yang selalu mereka sebut dan teriaki dan membuat aku begitu takut sampai saat ini

setelah nenek mengganti namaku dan kamipun pindah lalu tinggal di kota ini sampai sekarang.

"kenapa!!! setelah waktu yang sangat lama nama itu terdengar lagi!!! aku sudah melakukan segala sesuatu saat aku dengan nama itu!!!"

teriakku dengan menutup telinga

"isyka!!"

"ISYKA!!!"

Hah hah hah hah hah

nafas terengah-engah

"kamu tenang yaa, aku udah di sini kok"

memeluk

aku kembali menangis dalam pelukan temanku itu.

setelah puas menangis sekarang aku sudah lebih tenang dan cerita pada Megan kenapa aku seperti ini.

"ya ampun Asyka aku gak nyangka kamu seperti ini, yang aku lihat kamu adalah anak yang kuat"

memeluk

aku tak bisa menjawab dan aku hanya bisa tersenyum, Megan memberi aku tisu dan aku segera menghapus air mataku.

"ya udah yuk, kamu biasa isyka"

ajaknya

aku bangkit dan kamipun pergi langsung menuju ke kelas.

saat itu aku kembali berpikir

siapa dia!??

bagaimana mungkin dia tau nama lamaku itu!!??

sedangkan sekarang aku sudah sangat jauh dari tempat tinggalku yang lama.

di kelas

"berdiri di depan!!"

teriak

"aduh pak maafin kita pak, tapi isyka sakiit pak saya temenin, bisa bapak periksa"

Megan

"alah kata kata anak jaman sekarang gak ada yang bisa di percaya!!! semua pandai bohong untuk gak di hukum"

"bapak gak lihat ini dia pucat saya gak bohong pak"

"hmmm awas awas kamu biar saya lihat"

kata pak guru menyingkirkan Megan

"waah kamu kok dingin banget!!"

kaget

"tuh kan apa saya bilang, bapak gak percaya sih!!! kalo aja kami tetap di hukum dia pingsan pasti bakal tersebar gosip kalau bapak itu guru yang gak baik sama murid, pasti bapak akan di benci banyak orang atau di pecat jadi guru"

"diam kamu yaa Megan, lama lama kamu juga ini yang saya pecat jadi murid!!!"

melirik

"hahahahahahaha"

semua teman di kelas tertawa

"ya udah duduk kalian, lain kali kalau terulang hukuman dari saya gak ada ampun"

"baik pak"

kataku dan Megan kompak lalu duduk

setelah itu kamu semua mulai pelajaran pertama dengan tenang karena memang hanya cewek yang di kelas ini jauh lebih tenang.

setelah kelas selesai kami kembali sibuk dengan tugas tugas anak anak yang lain juga sibuk dengan hal masing masing tiba-tiba tiga orang yang tadi pagi itu datang ke kelas kami membuat keributan.

"Stop tuan tuan yang tampan ada perlu apa datang ke class girl"

kata ketua kelas

"saya ada perlu dengan dia"

menunjuk

"Isyka gimaira"

"apa!?? namanya???"

bingung

"iya namanya Isyka gimaira perlu saya panggilkan"

tak lama ketua kelasku itu datang menghampiri tempat dudukku dan menyuhku segera menemui dia.

"ayolah Isyka aku gak suka yaa kelas kita yay tenang ini jadi ribut gini gara gara kedatangan mereka, selesaikan dan kembali ke kelas gampang kan"

"tapi ketua aku. . "

terputus

"ya udah yuk aku temenin"

kata Megan mendekat

"aku gak mau Megan"

kataku lagi

"biar jelas semuanya

Isyka"

memaksa

"iihh ya udah iya"

kesal

"ok anak baik Memeng hahhaah"

ketua tertawa

aku yang masih takut berdiri di belakang megan, saat itu megan berbicara padanya lalu mengajaknya bicara di tempat lain.

setelah di tempat cukup sepi

"ada perlu apa kalian kesini"

tanya Megan

"Kak mau bicara cewek yang di belakang kamu itu"

kata seorang cowok

aku berusaha memberikan diri untuk maju dan melihat ke cowok itu dengan harapan aku bisa tau dia siapa

"ada apa??"

tanyaku

"kamu Isyka gimaira"

tanya cowok tampan itu

"iya"

jawab ku singkat

"bukannya kamu Ai . ."

terputus

dengan segera aku menutup telingaku rapat rapat agar tak mendengar dia menyebutkan nama terkutuk itu.

Megan yang peka langsung menghentikan dia berbicara dan mengatakan.

"tolong jangan sebut nama itu, itu membuat mengingat sesuatu yang sangat menyakitkan"

aku melepaskan tanganku dan melihat cowok itu kaget mendengarnya.

dengan matanya yang terus melihat ke arahku dia kembali bertanya.

"kamu gak ingat aku"

"maaf tapi aku gak mengenal kamu sama sekali"

"gak mungkin!!"

dengan nada sedikit tinggi

saat itu aku tau bisa jadi kalau dia orang dari masa lalu yang sudah aku lupakan.

dia seperti sedang marah dan tak terima dengan apa yang di dengarnya.

"maaf kamu siapa!??"

tanyaku

"aku Alvian! masak iya kamu gak ingat aku sih ai eeh Isyka!!!"

aku hanya menggelengkan kepala

seketika dia terdiam dan berekspresi datar lalu pergi dengan di ikuti 2 orang di belakangnya.

setelah berjalan dan akhirnya berhenti

"kalau kamu melupakan aku!!! aku akan buat kamu ingat sama aku lagi!!!"

teriaknya

kami terus menatap mereka yang berjalan pergi meninggalkan kami yang masih saja bingung dengan perkataannya.

=============================

sebenarnya apa yang terjadi di antara Isyka dan Alvian???

semoga kalian suka yaa