"Malas," keluh Salsha yang masih tidak ingin berganti pakaian saat Iqbal sudah siap dengan pakaiannya. "Bagaimana aku mengecek kandunganmu jika kau tidak ingin ikut, ku tanya?" Salsha memutar tubuhnya memikih berbaring melawan arah dan memainkan ponselnya untuk game nya.
Iqbal menghela nafasnya nerat, istrinya benar-benar gila game. Ponselnya memang dua, satu untuk game satu untuk Iqbal hubungi.
Saat Iqbal menghubungi Salsha (sebelum Iqbal membelikan ponse baru untuk Salsha) istrinya selalu marah karena game nya kalah karena suaminya menelfonnya.
Sekarang lebih random, setidaknya dia tidak membuat seorang Iqbal sedikit kesal ssbab nomornya tidak lagi di nlokir dan masih bisa mendengar suara istrinya walaupun bergumam.
"Besok saja," jawan Salsha dengan menaikan selimutnya menutup kaki dan peeutnya karena dingin, Salsha masih sibuk memainkan oonselnya untuk game kesukaannya dua bulan terakhir.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com